Sorry for typo and everything...
This story is about yuri or GXG
If you don't like don't read
Thank you^^
Happy reading^^Author POV
Pagi yang cerah dikediaman ciamik. Shani yang sedang membaca buku, Kinal yang sedang menyirami tanaman, Gaby yang sedang bermain dengan ayam peliharaannya, Melody yang sedang memasak dan Gladys yang sedang merebahkan diri di sofa dengan pikiran yang menerawang jauh entah kemana."MAKANAN SIAP!" Teriak Melody dari arah dapur.
"WOKEY TEH!" Jawab adik-adik Melody antusias, kecuali Gladys. Ia hanya merebahkan diri sambil merenung, entah apa yang direnungkan.
"Dek~~~" kata Melody seraya mengibas-ngibaskan tangan di depan komuk Gladys, tapi sama sekali tidak mendapatkan respon.
Kemudian Kinal datang dan menepuk bahu Gladys dengan cukup kencang.
"BENCONG BERANAK!" Kaget Gladys sambil berteriak.
"WEY AYAM AKU MATI SEMUA NIH GARA-GARA KAMU BENGONG" Gaby menimpali dengan berteriak.
"Lagian ngapain bengong? Mikir jorok ya lu?" Kata Kinal meledek Gladys.
"Gk senista itu ya Kak Kinal" kata Gladys dengan malas pada kakak kesayangannya.
"Kamu pagi-pagi udah mikir aja, kasihan tuh ayamnya Gaby mati semua" Shani menimpali dengan suara lembut.
"Bisa mikir?" Kata Melody meledek Gladys.
"Udah jangan ribut! Pada makan trus berangkat ngampus!" Titah Gaby pada semuanya dan hanya dibalas anggukan.
Selesai makan, Gladys buru-buru menelepon Jeje.
"Hallo, Je"
"Paan?"
"Bilangin anak-anak. Pas gua dateng langsung siap, gua mau ngomong serius"
"Wokey, di kantin kayak biasa kan?"
"Iya. Gua tutup ya"
Begitulah percakapan singkat Galdys dan Jeje, Gladys ingin menyanpaikan sesuatu kepada pasukan comblang.
"Gladys berangkat ya" kata Gladys langsung caw menuju kampusnya, ia menggoes sepeda kesayangannya, sudah lama sekali ia tidak menaiki sepedanya.
"GLADYS KENAPA NAIK SEPEDA?! SIAPA YANG BOLEHIN?!! IHHHH TERSERAHLAH!! HATI-HATI!!!" Teriak Melody dari teras depan rumah mereka, Galdys yang mendengarnya hanya tersenyum, ia sangat senang diperlakuakan special oleh kakak-kakaknya.
Sesampainya di kampus, Gladys langsung memarkirkan sepedanya dan menuju kantin. Di sana sudah ada pasukan comblang.
"Hai" kata Gladys sembari bertos ria bersama pasukan comblang. Setelah itu Gladys duduk di samping Beby.
"Jadi kenapa nih pagi-pagi ngajak kita ngumpul?" Tanya Shanju pada Gladys.
"To the point aja yah, gua mau ngebatalin misi comblang gua sama Sinka" kata Gladys dengan kepala menunduk.
"EH KENAPA?!" Beby bertanya histeris.
"Gua gk bisa" kata Gladys masih dengan kepala menunduk.
"Gausah bercanda deh, galucu tau gk!" Jeje menaikkan volume suaranya.
"Gua gk bercanda, Je. Maaf" Gladys berkata makin dalam kepalanya menunduk.
"GLADYS LIHAT KITA! KAMU KENAPA SIH?!" Kata Ayana sembari mendongakkan kepala Gladys, sang empunya kepala hanya dapat mengikutinya.
Ketika kepala Gladys mendongak untuk menatap pasukan comblang, terlihat air mata yang sudah membanjiri pipi Gladys.
"Dys kenapa? Cerita sama kita" kata Beby seraya mengelap air mata yang ada di pipi Gladys dengan ibu jarinya secara lembut.