2. Pesawat

57 2 0
                                    

"Ara.. siapkan landasan"

Mereka bertetangga, mereka sering berbagi halaman rumah untuk bermain, sering berbagi kamar untuk tidur siang, juga sering berbagi makanan untuk dibawa pulang.

Malam masih berselimut hitam saat bulan enggan mengintip keluar, sang rintik masih setia menari, deru angin pun berhasil menyembunyikan nyanyian para jangkrik.

Tuk..


Ara melempar kerikil pertamanya kearah jendela yang tepat berada di depan jendela kamarnya. Sebuah bayangan terlihat disusul dengan sebuah kepala yang menyembul keluar.

"Bul, Matematika dong.."

"Lagi?"

"Untuk yang terakhir". Ara menampakkan senyum manis serta mata kucingnya.

"Yaudah, tunggu bentar"

"Garuda Indonesia ya Bul"

"Iya iya"

Lima menit kemudian Gembul sudah siap menerbangkan pesawatnya dengan para angka sebagai penumpang.

"Ara.. siapkan landasan". Ara membuka gorden kamarnya lebar, berusaha membuat jalan untuk sang pesawat.

Tapi angin kencang tak membiarkan pesawat mendarat mulus, pesawat pub berbalik haluan kearah lain dan jatuh. Ara keluar dari kamar dan menuruni tangga dengan tergesa-gesa.

"Ara.. kamu kenapa sih lari-lari ditangga, hati-hati nanti jatuh"

"Ada pesawat jatuh Bun, Ara harus tolongin para penumpang, kalau tidak semuanya akan terlambat."

Ara berlari keluar dimana lokasi jatuhnya sang pesawat, Bunda juga mengikuti dari belakang entah ia perduli atau hanya penasaran..

Ara menemukan pesawatnya, ia bergegas membuka lipatan badan pesawat untuk melihat keadaan para penumpang.

"Untunglah tidak ada korban jiwa, para penumpang masih utuh" ucapnya pada diri.

Bunda mengikuti arah pandang Ara dan baru nengerti akan pesawat jatuh dan para penumpang yang dimaksud, ternyata Bunda penasaran.

"Lagiii Araa...? Kamu pasti minta jawaban PRnya Iqbal kan, udah berapa kali Bunda bilang sama kamu, kamu harus buat sendiri PR kamu, jangan nyontek terus sama Iqbal, memang dasarnya kamu malas ya malaaaas" dan jeweran Bunda lebih sakit seiring dengan kata 'malaaaas' nya keluar

" Iya iya Bunda Ampuuunn".

Dam malam masih berlanjut dengan ceramah dari Bunda

Sahabat 10 LangkahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang