Unreachable star

Bintang

Bintang, dia bercahaya seperti namanya. Gadis dengan rambut yang hitam legam dan matanya yang berwarna hijau yang meneduhkan, dengan senyum secerah matahari, penikmat coklat dan sering memakai pakaian yang sederhana tetapi tidak mengurangi kecantikannya. Kami berjumpa ketika konser band death metal asal jepang berlangsung. Aku menemukannya seorang diri dengan kebingunan ditengah konser, bagaikan melihat sesuatu yang bersinar di tengah gelapnya malam. Saat itu tanpa pikir panjang aku segera menariknya keluar dari kerumunan itu.

***

Aku ingat saat itu dia terlihat gugup dan terus mengucapkan terimkasih karena berhasil membawanya keluar dari kerumunan itu

"maaf ya , aku telah merepotkanmu. Jika tidak ada kau aku pasti telah mati terinjak injak disana"

ucapnya sambil mengeluarkan senyumnya yang menurutku sangat amat manis dan memakan coklat yang telah dia keluarkan dari tas kecil yang diselempangkan di badannya.

"maaf ya jika aku gugup biasanya aku makan coklat. oh ya ! apakah kamu mau coklat juga?" katanya masih dengan senyumnya dan mengambil sebatang coklat untuk diberikan kepadaku.

" oh ya terimakasih. Kamu tidak perlu meminta maaf. Bukan masalah besar, lagi pula aku masih bisa melihatnya lagi di Singapore, minggu depan."

"aku tidak menyangka kau adalah fans berat mereka. Kalau aku yang ada disana mungkin aku akan mati mengenaskan disana.lagi pula musik seperti itu bisa merusak kuping" dia unik, dengan mudah menyerukan pendapatnya mengalir seperti air.

" Aku tahu, seharusnya kamu patut bersyukur telah diselamatkan oleh palawan super seperti ku." Kataku dengan memasang cengiran khas ku.

Ia pun tertawa sesaat, kemudian diam dan mengulurkan tangannya.

" aku bintang , let's be friend?" aku pun mengangguk dan mengulurkan tangan ku.

"aku revan." Kata ku lalu melihat ke arah langit yang bintangnya lebih terang dari biasanya.

***

Tepat ketika pesananku datang, denting bel di puintu kafe membuatku menoleh kearah pintu. Seorang gadis dengn senyum manisnya mengenakan kemeja jeans dan sneakers hitam memauki kafe. Gadis itu...