Chapter 3 [BELOVED]

79 6 3
                                    

Happy Reading! ^^

***

Argha benar-benar kesal. Permainan macam apa lagi ini? Yang harus mengeluarkan banyak keringat dan tenaga, hanya untuk meminta ttd seniornya? Helow apa mereka artis? Apa sok ngartis? Sungguh beda tipis seperti tisu toilet.

Terlihat sekerubungan Siswi yang dengan antusiasnya meminta ttd Kak Nandu, sang Ketua Osis yang senyuman nya secerah matahari -katanya- . Argha terlalu malas untuk menghampiri Nandu, karna jika ia melakukannya, hanya akan seperti fanboy yang meneriaki idola nya diatas panggung. Tsk. Geli.

Sangat sangat tidak etis menurutnya. Persetan dengan nilai plus yang jika mendapat ttd Ketos dan bisa libur di hari MOS ke-3. Argha tidak perduli.

Pandangan Nandu beralih pada Siswa yang berdiri tak jauh dari hadapannya. Dia hanya melihat kearahnya dengan pandangan malas, lalu pergi meninggalkan kerumunannya.

Nandu yang bingung dibuatnya. Berniat melarikan diri dari kerumunan ini. Ingin mencari Siswa yang menarik perhatiannya tadi. Sesekali ia mencari celah untuk kabur namun nihil. Dorongan dan tarikan di blezer nya begitu kuat.

Disaat keadaan genting ini, akhirnya dengan ide yang terlintas begitu saja diotak nya, ia melepas blezer miliknya dan mulai jongkok, kemudian merangkak mencari celah untuk kabur, setelah berhasil ia berlari secepat kilat bagai swiper yang ketahuan mencuri oleh Dora.

"Hey! Siapa nama lo boy?"

Setelah mencari-cari, Nandu menemukan sosoknya yang sedari tadi hanya bolak balik didepan club musik. Nandu yang melihat ekspresi kaget itu mengingatkan Eren Jaeger ketika melihat Titan Kolosal. Apa Kemunculan Nandu yang tiba-tiba membuatnya mengerikan seperti Titan Kolosal?

"Eoh? Nama gue Argha, Argha Dwiyatna Kak"

Cukup membuat Argha tersontak kaget. Bukannya tadi Nandu sibuk dengan aktifitas nya tebar pesona? Tapi kenapa bisa ada disini?

"Mana kertas lo? Sini!" Desak Nandu.

"Eoh?" Argha hanya melongo. Bingung dengan apa yang terjadi sebenarnya. Kenapa Nandu harus repot-repot memberikan ttd nya?

"Kenapa? Gak mau? Sudah gue duga." Nandu berbalik memunggungi Argha, beniat untuk pergi, tapi jari mungil itu menahan lengan kekar nya.

"Mau Kak, mau banget malah"

Tanpa basa basi lagi Argha menyodorkan buku dan bolpoin nya pada Nandu. Ini kesempatan emas. Betapa beruntungnya Argha hari ini. Apa Dewi Fortuna sedang memihaknya?

Jelas beruntung lah. Argha tidak melakukan apapun. Mengejar nya saja tidak. Sedangkan Siswa/Siswi tadi dengan susah payah nya meminta ttd. Tapi kenapa Argha mendapatkannya dengan mudah sekarang?

"Yahh, sayang banget nama gue bukan diurutan pertama" tutur Nandu sedikit kecewa.

Hah? ya jelas lah. Karna dari awal sebenarnya Argha tidak ada niatan untuk mencari Nandu dan meminta ttd nya seperti anak-anak lain. Sudah Argha katakan, ia terlalu malas untuk melakukannya.

Namun sekarang situasi nya berbeda. Ia seperti tertimpa duren montong. Tsk.

Siapa yang tidak mau mendapatkan ttd dengan mudah? Karna ttd inilah Argha besok bisa semerdeka mungkin akan bangun siang.

Argha menyunggingkan senyuman terbaiknya pada Nandu sebagai tanda terimakasih.

Ekspresi apa itu? Senang yang berlebihan. aww cute. Padahal sebelumnya bukan ekspresi ini yang pertamakali Nandu lihat. Kenapa orang ini punya banyak ekspresi? Dan semuanya terlihat lucu. Ck.

Change For Me Please [boyxboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang