Hari ini siswa kelas X dan XI diliburkan karena sedang berlangsung Ujian Nasional . Vyanka berencana berlibur ke puncak bersama Chika , tapi tiba - tiba Chika memberi kabar jika dia sedang tidak enak badan . Akhirnya Vyanka memutuskan pergi ke puncak sendirian . Vyanka pergi ke suatu bukit dengan pemandangan yang sangat indah . Dia langsung mengambil gambar dari setiap pemandangan dengan kamera SLR nya yang dia bawa dari rumah . Ketika sedang sibuk mengambil gambar tiba - tiba...
"Lo suka main kesini ? Atau lo suka foto makanya lo kesini ?"
"Loh Venza ? Kok lo bisa disini ?"
"Emang gak boleh ya ? Gue sering banget kesini , harusnya gue yang nanya lo ngapain disini ?"
"Oh..hehehe gue lagi main aja , bosen dirumah mulu"
"Ikut gue aja yuk"
"Kemana ? Lo mau nyulik gue ?"
"Bawel , udah ikut aja !"
Vyanka lalu mengikuti langkah Venza dari belakang , setelah tiba di tempat yang dimaksud Venza , ternyata Venza membawa Vyanka kesebuah danau yang sangat indah yang diselimuti kabut dan suara burung yang berkicau , sangat indah sekali .
Venza tersenyum kecil dan langsung berjalan dan duduk dipinggir danau . Vyanka pun reflek mengikuti Venza dan duduk disebelahnya .
"Lo tau tempat ini dari mana ?"
"Dari mama gue"
"Ini tempat keren banget"
"Iyalah pastinya"
Mereka terus bercerita banyak hal tentang satu sama lain , sesekali mereka tertawa karena kepolosan Vyanka atau karena kegilaan Venza . Venza juga beberapa kali mencubit pipi chubi nya Vyanka , dan karena kesal Vyanka membalasnya dengan mencipratkan air ke arah Venza . Lalu mereka juga beberapa kali mengambil foto berdua dengan gaya - gaya yang lucu dan menyenangkan .
Ketika sedang mengambil gambar , tiba - tiba ponselnya Venza berbunyi . Setelah Venza mengangkat telponnya , keadaan menjadi hening , tak ada lagi canda dan tawa .
Tiba - tiba keluar air mata dari mata Venza dan dia langsung jatuh berlutut dihadapan Vyanka . Vyanka panik dengan apa yang terjadi pada Venza .
"Venza lo kenapa ? Ada masalah ?"
"Mama Vy.. Mama guee.."
"Mama lo kenapa ?"
"Mama kecelakaan dan sekarang kritis dirumah sakit"
"Ya Allah... Ya udah sekarang kita langsung ke rumah sakit aja ya"
Mereka berdua langsung pergi ke rumah sakit tempat mama Venza dirawat . Tetapi setelah sampai di rumah sakit dan bertemu dengan dokter , dokter hanya bilang "maaf ya kami sudah berusaha semaksimal mungkin , tapi Tuhan berkata lain"
Venza langsung memukul tangannya ke dinding sambil berteriak dan menangis tidak terkendali . Vyanka pun sulit menenangkan Venza .
Vyanka mencoba meraih tangan Venza . Dilihatnya tangan Venza yang sudah mulai berdarah karena pukulan tangannya ke dinding . Vyanka ikut menangis melihat keadaan Venza yang seperti itu . Vyanka mencoba mengobati tangannya Venza yang terluka dengan obat merah dan perban . Sementara itu Venza masih terus menangis , dan sekarang Venza menyandarkan kepalanya ke puncak Vyanka .
"Tenang aja , sekarang pasti mama lo udah tenang di surga"
Tiba - tiba saja Venza memeluk Vyanka dengan erat , tetapi masih sambil mengeluarkan air matanya . Tentu saja Vyanka terkejut dengan sikap Venza , dia sangat terlihat lemah tak berdaya . Baru kali ini Vyanka melihat sikap Venza yang sangat berbeda .
Karena sudah larut malam , Venza menyuruh Vyanka pulang kerumah .
"Thanks ya udah nemenin gue"
"Iya kok , itu kan gunanya teman"
"BTW sorry ya gak bisa nganterin pulang kerumah"
"Iya gap apa - apa kok"
"Hati - hati ya , kalo ada apa - apa kabarin gue"
"Iyya sipp"
Keesokan harinya mamanya Venza dimakamkan . Semua teman dan guru disekolah sudah mengetahui kabar itu . Vyanka pun datang ke pemakaman , tapi mungkin kali ini banyak yang bisa menenangkan Venza . Chika juga turut hadir disana , dia menangis disamping Vyanka .
Setelah pemakaman selesai semua meninggalkan pemakaman . Sebelumnya mereka mengucapkan turut berduka cita kepada Venza sambil bersalaman .
Pemakaman sudah sangat sepi menyisakan Venza dan Vyanka yang masih tetap disana .
"Kok lo gak pulang ?"
"Masih betah disini"
"Aneh lo betah dikuburan ?"
"Gue boleh ngomong sesuatu gak sama mama lo ?"
"Mau ngomong ? Gimana caranya ?"
Vyanka berjalan lebih dekat lagi menuju makam mamanya Venza . Kemudian duduk disamping makam , kemudian Vyanka meletakkan sebuket bunga di atas makamnya .
"Tante... Tante gak usah takut ninggalin Venza , tante yang tenang aja disurga . Vyanka tahu Venza memang nakal , tapi Vyanka janji akan selalu jagain Venza biar dia gak nakal , biar dia gak macem - macem disini"
Mendengar perkataan Vyanka , Venza langsung menatap wanita itu penuh tanda tanya . Tak menyangka gadis itu akan mengatakan hal seperti itu .
Lalu Vyanka pergi meninggalkan Venza sendirian disana . Sesekali dia melirik ke arah Venza , mudah - mudahan tak akan terjadi apa - apa padanya . Bisiknya dalam hati .
Keesokan harinya Venza tidak masuk sekolah , teman - teman mengerti mungkin Venza masih butuh waktu . Tapi ini adalah hari kelima Venza tidak masuk sekolah tanpa kabar atau keterangan sama sekali .
Ponselnya dihubungi juga tidak aktif . Teman - temannya setiap hari selalu datang ke rumah Venza , tapi dia selalu tidak ada di rumah . Semua orang bingung mencari Venza , termasuk Chika yang selalu mencari - cari Venza . Lima hari tidak masuk sekolah dan menghilang tanpa kabar .
Vyanka juga mulai kebingungan mencari Venza yang tidak pernah ada kabar . Vyanka mencari kesemua tempat yang pernah Venza datangi , tapi hasilnya percuma .
Tetapi Vyanka tiba - tiba teringat sebuah tempat , dan Vyanka yakin Venza pasti ada disana . Ketika jam pulang sekolah , Vyanka langsung berangkat ketempat itu . Setelah beberapa jam , akhirnya sampai juga di tempat itu . Lalu Vyanka melihat seorang lelaki yang sedang duduk dipinggir danau . Vyanka berjalan mendekati nya dan ternyata benar saja lelaki itu adalah Venza .
"Jadi disini tempat kabur lo selama lima hari gak sekolah ?"
"Lo ngapain disini ?"
"Semua orang itu bingung nyariin lo , lima hari ngilang gak ada kabar"
"Gue cuma butuh sendiri"
"Gue ngerti rasanya kehilangan , tapi plis jangan kayak gini , semua orang khawatir sama keadaan lo"
"Mama kamu juga pasti sedih ngeliat kamu kayak gini"
"Gue ngerasa semua hidup gue udah gak ada artinya lagi"
"Masih banyak orang yang sayang sama lo , mereka semua butuh lo"
"Iyya gue sadar cara gue salah"
"Jadi kapan lo mau pulang ?"
"Okeyy , iya sekarang gue pulang"
Vyanka tersenyum manis sekali , dia senang berhasil membujuk Venza pulang .
"Semua orang sayang banget sama lo , mereka semua ada buat lo , jadi jangan pernah takut sendirian"
"Apa cuma mereka doang yang sayang sama gue ?"
"Emang lo mau siapa lagi ?"
"Lo gak sayang sama gue ?"
"Yaaa... Gue peduli kok sebagai teman"
Vyanka membalikkan badannya membelakangi Venza . Lalu Vyanka menarik nafasnya dalam - dalam , tak sadar hatinya berkata "sebenarnya gue udah mulai sayang sama lo lebih dari sekedar teman"
Tiba - tiba hujan turun dengan cukup deras , memecahkan keheningan sesaat . Tak ada satupun dari mereka yang membawa payung , tapi mereka tak menyesali itu , mereka tidak perotes pada langit yang menurunkan hujan saat itu .
Walaupun awalnya Venza sempat kesal , tapi kepolosan dan keceriaan Vyanka saat menikmati indahnya hujan memecahkan hatinya Venza . Dia tersenyum melihat tingkah Vyanka yang seperti anak - anak , sampai akhirnya dia juga ikut menikmati indahnya hujan saat itu .
Kau tak akan pernah menyadari apa yang diam - diam dia lakukan untukmu , disaat kau jatuh . Karena baginya mencintaimu dalam diamnya adalah sebuah kesetiaan . Mungkin terkadang akan merasa menyakitkan ketika tak dihargai . Mungkin dengan diam - diam melihatnya tersenyum , diam - diam melihatnya tertawa adalah sebuah kebahagiaan . Walau terkadang menyakitkan ketika kita tahu senyum dan tawa nya dia ciptakan untuk wanita lain . Tetapi kau tetap bertahan pada cinta dalam diam mu itu . Tetap memperhatikannya dalam diam , mencari tahu banyak hal tentangnya dalam diam , mencintainya dalam diam , sampai perlahan mulai tersakiti dalam diam .
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
Teen FictionIni bukanlah sebuah cerita bahagia atau kisah indah lainnya . Ini hanyalah sebuah kisah sederhana tentang seorang wanita yang tak pernah berhasil mendapatkan hati seorang yang dicintainya .