new friend

125 7 0
                                    

Dia menatap pantulan bayangannya di cermin. Namun, dengan sigap dibalikkan badannya agar dia tidak berhadapan dengan cermin itu. Ia benci melihat bayangannya. Bukan, bukan karena fisiknya yang buruk rupa.Well, untuk ukuran seorang gadis, bisa dikatakan dia memiliki paras yang cantik. Mata coklatnya yang besar dengan bulu mata lentik, hidung mancung yang bertengger sempurna, bibir mungilnya, dan rambut coklat bergelombang. Alasan satu-satunya mengapa dia benci dengan cermin adalah karena dia bagaikan refleksi orang yang dia benci, ibunya.

Salsa mengikat rambutnya sembarangan dan menarik tas ranselnya. Sesegera dia berangkat ke sekolah. Ya, tanpa pamit terlebih dahulu dengan orang tuanya. Untuk apa ia pamit pada orang yang bahkan tidak peduli padanya?!

¤ ¤ ¤

Cklekk...

Terdengar suara pintu kelas dibuka. Murid kelas XI-3 yang awalnya seperti pasar ikan pun hening seketika. Siapa lagi yang bisa membuat kelas ini diam seribu bahasa? Tentu saja guru mate killer, wali kelas mereka.

"Anak-anak, kita punya murid baru di kelas ini. Saya harap kalian bisa bekerja sama dengannya. Angelina, silahkan perkenalkan nama kamu" kata bu rina di depan kelas.

Sorot mata gadis itu memperhatikan sekelilingnya sejenak, kemudian dia menghela nafas pelan, "nama aku angelina michelle, kalian bisa panggil aku angel atau lina. Salam kenal". Suara pelan nan lembut terdengar di kelas dan diakhir kalimatnya angel tersenyum rapuh.

Dalam sekejap seluruh perhatian tertuju padanya. Angelina gadis yang manis. Tapi bukan hal itu yang mencuri perhatian melainkan kakinya. Dia duduk di kursi roda.

"Baiklah angel, silahkan duduk dimana saja yang kamu suka. Karena pelajaran akan dimulai"

Dengan mengayunkan rodanya, angel menuju ke arah salsabilla. Mungkin ia menyukai cewek itu. Satu-satunya orang yang tidak memandangnya kasihan, tepatnya tidak memandang ke arahnya.

¤ ¤ ¤

Salsa's POV

Aku sibuk memperhatikan hasil gambarku. Sampai sebuah suara menyapaku,

"Hai" sapa angelina sambil mengambil tempat disebelahku.

Ishh, kenapa dari sekian banyak tempat yang kosong dia milih duduk disini sih !!

"Hmmm" aku membalasnya dengan datar.

"Nama aku angelina michelle...." dia seperti berusaha mengajakku bicara.

"Iya, udah tau" jawabku singkat. Aku benar-benar sedang tidak mood berbicara saat ini.

"Nama kamu siapa?" tanyanya sesaat kemudian.

"Salsabilla anggita"

Dia tersenyum,"Oke,nanti......"

Belum sempat dia melanjutkan kalimatnya, aku berujar "Ssttt.... ribut banget sih?! Entar bu rina marah." Kulihat wajahnya berubah mendung. Tapi aku tidak merasa bersalah, toh memang salahnya berbicara saat pelajaran berlangsung. Aku kan hanya ingin fokus belajar....

¤ ¤ ¤

Bel istirahat berbunyi, salah satu hal yang ditunggu-tunggu oleh para siswa. Semua murid pun beranjak dari kursi mereka dan menuju ke kantin,tak terkecuali salsa. Takut apabila mereka tidak kebagian kursi kantin. Perbedaannya hanya : jika mereka pergi berdondong-bondong, salsa sendirian. Ya, ia tidak mempunyai teman. Lagian menurutnya berteman itu menyusahkan saja. penuh kebohongan, munafik dan menghabiskan waktunya saja. Bukankah waktu adalah uang??

"eh, salsa...tunggu...." teriak angel. Bahkan suaranya masih terdengar lembut saat ia berteriak.

huft?!! apalagi sih!!! maki salsa dalam hati. Dengan sangat terpaksa dia membalikan badannya.

"kenapa?" tanya salsa datar.

"hmm.... boleh ngga aku ikut kamu ke kantin?? aku kan ga tau kantinnya dimana." mata angel seperti memohon kepadanya.

"yaudah, ayo!!" kata salsa yang masih sama dinginnya. Tanpa menunggu angel, salsa langsung keluar kelas. Tentu saja dengan susah payah angel menyejajarkan dirinya di samping salsa.

"jadi.... kamu berapa bersaudara?" angel kembali memulai percakapan.

Salsa hampir meledak, namun dia berusaha menahan emosinya.
Tarik nafas.... Buang..... Tarik nafas.... Buang.....

"Denger ya. Pertama, jangan panggil 'kamu' ke gue. karena kita ga se-DEKET itu. Kedua, ga usah tanya-tanya tentang keluarga gue. karena gue NGGA suka" kata salsa dengan penuh penekanan. kasar memang, tapi itulah salsa.

Salsa menangkap sorot sedih dimata angel, tapi langsung digantikan dengan senyum paksanya,

"hmm... okay.... jadi, kamu eh, lo sekolah disini sejak kapan?? baru masuk waktu SMA atau udah dari dulu?"tanya angel.

Salsa bukannya menjawab, malah memeloti angel tajam. Sedangkan orang yang di pelototi hanya menatapnya bingung.

"lho, benerkan?? gue kan ga nanya tentang keluarga lo" segitu polosnyakah dia??

arghhh!!! kayaknya masalah dalam hidup gue bakalan bertambah satu lagi pikiran salsa menyerukannya.

"udah dari SD" Entah setan apa yang membuat salsa mau menjawab pertanyaan angel.

¤ ¤ ¤

Jreng...jreng...jreng...jrenggg!!
Apakah ini pertanda baik bagi salsa atau justru sebaliknya??
Ikuti terus ya lanjutannya!!

Hope you like it guys!!

My SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang