Part 3

6 1 0
                                    

Setelah 1 minggu, indah di rawat di rumah sakit. Saat ini dia terkena gangguan penglihatan dan mulut. Dia tidak bisa melihat dan bicara.

Mamah memeluku.
Aku hanya bisa menangis. Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Sabar ya sayang, sekarang kita akan pulang ke rumah." ujar mamah.

Aku hanya mengangguk. Karena aku tidak bisa bicara.

Setelah sampai di rumah. Aku masih berfikir kenapa aku bisa begini. Aku berteriak.

"Argghhh " aku hanya bisa menangis. Tanganku melempar apa yang di hadapan ku sekarang.

Mamah memeluku.

"Jangan lakukan itu sayang"
Sahut mamah

Aku menangis dan terus menangis.

Aku lelah. Aku ingin tidur. Batinku di dalam hati. Aku pun tertidur .

***

Di pagi hari.
Setelah ku bangun tidur.
Ada seseorang memeluku.

"Dek ini kakak"

Aku hanya berteriak dan melemparkan sesuatu ke arah nya.

"Dekk" kaka pun memeluku

"Maafkan aku dek, kaka pergi meninggalkan mu, kaka cape harus tinggal bersama mamah, karena kaka ga mau jadi boneka mamah" ujar kaka

Aku hanya terdiam.

Kaka pun menyisir rambut ku.

Setelah itu kaka membawa ku ke ruang makan. Disana ada mamah.

"Kenapa kamu pulang"
Ujar mamah kepada kaka

"Aku pulang karena indah, bukan karena mamah."

"Apa maksudmu"

"Indah begini karena mamah, mamah yang membuat indah menderita. Dulu aku yang menjadi boneka mamah. Sekarang indah"
Sahut kaka marah-marah

"Diam kamu, semua bukan karena mamah"
Sahut mamah.

Aku hanya berteriak dan menangis. Aku tidak bisa makan dalam keadaan seperti ini

"Indah ,kamu harus makan"
Ujar ka bela

Aku terdiam

"Indah, kamu harus makan, jangan manja seperti ini, kamu harus mandiri, gimana kalau kaka tidak di sampingmu lagi " ujar ka bela marah

Aku pun menangis dan melempar sendok itu. Lalu kaka menampar ku.

Aku masih saja menangis. Aku tidak kuat harus hidup seperti ini terus.

Aku berjalan pelan menuju kamar ku.

"Indah maafkan kaka"
Kaka memeluku.

Aku masih menangis. Aku pun mengambil selembaran kertas di meja ku. Dengan bahasa isyarat,aku membutuhkan pulpen. Kaka pun mengambilkan pulpen

Aku menulis di sebuah kertas

"Aku ingin ke villa"

"Kamu mau kesana, yasudah kaka akan temani kamu" ujar kaka

Aku menulis "tidak aku ingin sendiri"

"Tidak mungkin, kaka akan selalu bersama kamu"

Aku pun memohon-mohon kepada kaka. Akhirnya kaka mengijinkan ku untuk pergi ke villa

"Tapi kamu harus ingat, kamu harus menelfon kaka jika kamu perlu sesuatu"

Aku mengangguk setuju.

Saat itu pula,aku di antar kaka ku untuk pergi ke villa .

"Sayang jaga diri kamu baik-baik yah"ujar ka bela

aku mengangguk.

Setelah ka bela pergi. Tinggal aku sendiri di villa ini. Aku hanya menangis dan melempar sesuatu yang ada di hadapan ku,hingga ruangan ini berantakan.

***
Ayu pov

Aku khawatir dengan keadaan indah sekarang. Aku harus menemuinya.

Aku pun langsung menuju rumah indah.

Tok tok tok
Aku mengetuk pintu rumah indah. Dan yang membukanya adalah pembantunya indah.

" cari non indah ya ?" ujar bibi siti

"Iya bi, indah nya ada?"

"Ga ada non indah pergi ke villa non "

"Owh,makasih ya bi"

Aku pun pergi meninggalkan rumah indah. Dan bergegas menuju villa.

2 HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang