Part 2 ( Rindu Yang Tak Menentu)

546 105 49
                                    

Tepat tanggal 05-05-2015 sekitar 7malam, gue dikejutkan dengannya. Hp berdering setiap saat seakan nada terindah yang selalu menemani hari-hari gue yang sepi ini. Kevin nepati janjinya.

"Udah cukup gue bikin lu nunggu, mungkin sekarang udah waktunya. Gua sayang lu ran dari awal kita kenal. Gua mau hubungan kita bukan sebatas teman aja tapi lebih..." Kata kevin lembut.

Gue tercengengang mendengar kalimat itu,seakan-akan gue gapercaya bahwa penantian gue bakal usai hari ini juga. Sontak gue girang! Entah malam ini gue merasa melayang di udara tak ada hentinya.

"Ah serius lu?" Tanya gue.

"Kalo gue main-main gue gabakal ngutarain ini ran.." ujar kevin serius

"Apa lu yakin ngejalanin hubungan LDR ini?" Penuh tanya.

"Kalo gue gayakin, ngapain gue ngajak lu buat rajut cinta?" Kevin kesal.

Dihati kecil gue memang menginginkan ini semua. Namun gue butuh kepastian yang lebih kuat lagi, hati gue berbicara..

" Aku juga sayang kamu vin, sudah lama aku menginginkan sebuah hubungan yang pasti. Aku ingin memilikimu untuk hari ini,esok dan seterusnya!"

Hati yang tekad bulat,akhirnya gue memutuskan untuk menerimanya. Karna memang rasa ini tak bisa dipendam terlalu lama. Gue ingin menjalani hari-hari gue bersamanya...

"Iyaa gue juga sayang lu vin. Gue terima kok! Dengan satu syarat jaga hati lu buat gue disaat jauh seperti ini" Perintah gue.

"Hehe siap laksanakan kapten rania! Gue janji" Katanya sambil tertawa

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Hari-hari gue sekarang terasa bahagia semenjak bersamanya... Namun baru jalan 4hari hubungan kami putus begitu saja. Entah apa yang gue rasain saat itu sehingga memutuskan untuk pergi.

Kabar ini membuat kevin kaget, dia selalu bertanya apa alasan gue pergi darinya.

"Kenapa ran? Baru kemarin kita berdua bahagia bersama. Sekarang kamu ingin pergi meninggalkanku sendirian?" Ujar kevin sedih.

"Kamu kenapa berubah pikiran seperti ini Ran? Aku tak mengerti apa jalan pikiranmu!" Katanya lagi.

"Aku tak mengerti vin... Maafkan aku, aku harus pergi sekarang." Kataku dengan nada lirih

Tanpa gue sadari,gue udah nglakuin hal yang bodoh. Dulu gue yang menginginkannya tapi kenapa malah gue yang memutuskan untuk pergi? Entahlah gue juga bingung dengan apa yang ada dipikiran gue.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Lostcontact....

Semenjak gue putus dengannya, tidak ada komunikasi diantara kita, putus begitu saja tanpa menanyakan kabar sedikitpun, menghubungi gue pun ogah mungkin. Mungkin dia benci sama gue. Entahlah.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
*disekolah...

Jam pelajaran ekonomi usai,rasanya gue lapar setelah berpikir soal akuntansi tadi pagi. Gue beranjak menuju kantin bersama sahabat gue Desi.

Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang