"Kalau Umik marah gimana ni ra?"
Tik.. tik.. tik.. bunyi hujan diatas genting
Airnya turun tidak terkira
Cobalah tengok dahan dan ranting
Pohon dan kebun basah semua..
Mereka bernyanyi bersama, saling menggenggam tangan dengan senyum yang mengembang, mereka kuyup, baju putih merah mereka basah,tapi hujan membuat mereka bahagia.
Allah Maha Esa, Allah Maha Kuasa
Memberi kita telinga dan mata
Kaki dan tangan anggota sekalian
Akal dan pikiran pemberian Tuhan
Lagu masih berlanjut, hujan tak ada tanda untuk reda, mereka masih bergenggaman tangan berjalan santai pulang ke rumah. Selalu seperti itu setiap hari, jika hujan mereka akan menembus hujan, jika panas mereka akan berteduh sebentar dan kembali ke perjalanan. Tidak ada antar jemput, karena sekolah tidak begitu jauh dari rumah mereka, pun jalan kaki bagi mereka lebih menyenangkan.
"Kalau Umik marah gimana ni ra?". Jujur dia sedikit takut dengan ekspresi umiknya kalau melihat dia basah bermain hujan.
"Bilang aja aku yang maksa pulang, nanti pasti umikmu nggak marah lagi, lagian hujannya gak ada tanda-tanda reda".
"Ooh oke". Senyumnya kembali, alasan untuk umik sudah dikantongi.
Perjalanan kembali berlanjut kini giliran lagu 'Balonku' diselingi tik tik tik musik alam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat 10 Langkah
SpiritualMereka bertetangga, mereka sering berbagi halaman rumah untuk bermain, sering berbagi kamar untuk tidur siang, juga sering berbagi makanan untuk dibawa pulang. Namun apa yang akan mereka lakukan ketika kenyataan membawa mereka pada pilihan. fakta b...