part 5

19 3 1
                                    

Rio yang mengendarai motor matic nya dengan kecepatan 40-60 km/jam, kembali membuat Naya merinding disko, Naya menggenggam jaket Rio kuat.

"Rio... gak usah ngebut yang penting selamet, alon alon asal klakon" Naya ngomong sedikit mendekatkan kepala nya ke samping kepala Rio.

"Iya iya" balas Rio asal

Rio dan Naya yang sudah sampai di sebuah gedung yang seperti nya itu aula serba guna, di luar hanya terlihat barisan motor motor yang terparkir termasuk motor nya Rio.

"Rio, ini tempat lo manggung? Kok sepi banget sih? Salah tempat kali" Naya berbicara dengan wajah memastikan Rio

"Wkwk lu siap siap tutup kuping aja ya, ayo cepetan jalannya udah telat ini gua" perintah Rio dengan tangan yang menyuruh Naya berjalan.

"Eh iya, Riooooo... ini tugas nya gimana? Kok lu malah kesini dulu?" Teriak Naya yang baru nyadar kenapa dia mau ngikut Rio manggung.

"Udehh entar aja, abis ini baru kita anterin itu tugas kerumah bu Berta" Rio yang sudah tidak bisa menahan sabar nya langsung menarik tangan Naya untuk masuk ke dalam aula tersebut.

Baru di depan pintu Baya sudah bisa mendengar suara musik yang sangat keras, Rio yang langsung menyeret Naya masuk kedalam aula. Dengan spontan Naya langsung menutup kupingnya, karena suara musiknya benar benar membuat kuping Naya bergetar.

Rio melirik ke arah Naya lalu tersenyum, Arya yang menghampiri Rio dan Naya memberi tau kalau band mereka di undur jadi tampil jam setengah tiga. Sementara Rio cuma manggut manggut

Kemana pergi nya Maman sama Alfin? Mereka ikutan moshing di tengah tengah penonton yang juga anak band pengisi acara disitu, lagu ber-aliran rock itu benar benar membuat Naya frustasi. Jantungnya jadi berdegup mendengar suara bass dan drum yang begitu keras belum lagi band yang menyanyi rock-scream, rasa nya detik ini juga Naya ingin pindah ke planet lain.

Rasa geli benar benar memenuhi pikiran Rio, ia melihat Naya dengan wajah yang tertekuk karena suara musik di aula ini benar benar keras. Mungkin dari luar seperti tidak ada acara apa apa, ketika sudah masuk baru lah alunan musik keras memenuhi gedung tersebut.

"Woiii Nayaaa, duduk disitu dulu yuk" ucap Rio dengan sedikit berteriak

"Hah?" Balas Naya yang juga sedikit teriak

"DUDUK DISITU" kini Rio teriak sambil menunjuk ke arah bangku

Naya mengangguk, ia mengikuti Rio yang juga menaro tas berisi gitar itu ke sampingnya. Naya yang memerhatikan Rio yang kini tengah di samping nya sangat menikmati musik, suasana, ia nampak mengangguk angguk kan kepala nya sambil terkadang ikut bernyanyi.

Apa yang nikmat dari lagu dengan nada keras seperti ini, batin Naya ia langsung menggelang gelengkan kepala nya

"Yoo, ayo siap siap satu band lagi kita naik" Ucap Arya yang baru datang dari arah panggung

"Iya, lu tunggu disini ya, gua mau naik, jangan kemana mana, abis ini baru kita kerumah bu Berta" ucap Rio dengan telunjuk nya yang mengarah ke arah Naya.

"Oh iya, jangan terpesona lu nanti pas gua di atas panggung" Rio memberikan smirknya lalu pergi meninggalkan Naya dengan tas gitar di punggungnya.

"Najis" balas Naya meskipun Rio tidak mendengarkan ucapannya

Band yang tadi sedang menyanyi di atas panggung kini telah berhenti membuat Naya bisa bernafas kembali, ia memegang kuping nya, ia sempat menepuk kuping beberapa kali. Karena benar, kupingnya benar benar terasa pengang dan berdengung, kali ini band Rio yang akan tampil, Rio yang tengah mengalungkan tali gitarnya ke punggungnya lalu menge-tes gitar miliknya bahwa sudah terpasang pada sound atau belum.

NAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang