part 4

124 12 1
                                    

Bantu koreksi kalau ada typo.








Trust Me *4



Aku menatap Justin yang terlihat tak bersemangat, sepertinya ia sedang ada masalah, mungkin karena fans-nya yang setiap selalu berkurang.

Huh lihat saja setiap hari followers di Twitter-nya selalu berkurang.
Hey aku ini penguntit Justin yang setiap hari mencheck akun twitternya.
Yah hanya untuk mengetahui perkembangannya, walau kadang aku sangat jengkel saat Justin membalas semua mention para beliebers-nya tapi tidak dengan ku.



Hal itu sempat membuatku berfikir ulang.
Apa benar Justin mencintai penggemarnya?
Entahlah ini memang lucu.
“Hey, Hmm bagaimana dengan sidang mu tadi pagi?”
Justin menatapku sendu.
Huh sepertinya dia menggodaku. Dia menghela nafas berat lalu menyenderkan punggungnya di dinding berlapis cat yang sudah memudar, ia menjilat bibir bawahnya dengan gerakan dibuat-buat, itu terlihat uhmm sangat menggoda.




“Menurutmu bagaimana?”
Justin menatapku sendu, jika ia menatapku seperti itu lagi akan ku cium bibirnya.
Huh Justin memiliki bibir yang begitu memukau, akan kupastikan suatu saat aku pasti bisa merasakan bibirnya.
Bahkan aku pasti bisa mendapatkan lebih dari sekedar ciuman, lihat saja nanti.
Peganglah janjiku .


“Aku sedang tidak bercanda Justin Bieber, kau dikenai sanksi berat?”
Justin menatapku sesaat lalu terdengar suara tawanya yang menggema disudut-sudut sel tahanan ini, ia segera membalikan tubuhnya sehingga tubuh kami berhadapan.

Aku semakin tidak mengerti, kenapa pria ini malah terlihat baik-baik saja, padahal ia baru saja menjalani sidang untuk menetapkan hukumannya.
Ahh aku jadi tidak tenang, nanti siang sekitar pukul satu aku akan menjalani sidang.


Aku jadi teringat Papa dan Gerrad, sudah seharian ini mereka belum juga mengunjungiku, padahal daritadi aku menunggu mereka.
Jika aku kembali mengingat-ingat kejadian kemarin siang itu seperti tamparan keras yang diwajahku.
Kejadian saat Papa dan Gerrad berjanji mereka tidak akan mengunjungiku lagi hingga akhir persidangan nanti.


Jangan tanyakan tentang 4 sekawan itu hmm maksudku Frederrec, Joe ,Skandar dan Liam sangat tidak mungkin mereka akan datang kesini.
Sama saja kau meminta musim panas di bulan Desember.



“Bagaimana jika nanti malam kita pergi ke club?”
Justin menaik-turunkan alis kanannya sebagai tanda penawarannya bagiku.
Ke Club dengan Justin Bieber? Oh jangan bilang jika aku hanya bermimpi.
Itu ide gila yang menyenangkan. Ini kesempatanku untuk membuktikan pada Samantha. Yah dua bulan yang lalu aku pernah berkata pada Samantha bahwa aku akan kencan dengan Justin Bieber.



Hey .. ini akan menjadi hal tergila dalam hidupku, aku akan memperkenalkan Justin sebagai kekasihku pada si brengsek Alex dan tentu saja pada Samantha.
Gadis yang begitu sinis padaku. Ia memang tidak pernah menyukaiku.
Yah mungkin karena kami sama-sama gadis yang suka berulah dan tentu saja mencari sensasi.
Ia selalu ingin menjatuhkan popularitasku di semua kalangan.
Yah di semua kalangan, karena tidak seorangpun di kota New York tidak mengenalku.




“Kau benar-benar gila Justin, tapi aku suka itu, baiklah tapi bagaimana kita akan kesana, sedangkan kita masih didalam sel?”
Aku melontarkan pertanyaan yang menurutku wajar, tapi kenapa Justin malah tertawa sinis.
Ia seperti meremehkan pertanyaanku.
Oh itu tidak masalah bagiku yang terpenting adalah aku akan pergi ke Club dengan Justin, itu akan terdengar gila!



“Jangan bodoh Ariel, kita mempunyai banyak uang, banyak harta, lalu apa gunanya itu? Bagaimana itu keren bukan ?”
Oh Astaga, sekarang aku mengerti maksud Justin.
Ia mau menyogok para sipir penjara itu.
Haha aku benar-benar tidak menyangka  jika Justin mempunyai ide segila itu.
Tapi itu memang benar-benar keren.




Trust Me (Justin Bieber//Emma Roberts)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang