Keping Satu -- Bagian Lima

1.1K 42 0
                                    

Ia menyeret langkahnya menuju kamar, ke sisi kanan tempat tidur yang selama sebulan ini tak pernah lagi ditempati pemiliknya. Dicarinya kalender meja tahun 2014 yang biasa berdiri di meja nakas ini. Apakah Harris membawanya serta ketika ia mengemasi barang-barangnya? Tapi untuk apa ia membawa kalender usang itu, yang bahkan catatan di dalamnya sudah tak penting lagi bagi mereka berdua.

Nadia menemukannya di laci paling bawah meja nakas Harris—kini meja itu menjadi meja nakasnya—dan ia membaliknya dengan sedikit gemetar. Kalender itu masih menunjukkan bulan Oktober, di mana tiap angkanya bersih tanpa lingkaran merah. Itu adalah bulan terakhir Harris masih di sini, sebelum permohonan cerai mereka dikabulkan oleh Islamic Cultural Centre di London. Nadia buka lembaran bulan September dan mendapati satu lingkaran merah pada tanggal sepuluh.

Nadia tak perlu bantuan kalkulator untuk mengetahui bahwa ia sudah terlambat haid lebih dari dua bulan. Pun merutuki kebodohannya yang terlambat menyadari selama itu ia memang tidak datang bulan. Nadia merebahkan tubuh di sisi ranjang tempat Harris yang tak pernah ia jamah, menarik selimut hingga sebatas dagu dan membiarkan bulir-bulir air mata membasahi wajahnya sekali lagi dalam sebulan terakhir. Meski ia berjanji bahwa tangisannya minggu lalu adalah air matanya yang terakhir.

(Re)Marry You - By Anthea GillianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang