***
Carmen POV
Sesampai di rumah aku langsung merebahkan diri di sofa, rasanya kaki ku mau lepas menemani keisha mengeliingi mall. Setelah mengumpulkan tenaga ku aku berjalan menuju dapur ingin mengambil air mineral dan mendapatkan keisha sedang memasak sesuatu di sana. Dia terlihat sangat kewalahan membuat aku menahan tawa karna aku tau dia tidak bisa masak dan hampir tidak pernah. Dan akhirnya tawaku pecah saat melihat dia kaget karna mendengar letupan minyak dan anehnya dia mengomeli minyak itu.
"Puas tertawanya" katanya sinis
Aku berusaha mengatur nafas ku dan mengambil air "Puas" dia melirik ku sinis "Lagian ngapain juga kau masak padahal tidak pernah masak, sini aku saja" kataku sambil merebut spatula itu darinya "Aku mau membuatkan mu spagetti ayam, karna kau sudah menemaniku berpergian tapi saat ku menggoreng ayamnya minyaknya meletup" katanya sambil mengusap tangannya yang terkena minyak. "Baiklah it's ok aku juga senang kok, biar aku yg melanjutkan membuatnya sekarang kau ambil gel di kotak itu agar lukamu tidak perih dan berbekas" tanpa menjawab dia langsung berjalan ke sebelah kulkas tempat kotak yang berada di sebelah kulkas.
Aku menyajikan spagetti di meja makan lalu memanggil kesha untuk ke meja makan. Sebelum makan kami selalu berdoa yang selalu di pimpin oleh Kesha.
Saat kami makan keisha selalu membuat lelucon yang ringan dan terkesan menyenangkan karnanya lah aku tidak merasa kesepian dan selalu mengingat Harry, "Kesha apakah keluargamu akan tinggal di London bersama mu?" dia terlihat mengangkat – angkat bahunya "Tidak, kau tau kan ayah dan ibu ku selalu saja menyibukan diri. Kau sendiri?" aku jadi merasa bersalah bertanya seperti itu mengingat orang tuanya seakan tidak memberinya kasih sayang yang cukup. "Aku kuliah di London karna ayahku ada urusan kerjaan di sana jadi aku dan keluarga ku akan pindah ke London dan tinggal disana"jelas ku " Berarti aku akan tinggal di sana sendiri ya" katanya bersedih "Kenapa harus sendirian, kau akan tinggal di rumah ku di sana kita akan tinggal disana bersama Dad,Mom,Mouzat,dan Joshua." Kataku singkat tanpa beralih dari makananku "Kau serius?" Dia sangat bersemangat,aku hanya menganggukkan kepala dan dia menghembuskan nafas cepat "Syukurlah jadi aku tidak sendirian, tapi tidak merepotkan emang?" "Tidak kaukan sudah di anggap seperti anak mom sendiri" jawab ku sambil menggelengkan kepala. "Kapan kau akan kembali ke rumah orang tua mu?" "Besok, Kau ikut ya habis ini kita mengemas barang – barang kita oke?" dia hanya ngeanggukkan kepala .
besok paginya
Bel apartement ku berbunyi menandakan jemputan ku sudah tiba, aku berlari kecil menuju pintu lalu membukanya.
"Selamat pagi nona muda, kita berangkat sekarang?"Itu Mr.William ajudan ayah ku
"Pagi Mr. Will, dimana joshua kata dad dia yang menjempuku?"
"Tuan muda joshua masih tertidur jadi aku yang menjemputmu" Senyuman merekah, ya mr.william saat sayang pada ku dan 2 kakak ku kami bahkan menganggapnya ayah ke dua kami.
"Baiklah kalau begitu aku panggil keisha dulu ya" kataku meninggalkan dia di depan pintu
"KEISHAAA ayo kita berangkat"Kata ku berteriak memanggil namanya agar dia segera turun.
"Ok ok I'm coming" teriaknya tidak kalah keras dengan ku, setelah keisha turun aku langsung membawa koperku dan menuju pintu tempatku meninggalkan mr.will tadi.
"Ayo kita berangkat aku sudah mengurus apartement kalian" "Baiklah kalau begitu ayo kita berangkat keisha and my second dad" seruku sambil tersenyum dan dia pun tertawa
skip home
"Welcome home our little sister"seru mouzat dan joshua bersamaan dan itu mengejutkan ku.
"Kalian itu ber..." belum sempat aku melanjutkan ucapanku mereka sudah memelukku bersamaan dengan sangat erat.
"I miss you"suara yang bisa aku kenali itu adalah suara joshua
"I miss you too"sambil melepaskan pelukan mereka karna aku merasa akan mati jika terus begitu
"Hai keisha apa kabar?"mouzat bertanya pada keisha
"Baik seperti biasanya"dia menjawab dengan memberikan senyuman manisnya
"Ternyata anak bungsuku sudah tiba" itu suara dad, aku langsung berlari dan memeluk dad
"Sudah dad bisa mati kalau begini"aku pun melepaskan pelukanku
"I miss you dad" "I miss you too sweet heart" aku tersenyum sangat lebar sehingga bisa kupastikan wajah ku sangat aneh sekarang.
"Dad dimana mom?" "Mom sudah ke London lebih dulu, untuk mengurus kuliah mu, mouzat, dan joshua" aku hanya membalasnya dengan anggukan
"Kalau begitu kau lebih baik ke kamar dan kepindahan mu 3 hari setelah promnight, Oke?"
"Oke, kalau begitu aku akan kekamar"
Aku berjalan ke kamar di ikuti dengan keisha di belakang ku, aku sangat senang di rumah lagi karna selama ini aku tiggal di apartement agar lebih dekat dengan sekolah dan bisa menemani keisha
"Keis letakkan kopermu di sana" kataku sambil menunjuk sebelah lemari, karna lelah aku langsung merebahkan diri ke kasur karna perjalanan dari apartement ke rumah memakan waktu kurang lebih 3 jam. Tapi pandangan ku terpaku pada foto yang ada di atas meja lampu sebelah tempat tidur ku
Mataku berkaca – kaca dan saat itu juga tangisan ku pecah, aku teringat lagi pada laki – laki pemilik lesung pipi itu...harry. Pada foto itu dia tersenyum sehingga melihatkan lesung pipinya yg manis itu sambil merangkul ku, Ku ambil foto itu dan memeluknya sambil menahan tangis yang semakin deras
"Kau kenapa Carmen?" kata keisha sambil mengelus punggungku
"Ada apa dengan foto itu?" tanya nya sambil menarikku ke pelukannya. Menunggu beberapa detik menangis di pundaknya aku pun nelepasnya karna merasa pundaknya telah basah karna air mataku.
"H...Harry"ucapku sesenggukan sambil melepas foto itu dari pelukanku agar kesha bisa melihatya
"Sudah tidak usah menangis lagi, Kalau memang dia itu masih menyayangimu dia pasti kembali" katanya sambil mengelus rambutku
"Ta..tapi dia tidak kembali bahkan tidak mengabariku, Apakah itu artinya dia tidak menyayangiku lagi?" seketika tangisan ku pecah lagi karna memikirkan itu
"Tidak, bisa saja ada sesuatu yang membuat dia tidak bisa pulang ke Paris atau dia tidak bisa menghubugimu karna handphonenya hilang atau rusak atau apalah itu"Mendengar ucapannya aku berusaha menenangkan pikiran dan meletakkan foto itu di tempatnya lagi
"Apakah tidak sebaiknya foto itu kau taruh di laci saja atau kau sembunyikan?" aku menoleh ke keisha sambil tersenyum dan menggeleng
"Tidak, aku akan selalu mengingatnya dan aku masih sangat menyayanginya. He is my first and last love keisha"ucapku sambil tersenyum lalu menatap foto itu lagi
"Baiklah tapi aku tidak mau kau menangis lagi ok, nanti kau terlihat jelek di promnight besok" ucapnya denggan nada meledek
"Oke kalau begitu nanti malam kita menggunakan semua mask yang ku punya, Oke?"ucapku dengan nada sinis
Dia tertawa "Memang ada?" astaga dia meledeku mati – matian "Ada lah, Aku punya mask lemon dan lips mask"ucapku sambil menaik turunkan alisku. "Ok Nona Muda" setelah itu dia tertawa lagi..
A/N
Gimana? Absurd.......
Itu yang di atas ceritanya rumahnya si Carmen yang di Paris ya..
Minta kritik, saran, dan dukungannya ya
Jangan lupa vomment. Don't be silent reader #Sorry For Typo
-Mrs. Styles
KAMU SEDANG MEMBACA
SICK h.s
FanfictionMenurut orang - orang Carmen adalah gadis yang paling beruntung tapi apakah Carmen berfikir demikian ?? Mendapatkan semua yang dia inginkan ? Why you're not fall in love again ? *Keisha Because of the memories that he gave so beautiful to forgotten...