Keping Dua - Bagian Empat

1.1K 52 0
                                    



"Saya senang kamu bisa datang," ucap Harris. Kedua tangannya terkepal di sisi tubuh, seolah mencegah jari-jemari itu untuk mencoba menyentuh wanita yang bukan lagi menjadi miliknya.

Nadia mengangkat dagunya ketika berbicara, "Filmnya mulai sepuluh menit lagi."

Mereka menonton film dalam diam.

Pada awalnya Harris banyak bicara, menjelaskan hal-hal yang telah ia baca sebelumnya mengenai teori wormhole dan kemungkinan bahwa itu hanya fiktif belaka, namun karena Nadia hanya menanggapi pendek-pendek, Harris memutuskan untuk tak banyak bicara.

"Saya minta maaf," ucap Harris ketika layar lebar di hadapan mereka sibuk menggulirkan credit title. Mereka berdua menunggu giliran meninggalkan studio agar tak berdesakan.

"Tidak ada lagi yang bisa dimaafkan."

"Saya minta maaf karena ajakan makan siang yang pernah saya utarakan waktu itu tak kunjung datang," suara Harris sedikit bergetar ketika mengatakannya. "Saya minta maaf karena saya tahu kamu tak suka dengan orang ingkar janji."

Nadia menatap Harris tajam, "Jadi, janji mana yang belum Kakak ingkari? Bukankah semuanya sudah jelas?"

Harris tahu obrolan ini bukan lagi soal janji makan siang. Ini menyangkut janji sehidup semati yang pernah ia ucapkan saat melamarnya dulu.

"Nadia ...."

Nadia beranjak dari kursinya, "Saya pulang dulu. Selamat malam, dan terima kasih tiketnya."

"Biar saya antar ..."

Namun Nadia hanya menggeleng, membalikkan badan lalu melenggang menuju halte tanpa menghiraukan Harris.

(Re)Marry You - By Anthea GillianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang