Passion (part 1)

10.3K 311 38
                                    

“aku sudah tidak sabar untuk merayakannya” seorang namja duduk bersandar selagi wine mera dituangkan kegelasnya. Diseberang tempat duduknya seorang namja berjas hitam, membuka tas yang baru saja diletakkannya dibawah meja dan mengeluarkan setumpuk kertas.

“aku tidak akan merayakan apapun sebelum perjanjian itu kita menangkan. Dan bagaimana kau bisa mendapatkan meja disini? Kau tahu aku belum perna melihat banyak orang kaya dan bangsawan berkuasa berada dalam satu tempat” namja berjas hitam itu mengendarkan pandangannya kepada setiap sudut restoran itu dan matanya sontak melebar saat dengan tak sengaja melihat seorang yeoja seksi yang kini sedang memandang kearah mereka “itu kan..”

“Jangan melihatnya seperti itu, aku tidak ingin makan siangku terganggu dengan budak-bidak berbaju hitam itu” ucapnya sembari membolak-balikkan kertas yang beberapa menit lalu diserahkan kepadanya dan membaca sekilas isinya

“jadi kau belum pernah kesini?”

“sudah lama aku ingin memesan tempat disini, sementara kau hanya butuh telepon sekali. Cih..ada kalanya aku ingin menjadi seseorang yang berpengaruh sepertimu”

Namja itu tersenyum sinis “jika perjanjian ini berhasil, aku akan memesankan meja disini untukmu dan membayar makan yang kau pesan setiap kali kau berkunjung”

“Akan aku tagih janjimu Myungsoo-ssi dan kau harus menandatangani halaman terakhir” ucap namja berjas hitam tersebut sembari menyerahkan bolpoin dan namja bernama myungsoo tersebut menandatanganinya dengan sebuah goresan tegas.

“terima kasih, karena kau sudah bekerja keras membantuku”

“berterima kasihlah saat semua urusanku selesai, jangan sebelumnya. Aku tidak pernah ingin merayakan suatu keberhasilan yang belum kugenggam. Perjuangan untuk membantumu ini sangat sulit dan butuh perjuangan” ucapnya sembari menutup berkas itu dan memasukkannya kembali kedalam tas coklat bawaannya “Taruhannya besar Myungsoo, mereka tidak akan perna berhenti melawan karena mereka tidak ingin kau memenangkannya”

“Aku tahu itu” sebuah tatapan mata tajam dan jemari yang mengencang memegang gelas wine yang rapuh, ketegangan itu membuat tubuhnya seperti dicengcram oleh tali baja yang melilit diseluruh tubuhnya. “Aku ingin mendapatkan kabar perkembangannya, Sunggyu. Telepon aku disaluran pribadiku, kau mengerti” ucapnya dengan intonasi memerintah

“Siap” Sunggyu namja berjas hitam itu tersenyum “Perjanjian ini belum tentu kita menangkan, hal terpenting adalah kau harus menjag dirimu lebih suci dari pada yang tersuci, jangan sampai ada kesalahan sedkit saja, tak boleh ada cacat, tak ada rumor, saranku sebagai sahabat yang mengenalmu, cari tempat terisolir dengan yeoja-yeoja itu, jangan ada gosip untuk sementara ini, keluarkan seks dari agendamu!!”

Myungsoo terdiam menatap tajam namja yang kini terlihat meneguk winenya dengan santai, masalahnya adalah ia belum pernah tidak bersama wanita lebih dari sepuluh hari sejak pertama kali keperjakaannya hilang. “Baiklah, aku akan berhati-hati” ucapnya menjaga wajahnya untuk tidak berekspresi.

“tidak!!” Sunggyu mencondongkan tubuhnya tepat kedepan Myungsoo, beralih dari seorang sahabat kembali menjadi seorang pengacara tanpa hitungan detik. “Jika kau ingin menang dalam perjanjian ini, berhati-hati tidaklah cukup!! Aku peringatkan kau Myungsoo, tidak ada wanita dan seks, kecuali dalam pernikahan, jika kebetulan kau benar-benar jatuh cinta pada seorang wanita baik-baik yang terhormat, yang tujuan utumanya adalah mencintaimu dan memberikanmu bayi-bayi yang lucu itu mungki masih dapat membantu kasusmu” Sunggyu menyudahi ucapannya dengan senyum samar “ tapi karena aku mengenalmu seperti aku mengenal diriku sendiri, aku pikir itu kemungkinan yang sangat kecil..”

“Kau tahu, jika perempuan baik-baik terhormat itu tidak ada, bahkan jika ada sikapnya akan berubah jika bertemu denganku” sahut myungsoo dengan malas

PASSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang