Sinar matahari yang menyengat kulit, tidak urung membuat seorang gadis cantik dengan rambut ikalnya untuk beranjak dari tempatnya.
Iya malah lebih memilih memejamkan matanya untuk merasai. Panas nya sinar matahari yang menyengat kulitnya.
Jujur saja jika sebenarnya ia merasa jika hidup nya ini tidak lah lagi penting. Karena semua menyakitkan yang ia alami. Mulai dari sebuah kenyataan jika ia adalah orang yang menyebabkan ayahnya tiada. Lalu ia harus menerima kebencian dari ibunya sendiri yang membencinya karena membuat ayahnya pergi begitu cepat meninggalkan semuanya. Karrna hal itu yang membuat ibunya tega menjual nya pada pria yang sangat bejat kelakuan nya.
Seandainya bisa ia ingin menyalahkan Tuhan karena sudah, memberikan kehidupan yang begitu menyedihkan seperti ini.
"kau tau Cllara. Hidupmu Hanyalah beban bagi ku. Dan seharusnya kau mati saja, Dari pada menyusahkan ku seperti Ini. Jangan kan untuk mengurus uang kuliah mu. Untuk makan pun susah. Kau hanya lah beban, aku menyesal Sudah mebesarkan mu. Jika akhirnya kau tidak bisa membalas budi!!" semua Kata Kata itu kembali Bergema Di kepala gadis itu.
Yang membuatnya kembali terus memukul kepalanya bagitu keras. Sehingga membuat beberapa orang yang Melihatnya memberikan tatapan yang suit Di artikan.
Tapi itu semua tak Ia perdulikan. Satu harapannya 'aku ingin semua kembali seperti dulu dimana saat yang bahagia. Atau jika tidak tuhan tolong Kau ambil saja nyawa ku. ' jerit hatinya. Clara Terus menangis sambil memegang dadanya yang mendadak bagitu sesak, Dan beberapa kali memukulku dadanya.
Tanpa Ia sadari seorang pria tengah memperhatikannya dari jauh. Pria itu menetap Clara dengan Pandangan yang sangat sulit Di artikan.
Fano memegang dadanya yang merasa sesak saat Melihat air mata yang gadis itu keluarkan. Gadis yang baru Ia kenal kurang dari 5 hari. Dadanya Terasa pedih dan sakit Melihat gadis itu menangis. Dan ia benci akan hal itu.
Karna itu Ia memutuskan untuk segera bejalan mendekati gadis itu. Setelah sampai tepat di depan Clara. Perlahan Ia berlutut memggunakan satu Kalinya. Lalu merah tangan mungil yang terus memukul dadanya yg terasa sesak itu.
Cllara yang merasa seseorang memegang tangan nya sontak membutnya merasa kaget luar biasa.
Fano yang melihat wajah Cllara yang terkejut dengan perlakuan nya. Hanya tersenyum simpul. Sambil sebelah tangan nya menghapus air mata di wajah yang cantij itu.
"Jangan menangisi apa yang sudah terjadi. Karna itu tidak akan bisa mengembalikan waktu." sambil terus menggenggam tangan mungil itu dengan erat seolah memberikan ke kuatan.
Cllara yang mendapat perlakuan itu hanya bisa terdiam sambil terus menatap mata tajam milik Fano. Fano yang di tatap seperti itu hanya tersenyum kecil. Merasa hari mulai terik. Dengan sepersekian detik Cllara sudah berada di gendongan Fano.
Cllara yang tiba tiba merasa jika tubuhnya melayang secara tiba tiba langsung memekik kecil dan refleks memeluk leher Fano dengan erat.
Fano hanya diam sambil berjalan menuju ke ruangan perawatan Cllara. Setelah berada di ruang perawatan Cllara, Fano mendudukannya di ranjang pasien dengan sangat berhati-hati layaknya seperti sebuah porselen yang begitu rapuh saat tersentuh.
"Kau diam disini, dan jangan membuat ku susah dengan kelakuan mu." perkataan yang dingin itu membuat hati Cllara berdnyut sakit, tapi ia mengabaikannya dengan anggukan kecil.
Setelah mengatakan itu Fano pergi meninggalkan Cllara seorang diri. Bukan maksudnya untuk berkata dengan kasar, hanya saja ingin menutupi subuah perasaan yang dia sendiri tak tau apa nama perasaan itu.
Setelah ia keluar dari ruangan Cllara Fano berjalan menghampiri putrinya yang telah di temani oleh asisennya dan seorang wanita tua yang masih terlihat sangat cantik.
"Mom." Wanita tua yang di panggil oleh Fano menoleh saat merasa dirinya di panggil oleh putra sematawayangnya. Bukan sebuah senyuman yang di dapat kan Fano tapi ia mendapatkan suatu tarikan keras pada telinganya.
"Dasar anak nakal. Beraninya kau membuat seorang gadis cantik terluka sampai harus di rawat lagi. Mommy tidak pernah mengajari mu untuk menyakiti perempuat ya. Dasar anak nakal."
Fano yang telinganya di tarik hanya bisa mngaduh kesakitan karna tarikan di telinganya memang lah sangat menyakitkan.
-------------------------------------------------------------------
Hello Guys...
maaf ya kalo aku baru bisa upload sekarang... di karenakan uatu hal..
btw kalian masih pengen gk baca cerita kelanjutannya. kalo kalian mau jangan lupa like dan dan comment ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Frist Love Is My Last Love
General FictionKau adalah cinta pertama dan terakhir ku. Tapi ku sadar jika aku takkan pernah bisa memiliki mu. Tapi ku tetap bahagia kerana bisa mencintai mu. Walau pun mungkin kau tak pernah memiliki parasaan yang sama untuk ku. Dan aku sadar jika cinta mu hany...