Setibanya raka dirumah kania, terdengar suara orang yang sedang yasinan serta tangisan mama kania yang begitu histeris. Raka pun penasaran apa yang sedang terjadi. Saat raka masuk, terlihat mayat yang dibalut kain putih, terbaring dengan wajah pucatnya, dikelilingi banyak orang yang membacakan do'a untuknya. Disisi ruangan juga terlihat mama kania yang sedang manangisi kepergian putrinya.
"Ma, maaf raka telat, dijalan menuju kesini raka kejebak macet ma" jelas raka setelah berhasil menghampiri mama kania."Yasudah, gapapa. Yang penting kamu sudah disini, melihat kania untuk terakhir kalinya" kata mama kania sambil terisak-isak
"Apa yang terjadi pada kania ma?" Tanya raka sambil menangis.
"Kania selama ini mengidap penyakit jantung, ia tidak pernah menceritakannya pada mama, papa, dan mama rasa kamu pun juga belum tahu" jelas mama kania.
"Iya ma, selama ini raka juga belum tahu kalau kania selama ini mengidap penyakit jantung. Jadi ini yang ingin mama jelaskan pada raka?" Tanya raka.
"Iya raka, kania mencarimu saat dia kritis, maka dari itu mama telepon kamu. Karena kamu belum datang akhirnya kania menitipkan surat untuk mu" diberikannya surat yang sudah ada ditangannya itu kepada raka.
"Makasih ma" raka mengambil surat yang ditulis oleh tangan mungilnya dan dititipkan pada mamanya.
Haii kaka jelek..
Maaf nia ga pernah cerita ke kaka tentang penyakit nia ini. Karena nia ingin, hanya nia saja yang tahu tentang apa yang telah terjadi sama nia. Nia cuman ingin nikmatin indahnya apa yang diberikan tuhan buat nia, nia pengen ngerasain rasa nya bersyukur, toh selama ini nia ga pernah bersyukur sama tuhan, tuhan pasti udah marah banget sama nia, makanya nia mau berubah. Berubah dengan cara ini. Sekali lagi maafin nia ya ka. Nia seneng kok karena selama nia belum pergi raka udah buatin nia sejuta kenangan yang bisa nia kenang di akhirat nanti. Makasih ya. Belajar yang bener, jangan buat mama sama papa kamu kecewa termasuk nia. Sekali lagi, Jangan nakal ya.
Bye raka.-Kania
▪▪▪
"Kaniaaaaaa!!!" Raka terbangun dari tidurnya. Raka mimpi buruk malam ini.
Teriakan raka sontak membuat mama nya bangun dan menghampiri raka dikamarnya.
"Kamu kenapa sih nak? Kok tidur sambil teriak-teriak? Nyebut nama kania lagi. Emangnya kamu mimpi apa sih?" Tanya mama
"Raka mimpi kania meninggal ma" jelas raka pada mama
"Astagfirullah" mama menenangkan raka.
"Iya ma, aku ga mau kania pergi ninggalin raka"
"Yaudah ga usah dipikirin. Sekarang kamu cuci muka gih, terus sholat tahajud" pinta mama
"Iya ma" raka pun bergegas ke toilet untuk cuci muka dan mengambil wudhu. Setelah itu raka kembali ke kamarnya dan melakukan sholat tahajud
Baru saja raka selesai sholat, hp nya berdering. Ada seseorang yang menelponnya.
"Siapa sih, pagipagi gini udah nelpon aja." Raka pun meraih hp nya, ternyata mama kania lah yang menelponnya. Lalu raka mengangkat telepon itu.
"Assalamualaikum raka" sapa mama kania sambil terisak-isak.
"Waalaikumsalam ma, ada apa ma? Tumben-n...,Lho kok mama nangis?" Tanya raka.
"Hkss. Ka-kania me-meninggal raka." Mama kania terbata-bata
"ia mengidap penyakit jantung. Selama ini kania ga pernah cerita ke mama." Jelas mama kaniaDUG!!!!!!!!!!
"Apa ma?!!, kania meninggal? Sakit jantung?"
"Iy-ya raka, kamu kesini ya temenin mama. Lihat kania yang terakhir kalinya." Pinta mama kania.
"Hhhh iya ma" dengan perasaan duka dihatinya, raka pun segera keluar untuk ke rumah kania.
Karena raka tidak diizinkan untuk membawa motor, ia pun memanggil pa ridwan, sopir pribadinya untuk mengantarkannya ke rumah kania.
"Mau kemana kamu raka?" Tanya mama
"Raka mau kerumah kania ma" kata raka lesu, tubuhnya tak berdaya, masih tak percaya bahwa kania pergi meninggalkannya, untuk selamanya. "Kania meninggal ma" lanjutnya.
"Apa!! Kania meninggal??" Kata mama membuat raka mengangguk. "Jadi, mimpi kamu itu benar???" Lanjut mama.
"I-Iya ma, mimpi raka beneran terjadi. Raka nyesel. Coba raka ga pernah mimpi kaya gitu, pasti kania ga bakal meninggal maa" sesal raka
"Jangan begitu nak, itu semua sudah diatur sama yang diatas, jadi kamu ga boleh nyalahin diri kamu sendiri" mama menenangkan raka.
Raka masih menangis di atas kursi dapur. Lalu mama menyarankan raka untuk segera kerumah kania. Raka pun bergegas ke rumah kania.
Setibanya dirumah kania, raka langsung menghampiri mama kania, memeluknya dan duduk di sampingnya. Meratapi kepergian kania.
"Mama tau ga, semua ini karena raka. Karena raka kania jadi meninggal" kata raka memulai percakapan.
"Lho kenapa karena kamu, kan tadi mama udah bilang ini karena penyakit yang udah lama diidap kania" mama kania.
"Engga ma, ini karena raka. Coba aja raka ngga pernah mimpi kania meninggal pasti kania sampe sekarang masih hidup ma."
Mencerna perkataan raka, mama kania mengerti "Ini semua buka karena kamu raka, ini semua sudah diatur sama tuhan. Ini semua takdir raka." Tenang mama kania.
▪▪▪
Suasana duka menyelimuti tempat pemakaman kania pagi ini. Mama dan papa kania yang melepas anaknya pergi. Dan juga raka, yang melepas sahabatnya pergi.
"Ayo raka kita pulang" ajak mama
"Nanti ma, mama pulang duluan aja"
"Tapi nak-" kata mama terputus ketika raka menyambarnya
"Raka mau disini dulu ma, bentar aja. Raka masih pengen sama kania"
"O-oke. Mama dan papa akan tunggu kamu di mobil" mama dan papa raka meninggalkan raka sendirian di pemakaman. Sementara raka masih ada di pinggir pusara kania.
Setelah cukup lama raka berniat untuk pulang. "nia, raka pulang dulu ya, raka udah ditunggu sama mama papa dimobil, nanti raka bakal kesini lagi kok, okey? Sip deh, raka pulang. Bye kania, tenang disana ya." Raka berdiri, dengan berat hati raka meninggalkan makam kania.
◆◆◆◆◆
Vote and comment ya guyss :) :) :)Thank you. ♥♥♥ .
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo
Teen FictionMasa lalu membuat raka menjadi dingin dan sensitif terhadap orang di sekitarnya. Apalagi wanita. Raka selalu merasa bersalah jika teringat dua orang yang ia sayangi pergi meninggalkan semuanya. Ya, meninggalkannya dan meninggalkan semua kenangan yan...