Part 2 Henry

88 3 0
                                    

Aku melihat jam tanganku. Sebentar lagi acara ulang tahun sekolah akan dimulai. Aku ingin segera bertemu Rachel. Rachel adalah gadis yang ku sukai semenjak kecil.

Dia sudah memiliki pria yang disukainya. Itu membuatku sangat frustasi.

Aku semakin menancapkan gas tak menyadari ada orang yang tengah duduk di sampingku.

"Hen, jangan ngebut!" Denny menatap jalanan dengan tatapan ngeri.

"Maaf maaf," Aku tersadar dan mengurangi kecepatan. Sebenarnya, aku tidak ingin pergi ke acara ulang tahun sekolah, tapi sahabatku Denny akan tampil dan memaksaku ikut.

Setelah beberapa menit kemudian, kami sudah sampai. Aku memakirkan mobilku dulu dan mengeluarkan bass milik Denny setelah itu pergi ke acara.

Kami segera melewati taman belakang. Aku menatap sekelilingku. Lampu taman tengah dinyalakan membuat sekolah terlihat indah.

Denny pun pamit dan berpisah denganku karena harus mempersiapkan penampilannya dulu di ruang musik. Aku pun segera menuju aula tempat acara diadakan.

"Hey Henry!" Aku menoleh dan melihat sahabat-sahabatku tengah melangkah kemari.

"Aku kira kau tidak datang," kata George sambil memakan popcornnya

"Bukannya kau tidak mau datang," James menatapku dengan heran.

"Aku dipaksa ikut," Aku mengedikkan dagu ke arah Denny yang berlalu pergi dan menghela nafas. Mereka mengangguk mengerti.

"Mau?" Mathew menyodorkan jajannya. Aku menggeleng dan mengalihkan perhatian ke lapangan, tempat diadakan lomba.

Aku melihatnya dengan malas dan duduk ditemani teman-temanku di aula. Banyak yang melihat ke arah lapangan, tapi aku tidak tertarik. Aku melirik jam tanganku dan mendesah.

"Jangan murung gitu" James menepuk pundakku.

"Di sini banyak cewek cantiknya, Hen!" George mengedipkan matanya.

Tiba-tiba aku teringat akan Rachel. Aku tidak melihatnya sejak tadi. Mataku menyusuri aula berusaha menemukannya di sini. Pada akhirnya aku menoleh ke arah lapangan.

Tiba-tiba aku melihat dia dengan pacarnya di barisan depan orang banyak. Sial! Mereka terlihat sangat mesra. Tanganku tiba-tiba terkepal. Sahabat-sahabatku memandangku dengan heran.

"Barusan cari siapa, Hen?" tanya George menatapku penasaran. Sekarang kursi di aula mulai ramai dan banyak yang telah datang.

"Bukan siapa-siapa," kataku berbohong.

Mathew dan yang lainnya melihatku dengan tatapan tidak percaya. Aku yakin sahabat-sahabatku mengerti setelah melihat Rachel dan pacarnya masuk ke aula. Mereka tidak ingin merusak suasana dan memilih diam.

"Hey Hen!" Suara khas itu membuatku menegang. Tidak, jangan sekarang.

Hari ini Rachel terlihat lebih cantik mengenakan dress hitam yang terlihat sederhana namun elegan.

Aku melihatnya memegang clutch bewarna senada dengan dressnya. Rambutnya yang bergelombang tergerai indah. Aku melihat pacarnya, Tom melingkarkan tangannya ke pinggang Rachel. I want to punch his mask.

"Hey," kataku dengan tersenyum enggan. Aku melihat Tom segera menariknya pergi. Mungkin dia tahu aku menyukai Rachel dan enggan melihatku dekat dengannya. Sungguh menggelikan.

"Aku pergi dulu ya!" kata Rachel sambil lalu dan melambaikan tangannya.

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum palsu. Mereka menjauh pergi dan duduk di kursi belakang yang tertutupi oleh orang-orang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Inside My Heart (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang