MFLLL ~ 1

453 18 2
                                    

Seorang gadis cantik tengah berlari di tengah keramaian bandara internasional  Paris. Ia berlari sekencang mungkin demi berusaha untuk melarikan diri dari pria paruh baya yang tengah mengejarnya bersama dua bodyguart-nya.

"Hey... jangan lari kau gadis sialan. Kemari kau." Teriak pria paruh baya itu.

'Tuhan.. tolong selamat kan aku. Aku tak ingin bersama pria itu.' Doa gadis itu sambil tetap berlari.

Sesekali ia menoleh kan kepala nya kebelakang demi melihat apakah pria tua bersama bodyguart nya itu telah menghilang apa belum. Namun sepertinya dewi fortuna belum memihak padanya. Karena pria itu masih tetap mengejarnya.

.

Seorang pria tampan baru saja keluar dari mobil nya. Ia tampak sangat gagah dengan mengenakan setelan jas biru tua dengan kemeja berwarna putih. Di tambah dengan kaca mata hitam yang bertengger manis di hidungnya.

BRUKK

Baru saja ia akan melangkahkan kaki nya. Namun terhenti karena dirinya merasa di tabrak oleh tubuh seseorang.

"Aduh..." pekik orang itu. Sambil mengusap bokong cantiknya yang mencium kerasnya lantai.

Bukannya menolong tapi pria itu malah memperhatikan gadis itu dengan tatapan mengintimidasi dan tatapan elangnya. Seorang gadis dengan rambut panjang bergelombang, yang mengenakan celana jins berwarna biru, dengan baju kaos polo berwarna putih dibalut dengan rompi panjang berwarna merah tua. Itu semua nampak terlihat pas di tubuh gadi itu.

Entah mengapa jantungnya seolah berdesir hebat saat melihat gadis itu. Sedangkan gadis yang di tatap itu tak menyadari jika ia sedang di tatap, ia masih saja mengusap bokongnya yang terasa nyeri.

"Hey kau gadis sialan. Jangan lari kau. Kembali." Pekikkan itu menyadarkan gadis itu.

'Mampus aku.' Teriak hati gadis itu.

Maka secapat kilat gadis itu langsung berdiri dan langsung berlari kebelakang tubuh seseorang yang ia tabrak tadi. Tanpa memperhatikan seseorang itu.

Sedangkan pria itu hanya dia terpaku melihat tingkah gadis itu.

"Huh..hu..hu..kemari kamu. Jangan lari." Ucap pria tua itu dengan nafas tersengal-sengal.

"Tidak. Aku. Tidak. Mau." Ucap gadis itu, yang tanpa sadar mencengkram kuat ujung jas seseorang yang ia tabrak dengan tangan gemetar.

Pria itu merasa jika ujung jas nya di genggam sangat erat oleh tangan mungil gadis itu dengan tangan yang gemetar. Hanya membiarkan saja.

"Dasar gadis tidak tahu untung. Aku sudah membayar mahal agar kau menjadi milik ku. Jadi kau harus ikut dengan ku." Ucap pria tua itu dengan nafas yang berangsur normal.

"TIDAK. Aku tidak mau. Jika kau mau. Kenapa tidak dengan mama saja. Jangan aku." jerit gadis itu.

"Dasar gadis bodoh. Aku tidak bernafsu dengan mama mu itu. Dia sudah tua." Geram pria tua itu.

"Dasar tua bangka. Sudah bau tanah, masih saja memikirkan nafsu binatang mu." Cemooh pedas gadis itu.

"APA. Dasar gadis tidak tau diri. Kemari kau." Marah pria tua itu sambil mencengkram lengan gadis itu dengan kuat.

"Tidak. Sampai mati pun aku tidak mau." Ucap gadis itu dan langsung menggit tangan pria tua itu dengan keras.

"Aaaaaa.. dasar gadis sialan. Kemari kau. Akan ku bunuh kau." jerit kesakitan dari pria itu. Yang langsung membuatnya melepaskan cengkramannya.

Hal itu tidak di sia-sia kan gadis itu. Iya langsung berlari saat cengkraman itu terlepas.

"Dasar gadis tidak tau di untung. Lihat saja kau. Kalian tunggu apa.lagi. cepat tangkap gadis tidak di untung itu." Pekik nya saat melihat bodyguartnya hanya berdiam diri saja.

My Frist Love Is My Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang