Miris

438 12 0
                                    

Bukan ini yang aku harapkan
Bukan ini yang aku inginkan
Hancur?
Itulah yang kurasakan saat ini

Suasana sepi, hanya terdengar suara gemericik air dari kolam dibelakang rumah.
Suasana seperti ini sudah sering terjadi dirumah Rain.

Mama dan papa Rain selalu pergi ke kantor di pagi hari dan akan kembali ke rumah pada sore hari, tak jarang mereka pulang larut malam dengan alasan lembur.

Hari ini adalah hari yang penting bagi Rain. Hari ini Rain akan di wisuda, itu berarti Rain akan meninggalkan seragam biru nya dan beralih ke seragam abu-abu.

Gadis itu tengah menatap dirinya di cermin. Wajahnya sudah dipoles secantik mungkin. Kebaya yang dipakai nya sangat indah.
Gadis itu sudah siap menghadiri acara wisuda di sekolah nya.

RAIN POV

Hari ini adalah hari terburuk di dalam hidupku. Aku benci pada hidupku, aku benci mama, aku benci papa, aku benci semuanya!

Suasana ramai, kurasakan sejak aku menginjakkan kaki di koridor sekolah. Mataku tak henti menatap wajah bahagia semua temanku. Mereka sangat cantik dan tampan dibalut kebaya ataupun jas hitam.
Mereka berbeda denganku, mereka berjalan berdampingan bersama mama dan papa mereka. Tidak seperti aku, aku berjalan seorang diri,tanpa dampingan mama dan papa.

Aku tak menyadari bahwa aku menangis.
Tidak! Tidak! Aku tak boleh menangis! Aku harus kuat!

"Hai Rainn!!"
"Haloo Rainn!!"
"Yaampun Rain, lo cantik banget!"

Semua orang menyapa dan memujiku, dan aku hanya membalas dengan senyuman.

"Rainnn!!"

Langkahku terhenti ketika mendengar seseorang meneriaki namaku.

"sumpah ini lo cha ? Gila beda banget cha! Cantik banget sumpah!" Ucapku kagum.

"Aduhh,aduhh,aduhh, meleleh gua Rain" ujarnya dengan nada lebay.

"Kayak nya gua salah muji orang deh."

"Hehehe makasihhh Rain! Lo juga cantik banget, kebaya lo bagus banget Rain!"
"Btw, nyokap bokap lo mana? Dateng kan?" Lanjutnya

"Ehmm, mereka sebentar lagi datang kok. Biasalah nyokap gua nyalon dulu, HA HA HA." Ujarku penuh kebohongan.

"hahaha rempong ya emak emak! Btw acaranya udah mau dimulai nih, masuk yuk." Ujarnya seraya menarik pergelangan tanganku.

-

Setelah acara wisuda selesai Rain memutuskan untuk pulang ke apartemen pemberian papa nya.

Di apartemen itu dia dapat melakukan segala hal tanpa sepengetahuan mama dan papa nya.

Hal yang pertama kali dia lakukan ketika sampai di apartemen adalah berlari kecil masuk ke dalam kamarnya.

Tangannya mulai merogoh laci meja dan mengambil sebungkus rokok.

RAIN POV

Aku mulai menyesap rokok itu. Aku mulai mencoba rokok sejak kelas 2 Smp.
Aku tahu, tidak seharusnya gadis kecil seperti ku merokok. Tapi apa boleh buat? Hanya rokok yang dapat menenangkan pikiranku. Hanya rokok yang dapat membuatku melupakan semua masalah dihidupku, meski efeknya sangat sebentar.
Dalam 1 hari aku dapat menghabiskan 6 batang rokok.
Tetapi aku rasa 1 batang rokok sudah cukup untuk menghilangkan penat di kepalaku hari ini.

Gadis itu mengambil kaos putih dan celana pendek dari dalam lemari, lalu berjalan ke arah kamar mandi, untuk membersihkan diri.

Selesai membersihkan diri, gadis itu melenggaangkan kakinya menuju kamar.
Gadis itu berniat untuk tidur. Dia mulai memejamkan matanya.

1 detik...
2 detik...
3 detik...

Usahanya untuk tidur ternyata gagal. Dia mulai memikirkan kejadian tadi, kejadian saat wisuda.
Air matanya mulai menetes.

Ya! Dia menangis! Gadis itu rapuh.

Matanya mulai terpejam,deru nafasnya mulai teratur. Gadis itu mulai tertidur.

Tak seharusnya gadis sekecil dan sepolos Rain memiliki beban pikiran yang sangat banyak.
Dia sangat rapuh.
Dia tak sanggup menanggung nya sendirian.

Tak ada yang tahu kehidupan Rain sebenarnya
Tak ada yang tahu masalah-masalah yang menimpa Rain.
Tak ada yang tahu.....

Akhirnya update lagi, maaf ya lama. Jangan lupa voment nya.
Terima Kasih!!

R A I NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang