6 : Happy New Year, Doctor!

4.9K 396 51
                                    

Sakura rasanya hampir kehabisan napas sekarang. Tangannya yang berada dalam genggaman Sasuke itu terasa begitu pas dan mengalirkan sebuah arus listrik aneh yang makin menyengat Sakura. Wajahnya sudah memanas hebat sejak tangan Sasuke menyentuh tangannya. Jantungnya? Jangan tanyakan lagi. Sudah pastinya siap meloncat keluar.

Sakura bahkan merasa kalau tiap-tiap anak tangga yang dinaikinya ini terasa tidak berujung dan tiap Sakura mendongak untuk melihat seberapa dekat jaraknya dengan kuil yang terlihat gemerlap oleh lampu-lampu itu, rasanya anak tangganya semakin banyak dan kuil itu terlihat menjauh. Astaga, mengerikan sekali.

Ini pasti karena yukata yang dipakai Sakura. Ya, benar! Temari pasti punya semacam kekuatan untuk mengabulkan keinginan setiap wanita yang memakai yukatanya. Setelah Sakura kembali masuk kantor, Sakura pasti akan mempromosikan toko Temari pada teman-temannya. Pasti.

"Kita akan kemana dulu?" Suara Sasuke yang berat dan dingin memecah semua pikiran aneh Sakura.

"Ah-eh..." Sakura menggaruk belakang kepalanya, dirinya bahkan tidak sadar kalau ia sudah sampai di pelataran kuil di mana banyak sekali toko-toko kecil berjejer dengan rapi, "o-okonomiyaki!"

Sasuke mengernyitkan alisnya kemudian mengangguk singkat, tangannya yang masih menggenggam tangan Sakura menarik gadis itu menuju sebuah toko Okonomiyaki yang cukup ramai dikeburubungi pengunjung. Tangan Sasuke mulai mengendur dan bersiap melepaskan tangan Sakura yang digenggamnya namun, Sakura jelas saja langsung menggenggam tangan Sasuke kembali.

"Lepas Sakura. Aku ingin mengambil uang."

Sakura menggeleng kuat, "Tidak akan. Aku tidak akan melepaskan tangan Sasuke-kun. Ini sebuah berkah dan aku akan melepaskannya begitu saja? Jangan harap."

Sasuke mengernyit sebah kemudian memutar botanya, "Lalu kita bagaiamana membayarnya"

"Pakai saja tangan yang satu." Saran Sakura. Ia memang benar, Sasuke dianugerahi dua buah tangan sehat namun tidak memfungsikan keduanya secara maksimal. Dasar. Ck ck.

Sasuke menaikkan satu alisnya kemudian mengangkat tangan kirinya, "Ini tangan kiri Sakura, aku akan kesulitan mengambilnya."

"Memang di mana sih Sasuke-kun menyimpannya?" Sakura meneliti tubuh Sasuke yang dibalut mantel dari atas sampai bawah, kemudian berhenti di selangkangan Sasuke. Ia menyeringai nakal kemudian menatap Sasuke, "Jangan-jangan Sasuke-kun menyimpannya di..." Sakura berjinjit dan mensejejerkan mulutnya dengan telinga Sasuke kemudian berbisik, "Celana dalam, ya?"

Mata Sasuke sontak melebar dan menatap horror pada Sakura. Melihat wajah Sasuke yang merah seperti itu membuat Sakura terkikik puas. Memang hal yang paling menyenangkan adalah menggoda Uchiha Sasuke sampai berwajah seperti ini. Menyenangkan sekali.

"Jangan bercanda! Apa yang kau katakan? Dasar bodoh!" Sasuke mendaratkan satu jitakan keras di kepala merah muda Sakura.

Sakura mendesis sambil mengusap kepalanya, "Habisnya, Sasuke-kun bilang susah mengambilnya. Jadi aku pikir Sasuke-kun meletakkannya di sana. Soalnya aku juga sering meletakkannya di bra-ku."

Sasuke menepuk dahinya keras. Sakura baru saja mengucapkan hal terlarang miliknya sendiri dengan begitu enteng tanpa memedulikan orang lain yang menatapnya aneh. Sebenarnya, memilih pergi ke sini dengan Sakura benar-benar bukan pilihan yang baik.

Akhirnya Sasuke berdecak dan meraih dompet di saku kiri belakang celananya dengan susah payah, "Lihat? Kalau begini bagaimana bisa aku mengambil uang?"

Tangan kiri Sasuke memegang dompetnya sementara wajahnya memasang ekspresi kesal yang amat sangat pada gadis gila di depannya ini. Sakura sendiri kemudian tersenyum, mengangkat tangan kanannya yabg bebas dan mengambil selembar uang dari dalam dompet Sasuke.

Ikemen Syndrome [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang