Bantu koreksi kalau ada typo.
Trust Me *2
Ariel mengenduskan hidungnya tepat di depan wajah Justin yang tampak memerah, sedetik kemudian Ariel segera menjauhkan wajahnya dari wajah Justin, gadis itu dapat menghirup betapa menusuknya aroma alcohol yang bersarang di mulut Justin, lihatlah sepertinya Justin sudah mabuk berat.
Ditambah lagi Justin kini hanya mengenakan celana jeans, jacket kulit yang ia kenakan begitu cepat ia lepaskan dari tubuhnya, membuat tubuhnya yang berotot terpampang jelas.
“Kau mabuk?”
Ariel memandang jengah kearah Justin yang tertangkap basah tengah memandangi lekukan tubuhnya yang hanya berbalut dress mini dengan ukuran super ketat, membuat lekuk tubuhnya tercetak jelas, itu sungguh tidak bagus.“Kau , Ehmm kau Ariel bukan?” Justin benar-benar sudah mabuk berat, jawabannya sangat melenceng dari apa yang ditanyakan oleh Ariel, gadis itu mendengus kasar lalu ia membalikan wajahnya, yang kini hanya terpaut beberapa centi meter dari wajah Justin.
Ariel menatap Justin penuh selidik, matanya menyipit sempurna membuat matanya seperti garis datar yang terlihat seperti bentuk mata kepunyaan tokoh-tokoh anime Jepang.
“Ya, kau tahu darimana?”
“Hei siapa yang tidak kenal Ariel, gadis kecil yang membuat ulah dengan Paris Hilton lalu merusak mobilnya, kau benar-benar gadis nakal nona”
Justin tertawa lebar tepat didepan wajah Ariel, lalu pria itu segera menyingkirkan tangan Ariel yang berada dilantai, pria itu tersenyum lalu mengusap punggung tangan Ariel dengan lembut lalu , mengusap punggung tangan yang seputih dan selembut kapas, Ariel menatap heran kearah Justin.“Kau benar-benar kacau bieber” Ariel segera bangkit dari duduknya, namun baru saja ia akan bangkit, Justin sudah ambruk tepat didadanya, gadis itu menjerit histeris saat Justin memuntahkan air yang berbau alcohol tepat dibaju Ariel, gadis itu segera menyingkirkan Justin dari dadanya.
“Hah dia pingsan”
Ariel speechless melihat keadaan Justin yang tak berdaya, tergeletak dilantai dingin sel tahanan .~~~~~~~
Gerrad membaca serentetan huruf yang tercetak diatas kertas coated grounwond berwarna abu-abu matanya terlihat jeli, bergerak ke kiri dan ke kanan secara bolak-balik, sesaat lensa matanya yang berwarna coklat terpaku pada satu kalimat yang berada di akhir paragraph ke-empat.
Dengan sekali gerakan Majalah tersebut sudah tersungkur dibawah sofa yang ia duduki.
“Siapa Alex?”
Gerrad memandang kearah ke-empat adiknya yang terduduk lesu disebrang sofa yang ia duduki Liam memandang ragu kearah Gerrad, yang terlihat sudah sangat murka terhadap mereka ber-empat.
“Dia mantan kekasih Ariel”
Liam menghembuskan nafas beratnya, sepertinya akan terjadi perang besar-besaran di antara mereka ber-lima, lihatlah raut wajah Gerrad sudah seperti monster Hulk, sangat mengerikan.“Kalian membiarkan Ariel berpacaran dengan si brengsek itu, Hah?”
Gerrad maju selangkah, dengan cepat ia menarik kerah kemeja Skandar, membuat pria itu sulit bernafas.
“Tapi mereka sudah berpisah” Kali ini Frederric angkat bicara.
“Pantas saja kelakuan Ariel bertambah buruk, ternyata dia pernah bersama-sama dengan si brengsek itu”
Gerrad memandang acuh kearah manusia-manusia yang ia anggap pecundang, mereka bodoh atau tolol, mereka ber-empat sedangkan Ariel hanya seorang, mengapa mereka sama sekali tidak becus dalam menjaga gadis berumur 16tahun, menjaga satu orang saja mereka tidak becus, bagaimana mereka mau mempunyai keluarga .“Kau lihat ini?”
Gerrad menunjukan majalah yang baru saja ia lempar, tepat dihalaman 34 ada beberapa foto Ariel yang tengah mabuk berat dan hanya menggunakan bikini dengan Alex yang merangkulnya dari samping .
“Sudah kuduga, kalian memang tidak akan peduli dengan Ariel” Dengan kasar Gerrad menghempaskan Skandar ke lantai marmer, lalu ia melempar kasar majalah People tersebut tepat diwajah Joe .Langkah kakinya begitu lebar meninggalkan ruang keluarga yang tak lebih baik dari neraka baginya .
~~~~~~~
Ariel memandang Justin yang terlihat kelaparan, bintang pop tersebut benar-benar terlihat kelaparan sampai-sampai porsi makan yang disediakan untuk Ariel, ia yang memakannya.
Ariel memandang ngeri kearah Justin yang terlihat begitu rakus, hilang sudah napsu makannya saat ia melihat Justin dengan rakusnya menyuapkan sekaligus roti dan susu dalam waktu yang bersamaan.“Huh”
Ariel membuang nafasnya kasar lalu, ia kembali terduduk dilantai dingin sel tahanan yang hampir membuat darahnya membeku.
Ahh itu perumpamaan yang berlebihan.
Justin segera meletakkan dua piring dan dua gelas besar yang sudah kosong, tak terisi apapun, didekat pintu keluar sel, lalu ia segera memfokuskan pandangannya kearah gadis yang termaung jijik melihat caranya makan.Mata hijau Ariel memandang Justin ragu, ada beberapa pertanyaan yang ingin ia katakan, tapi ia takut jika itu akan menyinggung perasaan Justin,
“Ehmm bagaimana bisa kau masuk penjara?”
“Aku tertangkap saat aku menabrak pembatas Jalan, lalu mereka menangkapku, Huh itu sangat memalukan sekali”
Justin terlihat geram kala ia memflashback kembali bagaimana ia bisa ditahan polisi.“Apa kau ditahan karena mengemudi dalam keadaan mabuk?”
Ariel mencoba menebak-nebak.
“Yah, itu benar sekali, lalu bagaimana dengan kau?”
Justin balik bertanya pada gadis yang usianya terpaut tiga tahun darinya, ia sedikit meringis saat pandangannya melihat ada beberapa tattoo yang menempel disekujur tubuh Ariel.
“Aku mabuk lalu aku menghajar hmm Selena Gomez, hahaha” Tawa Ariel memecahkan kesunyian disekitar ruang tahanan membuat tatapan para sipir dan pengunjung tertuju padanya, yang masih saja tertawa lebar tanpa dosa.“Selena Gomez?”
Justin terheran-heran dengan ucapan yang baru saja terlontar dari bibir ranum milik Ariel, Ariel hanya mengangguk pelan lalu ia terdiam sesaat.
“Hei dia mantan kekasihku, kenapa kau menghajarnya?” Justin terlihat tidak terima saat ia mengetahui bahwa Ariel sudah menghajar mantan kekasihnya, walaupun ia sudah tidak bersama Selena lagi tapi ia masih peduli dengan gadis manis berambut hitam tersebut.
“Dia mencoba mendekati Frederric, dan aku benci Selena Gomez”.Seketika raut wajah Ariel berubah, ia memang sangat benci dengan sosok Selena Gomez yang menurutnya begitu memuakkan baginya.
Justin memandang fokus kearah Ariel yang sudah terang-terangan mengatakan bahwa ia benci dengan Selena Gomez.
“Kau benci Selena?”
Ariel tersenyum simpul lalu dengan wajah tanpa dosa ia duduk dipangkuan Justin, yang tengah duduk bersila dihadapannya.
“Tentu saja, Kau tahu aku ini beliebers”
Ariel menautkan kedua alisnya lalu tersenyum manis , Justin hanya tersenyum miris, sangat miris mengetahui bahwa Ariel adalah seorang beliebers, salah satu gadisnya dari 81 juta gadis miliknya .~~~~~~
Kedua matanya menyipit begitu lensa mata-nya menangkap dua sosok yang begitu ia kenal, Ahh tapi apa pedulinya, bukankan mereka sudah tidak peduli, jadi buat apa hatinya bersorak gembira, ini sangat menyebalkan baginya.
Ariel menatap datar kearah Sir John dan Gerrad, ia sudah tidak mau memaksa mereka untuk membebaskannya, ia hafal betul watak Ayah dan Kakak sulungnya, yang begitu konsisten dengan apa yang sudah keluar dari mulutnya.
“Untuk apa kalian datang?” Dengan sikap acuh Ariel berusaha menyembunyikan rasa rindunya pada kedua orang tersebut, terlebih pada Gerrad.
“Aku hanya ingin memberi tahumu, bahwa lusa kau harus datang ke Pengadilan”
Suara berwibawa Sir John, begitu kental terasa, perawakannya yang tinggi tegap membuatnya terasa lebih muda dari usia aslinya.
“Oke baiklah, ada lagi?”
“Ini, makanlah, Aku tahu makanan disini pasti tidak enak” Gerrad menyerahkan plastic putih yang ia bawa, dengan segera Ariel mengambilnya lalu berlalu pergi tanpa permisi .Tbc.
Jadi inget masa bizzle hiks.
Baca cerita ini coba deh bener2 dibaca dulu pemerannya ya biar gak bingung. Ariel emang punya abang hehe
Gue sih paling suka sama karakter gerrad uchh♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me (Justin Bieber//Emma Roberts)
FanfictionCerita ini bukan milik saya. Cerita ini hanya repost dari akun Priends Author JD difacebook. Enjoy :) (cover made by TITIMOIS COVER) ♥ But If you reading this story, please vote to appreciate ;) Thank you♡♡