Dijodohkan

25 4 0
                                    

"Emangnya ada hal serius apa pah?" tanya gue binggu sambil menggaruk kepala gue yang gak gatal itu.
"Jadi gini papah mau to the point aja. Papah dan mamah mau menjodohkan kamu sama anak temen papak."
"Apa? Pah gak bisa gitu dong aku kan masih sekolah." Balas gue dengan nada sedikit tinggi
"Iya papah tau, papah gak bakalan suruh kamu buat langsung tunangan atau bahkan langsung menikah. Tapi kalian harus bisa saling dekat." Jelas papah
"Tapi pah aku---"

"Inez kamu sama dia itu cuman hanya sebatas kenal dan dekat saja ya itung itung kalian pendekatan aja." sambung mamah tiba tiba memotong pembicaraan gue.
"Ya udah deh terserah mamah dan papah aja."

**** 
Saat sampai di kamar gue langsung membanting pintu kamar gue dan menguncinya.

Di tempat ini gue bisa merenungkan diri gue. Gue bukannya sedih dengan keputusan bonyok gue tapi gue merasa sakit hati atas perlakuan Sandra tadi di party. Gue malu seakan akan gue itu tukang rebut pacar orang.

Gak kerasa gue nangis sampai akhirnya gue tertidur pulas.

*****

Gue terbangun dari tidur gue ungtung aja hari ini itu hari Minggu jadi gue gak harus sekolah dan ketemu Sandra di MUKA SERIBU itu.

Gue mandi aja deh abis itu gue sarapan.

****

  

"Pagi Inez." Sapa mamah

"Pagi mah, pah." Balas gie dengan senyuman manis.

"Oh ya Inez hari ini kamu akan Papah kenalkan sama anak temen papah. Rencananya hari ini dia bakalan datang ke rumah kita."

"Iya Inez kamu harus dandan yang cantik."

"Iya mah. Emangnya anak temen papah utu datangnya kapan?" Tanya gue bingung

"Nanti sore." Balas mamah.

****

Tok..... Tok.... Tok

"Inez cepet tamunya udah datang." Teriak mamah.
"Iya mah, tunggu.' Balas gue lemes,sambil keluar dari kamar. ya gue sih gak niat banget buat ketemu saa anak temennya papah.

"Ya udah ayo.' Ajak mamah sambil menarik tangan gue.

Saat tiba di ruang tamu gue terkejut melihat orang yang ada di sana.

"Elo." Teriak gue barengngan sama cowok itu.

"Lo kaliam udah saling kenal." Tanya mamah.

'Iya tente Inez temen sekelas Haikal." jawab Haikal sopa

Haykal ternyata dia orang yang mau di jodohin sam gue, orang yang lagi deket sama sahabat gue.

"Jadi kalian satu kelas! Bagus dong kalau gitu jadi kalian bisa tambah dekat dan juga dapat mempercepat proses perjodihan ini." Sambung Diva mamahnya Haikal.

"Aku mau bicara dulu sama Inez bolehkan?"

"Ya boleh lah." Balas mamah gue

Haikal menarik tangan gue menuju halaman rumah gue.

'Ada apa sih ?"tanya gue bingung dan melepaskan genggaman tangan Haikal.

"Apa lo terima sama perjodohan ini."
"Gak lah, mana mungkin gue mau nusuk sahabat gue sendiri. Kan lo tau sendiri Syiha itu suka sama lo."
"Iya gue juga tau tapi gimana cara membatalkan niat kedua orang tua kita?"
"Gue juga gak tau."balas gue sambil menggaruk kepala gue yang gak gatal.
"Ya udah deh biar gue aja yang cari caranya."
'Kita di sekolah harus seperti biasa ya jangan sampe orang orang ada tau tentang perjodohan ini, apa lagi kalau Syiha yang tau bisa bisa persahabatan gue bener bener ancur."Balas gue dengan nada sedikit tinggi.
"Lo tenang aja kali gue juga gak bakalan ngelakuin hal bodoh seperti itu."

****

Pagi hari yang gak terlalu cerah.
Gue bersiap siap pergi ke sekolah ya sebenarnya gue males banget buat sekolah.

"Inez" panggil Syiha
"Hey"
"Gue mau min---"
"Gak usah, gue mau kita perbaiki semuanya dari awal lagi." Balas gue dengan senyuman
Iya. Balas Syha dan langsung meluk gue.

Hari ini gue senang sekali gue bisa baikan lagi sama sahat gue. Mereka itu memang sahabat yang baik. Saat gue masuk kelas semua orang banyak orang yang membicarakan gue. Ya apa lagi kalu bukan masalah waktu itu di party.

Tapi Syiha belain gue. Gue gak bisa bayangin kalau Syiha tau tentang perjodohan gue dengan cowok yang dia suka, pasti fia bakalan marah banget sama gue. Gue cuman busa berharap semoga perjodohan gue bisa di batalkan sebelum Syiha tau yang sebenarnya.

Saat pulang sekolah gue pulang Syiha, Putri dan Sania pula g lebih dulu dari gue.

Hari imi Galang gak masuk sekolah karna kemarin dia bilang pergi ke Singapura sama bokapnya untuk ngurusin perusahaan keluarganya disana.

"Inez" panggil Haikal
"Ada apa?" Tanya gue bingung
"Bokap gue nyuruh buat gue pulang bareng sama lo." Jelas Haikal
"Tapi, gue gak mau kalau sampe ada orang yang ngeliat kita pulang bareng."
"Emangnya gue mau apa pulang bareng sama lo. Kalau aja perjodohan ini gak pernah ada mungkin gue udah bahagia sama Syiha." Bentak Haikal

Gue diem aja mendengarkan bentakan dari Haikal. Rasanya gue pengen banget nangis, tapj gue malu gue i get kata kata Galng gue harus seperti dulu yang selalu ceria.

"Inez, gue...gue gak bermaksud bentak lo tadi. "
"Gapapa kok santai aja."

P. O .V Sandra

"San sini deh." Ajak Tisa
"Apaan sih?" Tanya gue bingung
"Lo liat itu ngapain si Inez ngobrol berduaan sama Haikal."
"Tungu tungu gue vidioin mereka ah." sambil mengekuaran hp gue dan memvidio mereka.

"Inez" panggil Haikal
"Ada apa?" Tanya gue bingung
"Bokap gue nyuruh buat gue pulang bareng sama lo." Jelas Haikal
"Tapi, gue gak mau kalau sampe ada orang yang ngeliat kita pulang bareng."
"Emangnya gue mau apa pulang bareng sama lo. Kalau aja perjodohan ini gak pernah ada mungkin gue udah bahagia sama Syiha." Bentak Haika

'Apa Haikal di jodohin sama Inez?" ucap gue senang
"Lo kenapa seneng gitu benget mereka di jodohin?" Tanya Tisa
"Lo liat aja nanti!" balas gue sambil tersenyum sinis

"Lo liat Inez apa yang bakal gue lakuin nanti sana lo, lo bakalan hancur." Ucap gue dalam hati sambil tersenyum sinis.












































Cinta Yang SalahWhere stories live. Discover now