Tuan Presiden

55 4 0
                                    

Bangunan itu memiliki koridor yang terlihat mewah. Dengan interior baroque menambah kesan sakral. Lantai marmer hitam yang tertutup karpet hijau dengan patung dan karya seni di kanan dan kiri. Tidak ada suara dari luar yang mampu menembus tembok setebal 2 meter. Membuat orang-orang yang pertama kali berkunjung merasa minder.

Peter mengikuti rombongan berjalan menyusuri koridor antik yang berkelok-kelok kurang lebih selama setengah jam. Sesekali ia celingak-celinguk mengamati patung-patung yang ia lewati. Hingga rombongan itu sampai pada sebuah pintu besi yang segera terbuka. Terlihat sebuah ruangan kecil dengan 4 sofa yang saling berhadap-hadapan.

Pria berambut coklat segera membopong Gery masuk sambil memberi isyarat kepada prajurit lainnya berhenti mengikuti. Gery menoleh ke Peter lalu menunjuk sambil memberi isyarat telunjuk untuk ikut.

Peter terbengong, lalu segera mengerti dan berlari ke arah Gery.

Gery dan pria berambut coklat duduk di sofa yang sama, sedangkan Peter duduk di sofa yang berhadapan. Pintu segera tertutup, beberapa lampu menyala dan terdengar suara mesin yang halus. Peter kaget sambil melihat-lihat sekitar dan baru menyadari bahwa ruangan ini adalah elevator. Ruangan itu ialah elevator dengan atap kaca membentuk setengah tabung.

Mesin terdengar menderu semakin keras namun tetap halus. Elevator bergetar sedikit dan segera bergerak perlahan. Elevator itu meluncur melewati sebuah jalan mirip terowongan dengan neon-neon berbentuk gelang untuk penerangan. Tak sampai 5 menit elevator telah sampai ke ujung terowongan. Di luar terowongan ialah sebuah aquarium raksasa dengan berbagai macam makhluk-makhluk air yang luar biasa besar.

"Lihat dengan seksama, diantara makhluk-makhluk itu ada yang luar biasa." Kata Gery kepada Peter yang masih melongo melihat itu semua.

Tiba-tiba di luar aquarium, muncul sebuah bayangan raksasa yang bentuknya samar-samar. Makhluk-makhluk air lain menyingkir merasakan kedatangan bayangan itu. Semakin lama semakin jelas dan Peter menunjukkan ekspresi ngeri melihat makhluk air colossal itu. Makhluk itu 6 kali lebih besar daripada paus biru raja. Makhluk itu ialah Moscasaurus. Dengan wajah mengerikan khas makhluk jaman prasejarah.

"Kuperkenalkan kau pada si mungil Mosca. Ratu dari segala makhluk air." Pria berambut coklat membuka suara menjelaskan.

"Tapi tidak ada apa-apanya jika dibandingkan makhluk air milik Perkumpulan Olympian dari Yunani Kekaisaran, Chtulhu." Balas Gery (Pada era ini Yunani dibagi 3 yaitu, Yunani Kekaisaran, Neo-Sparta dan Persemakmuran Odyssey).

"Aku kira makhluk air yang paling mengerikan di dunia hanyalah Leviathan milik Kerajaan Zhen. Makhluk jenis apa itu Chtulhu?" Peter mulai memasuki obrolan (Kerajaan Zhen memisahkan diri dari Republik China pada tahun 2045).

"Kau salah adik. Lao Long atau Leviathan itu bukanlah milik Kerajaan Zhen melainkan makhluk liar yang diduga mendiami laut sekitar pulau Tao Hua. Chtulhu ialah makhluk yang paling ditakuti para pelaut..." Gery menjelaskan.

"Lebih tepatnya seekor Octopus Megalia atau bahasa kerennya Kraken." Pria berambut coklat memotong.

Peter menunjukkan air muka kaget sekaligus tak percaya.

Moscha berenang berputar-putar tepat di atas elevator mereka membikin suasana menjadi tak nyaman. Sesekali Moscha memperdengarkan suaranya yang berat dan menggetarkan kaca elevator.

"Oh ya adik, kenalkan ini Tuan Marduk, Staff Kepala departemen keamanan khusus." Gery memperkenalkan pria berambut coklat kepada Peter.

"Hormat saya kepada Tuan Marduk. She ku Zhao dan namaku Peter." Peter berkata kepada Marduk sambil menjura.

Pembawa Pesan : Legenda Pendekar Singa Padang PasirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang