5

3 0 0
                                    

Diperjalanan......

"Ada apa? Tanyaku dengan nada cuek. "Aku mau ngomong sama kamu, kata Gio tidak sabar. "Maaf aku nggak punya waktu, jawabku sambil berjalan secepat mungkin agar terhindar dari Gio. "Kamu nggak usah pikirin dong masalah rachel, toh aku senang bisa kenalan sama kamu, usaha Gio untuk meyakinkan. "Tapi tidak dengan rachel kak Gio, kataku dengan nada pasrah.

"Besok kamu harus ikut aku, dan jika kamu menolak aku akan jemput kamu ke kelas lagi. Aku tunggu di tempat biasa. kata kak Gio dengan memaksa agarku memenuhi keinginannya. Tempat biasa yang dimaksud kak Gio adalah taman. "Tapi kak...... . Namun kak Gio tidak mendengarkanku.
Sambil memikirkan perkataan kak Gio, kakiku telah sampai melangkah ke tempat pemberhentian angkot.

Ke esokan harinya... Ketika jam istirahat pertama berbunyi aku menemui kak Gio di taman. Ternyata Gio lebih dulu sampai dari ku. Dari kejauhan terlihat Gio bersama seorang cewek, siapa lagi kalau bukan rachel. Gio ternyata juga mengajak rachel ke taman bersama denganku. Aku urungkan niat untuk ketemuan sama Gio karena ada rachel. Namun langkahku terhenti ketika kak Gio menarik lenganku dan berkata "ayo duduk.

Ku lihat rachel merasa jengkel karena kak Gio menarik tanganku. Aku pun duduk di sebelah kak Gio. "Rachel, kamu dengar dan kamu ingat ya, aku nggak pernah milih-milih untuk dekat dengan siapapun termasuk cindy. Dan kamu nggak perlu ngehina cindy di depan orang banyak, dan aku nggak suka itu. Aku baru kenal sama cindy jadi kamu nggak perlu salah paham lagi. Kata kak Gio menutup pembicaraan.

"Tapi Gio... Kamu ngajak aku kesini cuma buat ngebahas ini dan ngajak dia? (Aku) kata rachel dengan nada sedikit marah. Kak gio tak menghiraukannya dan malah mengantarku kembali ke kelas. "Aku udah bilang ke rachel kan, jadi kamu nggak perlu ngehindar lagi dari aku, aku mohon, kata kak Gio pelan. "Ya udah, kataku pasrah. Kak Gio pun mengacak-acak kepala ku sehingga membuat jilbabku rusak. "Sampai ketemu nanti.... Kata kak gio sambil berlalu. Emang dia berpikir kalau kita bakal ketemuan lagi nanti? Entahlah.

Jam istirahat ke dua......

Seperti biasanya, aku mengisi jam istirahat kedua dengan shalat di musholla dengan dian. Di perjalanan menuju musholla aku ketemu lagi sama kak Gio. "Kan ketemu lagi, mau kemana? Tanya kak Gio. "Mau ke musholla, jawabku singkat. "Nanti kamu pulang sekolah ada waktu nggak? Tanya kak Gio. "Emang mau ngapain? Jawabku. "Mau ngajak kamu ke suatu tempat, kata kak Gio membuatku penasaran.

"Lihatlah nanti, kataku pada kak Gio yang menunggu jawabanku. "Okeee aku tunggu di gerbang, daaah.
Jam pun terus berlalu. Ketika aku sampai di gerbang, kak Gio telah duluan siap dengan mobilnya. Belum sampai depan mobilnya, Gio telah membukakan lintu mobilnya. Orang-orang di sekitar penasaran siapa yang akan memasuki mobil kak Gio. Sesampainya di dekat kak Gio, "kamu kenapa bukak in pintu? Aku bisa sendiri kok. Kataku sambil memegang pintu mobil.

Di dalam mobil, kak Gio nanya "kamu ada dekat sama orang kain? Tiba-tiba saja nanya seperti itu. "Emang kenapa? Jawabku. "Enggak, cuma nanya, kata kak Gio penasaran. "Ada, sama teman sebelah aku, namanya rama. Iya sih, orang bilang aku dekat sama dia, tapi aku anggap dia sahabat aku, karena dia baik banget, jawabku.

"Baguslah, jawabnya singkat. Aku tidak menjawab jawabannya karena capek juga. Sebelum sampai di tempat tujuan, kak Gio membeli beberapa makanan kotak dan beberapa mainan. "Kenapa banyak banget? Kita mau kemana sih? Tanyaku penasaran dengan belanjaan yang banyak.
"Nanti kamu juga tau kok,kata kak Gio.
Ternyata kak Gio membawa aku ke panti asuhan. Aku nggak nyangka, kak Gio ternyata peduli pada orang yang membutuhkan.

