Hari ini adalah hari pertama raka sekolah disekolah barunya. Semua murid-murid berbaris dilapangan untuk upacara, termasuk raka. Raka baris di barisan paling belakang, karena raka pun belum tahu ia dikelas mana.
Selama upacara berlangsung, raka selalu diliatin para cewek-cewek yang super kecentilan. Cewek-cewek itu salah satu nya gerobolan selly, dena, tiara, reva, dan amanda dari kelas 8-2. Mereka selalu menggoda raka.
"Ehh, guys ada cogan tuhh" kata tiara meng-kode temannya.
"Hah? Itu tuh sel? Gila ganteng banget sumpah" balas selly sambil memperlihatkan wajah ingin tahu.
Melihat tiara dan selly ngomongin raka, dena langsung menghampiri raka.
"Eh bodoh, si dena udah nyamperin duluan tuh, lo sih pake basa-basi dulu, jadi telat deh kita." Tiara sambil menoyor jidat selly.
Saat berhasil menghampiri raka, dena langsung mengulurkan tangannya, berniat untuk kenalan "haii, kenalin nama aku denna, aku kelas 8-2" kata dena sok imut menggunakan bahasa 'aku-kamu' padahal sebenarnya dena biasa menggunakan bahasa 'lo-gue'
"Raka." Balas raka dingin, dengan muka datar dan tidak tertarik sama sekali pada dena. Bahkan tangan dena pun tidak disambut oleh nya.
Dalam hati dena 'ni orang sombong amat'. "Anak baru ya? Pindahan darimana?"tanya dena ingin tahu.
"Dari bandung." Dan sekali lagi raka hanya menjawab 2 kata saja. Betapa dingin nya raka pada dena. Dan sekali lagi pula denna ngedumel kesal dan setelah mengatakan "oh" pada raka, dena pergi meninggalkan raka.
Setelah upacara selesai semua murid meninggalkan lapangan, ada yang ke kantin dulu, dan ada juga yang langsung ke kelas.
Sementara raka menghampiri bu eva ke ruang guru."Jadi nanti kamu ikut ibu ke kelas 8-2" perintah bu eva dibalas anggukan oleh raka.
Setelah sampai didepan kelas 8-2, bu eva yang diikuti raka masuk ke kelas. Saat raka masuk ke dalam kelas, murid kelas 8-2 banyak bertanya-tanya siapakah raka? Murid baru?, ada juga yang memuji raka karena kegantengannya, termasuk cewek-cewek ganjen tadi.
"Eheh itu bukan nya cowok yang tadi ya? Gantengg bingitzzz" kata tiara. "Iya tapi dia rada dingin gitu deh, tadi pas gue ajak kenalan aja dijawabnya singkat mulu." Jelas dena. "Lo udah kenalan? Nama nya siapa?" Kata vira. "Namanya raka. Pindahan dari bandung." Balas dena. "Ah biarin deh dingin, nanti bisa lah gue angetin" kata tiara membuat temannya jijik.
Sementara yang lain pada berisik, adistya hanya diam, heran. Mengapa orang begitu memuji raka, padahal menurutnya tampangnya itu ga ada istimewanya sama sekali.
"Woyy dis, lo ga ngomongin cogan tuh didepan" surya menggoda adis.
Mengangkat sebelah alisnya "ga tertarik, buat mereka aja tuh yang butuh kasih sayang" jawab adis. "Lagipula ga ada bagus-bagusnya tuh orang" kata adis sambil memangku salah satu kakinya di kaki sebelahnya.
"Wehh gila ya lo dis, cowo ganteng gitu ga mau di deketin juga, emang dasar COWOK lo mah" balas ardi.
"Heh gini-gini gue tetep cewek!" Balas adis sambil memukul meja, sontak membuat bu eva kaget.
"Adis, kamu bisa ga sih cewek dikit, kasar banget deh" bu eva marah
"Iya bu maaf, gara-gara ardi ngeledekin saya nih bu" adu adis.
"Yaudah sekarang kalian diam, murid baru ini ingin memperkenalkan dirinya." Semua murid pun diam.
"Kenalin nama saya Gibran Raka Alfandy. Biasa dipanggil raka. Saya pindahan dari Bandung." Raka memulai perkenalan dengan wajah datarnya. Semua murid mengangguk, tanda mengerti.
"Baiklah sekarang kamu duduk di sebelah.. adis, ya disebelah adistya." Perintah bu eva. Membuat adis kaget.
"Hah apa bu? Dia duduk disamping saya? Ngga bu saya ga mau" tolak adis
"Kalo kamu gamau kamu bakal ibu hukum kelilingin lapangan 100 kali." Balas bu eva
Dengan perasaan kesal akhirnya adis setuju, dari pada ia harus kelilingin lapangan 100 kali.
"Oke baiklah, sekarang ibu akan memulai pelajaran", "oh ya raka, kamu pinjam buku adis dulu ya, nanti abis istirahat kamu bisa ngambil diperpustakaan" lanjut bu eva
"Aapa bu!"
"Adis!!, mau ibu hukum kamu?" Sambil melotot. "Akhh", adis terpaksa.
"Sekarang buka bukunya" perintah bu eva
▪▪▪
Kriiinggg.. kriiinggg..
Bel istirahat berbunyi, semua murid bersorak gembira seperti sedang menonton bola. Dikelas 8-2 bu eva, guru ipa, mengakhiri kelasnya. Semua murid berhambutan keluar kelas. Ada yang di kantin, ada yang di taman, ada yang dilapangan, ada juga yang di dalam kelas, sementara raka pergi ke perpustakaan untuk mengambil buku.
"Woy ayo ke kantin" surya. "Ayo di, dis, cabut" lanjutnya. Mereka pun berjalan menuju kantin. Di kantin mereka ketemu sama genk nya tiara, yang sedang menyantap bakso.
"Suittt' cewekk" rayu ardi. Dibalas dengan tampang jijik oleh mereka. "Idih sombong banget sih kamu" sambar surya.
Dipanggilnya karno, murid paling culun di SMA ksatria yang diduga suka sama tiara. Ardi mengancam karno untuk memberikan bunga anggrek yang dipetik ardi kepada tiara.
Karno pun terpaksa menuruti perintah ardi. Karno memberikan bunga itu pada tiara, "tiara, ini bunga untuk kamu". "Idih ewhh mit-amit ya gue nerima bunga murahan gini, apalagi dari lo!!" Tiara merasa jijik pada karno. Teman tiara yang juga melihat kejadian itu pun tertawa. Tiara sebal dan meninggalkan karno beserta teman-teman se-genk nya.
Lalu dibelakang ardi, surya, dan adis hanya tertawa melihat kejadian itu. Setelah puas ngerjain tiara sama temennya, mereka memesan makanan.
"Cabut yokk, bosen gue disini" ajak adis. Ardi dan surya menggangguk dan ikut kemana arah adis ingin pergi.
Di belokan tangga terlihat raka yang sedang membawa buku dari perpustakaan. Saat yang bersamaa juga adis berjalan di belokan tangga. Tak sengaja.. BRUK! Semua buku raka jatuh akibat bertabrakan dengan adis.
"Upss!! Eh sorry" kata adis. "Kamu gimana sih, galiat apa saya lagi bawa buku sebanyak ini" raka terlihat marah pada adis.
"Ya ssorry gue ga ngeliat" adis meminta maaf. Namun raka hanya membiarka adis, merpikan buku, dan langsung pergi.
"Dasar cowo aneh. Cuma gitu doang marah nya sampe segitunya." gumam adis.
"Jangan gitu dis, dia kan anak baru. Jangan digalakin gitu kali." Surya menenangkan adis.
Bel masuk berbunyi. Semua murid masuk ke kelas nya masing-masing, dan memulai pelajaran kembali.
▪▪▪
Bel pulang berbunyi, semua kelas mengakhiri pelajaran. Raka keluar dari kelasnya,menunggu pak ridwan di pintu gerbang. Sementara adis dan temannya naik angkot.
"Tuh liat deh anak baru, kaya nya lebay banget deh, gitu aja pake di jemput segala. Kita kan udah smp. Udah gede kali, gamalu apa?" Adis menjelek-jelekan raka.
"Biarin aja si dis, suka-suka dia. Lagian ngapain lo urusin sih" surya "tumben banget lo ngurusin orang kaya gini" lanjutnya
"Oh iya ya, ngapain gue ngurusin dia. Peduli amat." Balas adis.
●●●
Di sekolah baru nya raka jadi dingin banget, terus pemarah gitu. Terbalik sama adis yang gaya nya tomboy dan santai.
Apa mungkin mereka bakal bisa bersatu? Ikutin cerita gue selanjutnya ya..
◆◆◆◆◆
Jangan lupa vote sama comment nya ya :v:v:v
Thank you. ♥♥♥ .
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo
Teen FictionMasa lalu membuat raka menjadi dingin dan sensitif terhadap orang di sekitarnya. Apalagi wanita. Raka selalu merasa bersalah jika teringat dua orang yang ia sayangi pergi meninggalkan semuanya. Ya, meninggalkannya dan meninggalkan semua kenangan yan...