Disana kita membagikan makanan dan mainan pada anak-anak. Ku lihat kak Gio tengah asik main bola sama anak-anak panti asuhan. Kata pengasuh disana, Gio sering main kesini kalau punya waktu luang. Halnitu membuat aku makin nggak nyangka kalau kak Gio punya kepedulian sama orang lain.
Aku pun mengajak kak Gio untuk pulang karena hari sudah terlalu sore. Kami berpamitan untuk kembali pulang.

"Aku antar kamu pulang, kata kak Gio. "Nggak usah, aku bisa sendirian naik angkot. "Kan aku yang bawa kamu, jadi aku harus ngantar kamu pulang, jawab kak Gio lagi. "Terserah.
Sesampainya di rumah, kak Gio kembali membukakan pintu. Seperti aku bos aja pakai dibukakan segala.
"Sampai ketemu besok cin, kata kak Gio sambil memutar mobil. "Iya hati-hati sambil melambaikan tangan ke kak Gio.

Ketika mau tidur, aku mengucapkan "terimakasih Gio untuk hari ini, mengajarkanku kesederhanaan.

Di sekolah......

"Cin...cin.... Kamu tau nggak? Ternyata kak Gio sudah lama putus sama mantannya, kata dian yang ingin memberi tau ku. "Apa hubungannya sama aku? Jawabku. "Kata temanku ni, kak Gio itu dulunya sayang banget sama mantannya. Cantik lagi. Sayangnya kak Gio tau ketika mantannya itu lagi ngomong sama temannya kalau dia itu cuma manfaatin kak Gio, hanya karena kak gio tenar dan kaya. Dan kata temanku lagi ni, semenjak itu dia nggak pernah lagi dekat sama cewek lain, meskipun banyak yang mengejarnya. Dan untuk pertamakali nya kak Gio dekat lagi sama cewek yaitu kamu. Penjelasan dian begitu panjang.

"Iya, mungkin dia hanya ingin berteman denganku, dan aku nggak mau berharap terlalu jauh, jawabku santai. "Aku harap sih nggak hanya sekedar teman, kata dian dengan penuh harapan. Ketika tengah asik bicara, tuba-tiba kak Gio datang menghampiri aku dan duduk di sebelah aku. "Ikut aku ke kantin, ajak Gio. "Kan kamu punya teman, kenapa ajak aku? Tanyaku yang heran tiba-tiba datang dan ngajak ke kantin.

"Ayoklah, kata Gio sambil menarik tanganku. "Sabar dong, jawabku. Aku mengajak dian juga. Tapi dian memilih di kelas. Sepertinya dian sengaja agar aku bisa sama Gio. "Lepas dulu tanganku, ini kan sekolah bukan tempat umum, kataku sambil melepaskan tangan Gio. "Oh iya, aku lupa, maaf maaf, kata Gio sambil tertawa melihat ku.

"Emangnya kamu nggak malu, jalan terus sama aku kak? Tanyaku pada Gio yang terlihat santai. "Kenapa harus malu? Kalau boleh nih, aku pegangin tangan kamu sampai ke kantin, tapi ini sekolah, jawab Gio sambil terus memandangku. "Emangnya aku anak kecil apa? Pakai di pegangin segala, jawabku sedikit kesal. "Takutnya kamu lari, hahahaha, tawa nya kelihatan sangat bahagia.

Sesampainya di kantin, kami bicara banyak hal. Aku penasaran sama cerita dian. "Cerita in tentang mantan kamu kak... Tanya ku dengan penuh penasaran. "Lupakan, jawab Gio agak sedikit kesal. "Kamu mau makan apa? Biar aku pesanin, tawar kak Gio padaku. "Nggak usah, biar aku aja yang pesan, jawabku. Ketika aku makan, Gio terus menatapku sambil tersenyum . "Kenapa natap aku terus? Ada yang salah? Tanyaku penasaran. "Nggak, lucu aja, kamu dapat makanan duluan, makannya lama banget, kata kak Gio. Ntahlah, akupun bingung.
Selesai makan, kak Gio bilang "Nanti aku tunggu di gerbang. "Kenapa lagi? Aku capek, mau plg kak.... Kataku menolak permintaan kak Gio. Kak Gio mengantarku kembali ke kelas karena jam istirahat telah habis.

Ai ajuns la finalul capitolelor publicate.

⏰ Ultima actualizare: Oct 04, 2016 ⏰

Adaugă această povestire la Biblioteca ta pentru a primi notificări despre capitolele noi!

DiaUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum