Part 1 Ha Na

188 6 1
                                    

Hey all..! This is my second story on wattpad
I want to share my story with you, guys.
Cuman cerita lama yang pernah kubuat dulu.
Absurd? Sepertinya. Wkwk
Makasih yang udah mau baca.
Give vote ya or comment
Kalau ada yang tertarik, mungkin akan kupertimbangkan buat lanjut.

Nb: bagi yang ga ngerti, nama di setiap part adalah POV nama tsb. Sekian
---

Aku terus memperhatikannya sampai jantungku terus berdebar kencang. Laki-laki yang tengah kupandangi itu tengah mengatur nafasnya. Tubuh yang tinggi tegap dan karisma yang dimilikinya membuat banyak siswi meneriaki namanya.

Ia benar-benar terlihat sangat tampan saat bermain basket apalagi saat ia tengah melakukan shooting dari jarak yang jauh.

"Jangan hanya melihatnya, Han! Cobalah untuk mendekatinya. Bukankah dia cinta pertamamu?" sahut seorang wanita yang tiba-tiba duduk di sampingku.

Aku tersentak dan menoleh ke arah suara itu. Sahabatku, Christy tengah tersenyum manis ke arahku. Sejak kapan dia tiba-tiba berada di sampingku?

Aku menghela nafas sebentar sebelum mulai menjawab, "Aku tahu itu, tapi aku tidak yakin bisa kenalan dengannya"

Terdengar helaan nafas pelan dari Christy sebelum akhirnya ia bertanya, "Bukankah kamu sudah lama menyukainya?"

Aku menatapnya lama sebelum akhirnya mengangguk pelan. Aku menyadari selama beberapa tahun ini aku begitu pengecut. Tak berani menyatakan perasaanku karena takut akan sebuah penolakan, tapi wanita seperti aku bukanlah tipe wanita yang anggun dan karismatik. Bukan sosok yang dipuja-puja seperti wanita-wanita lain.

Bila aku menyampaikan perasaanku padanya, apa dia merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan? Apa dia mau menerimaku apa adanya? Atau dia akan langsung menolakku dan pergi? Bahkan memikirkannya pun membuat aku semakin tidak yakin pada diriku sendiri.

"Han, bukankah seminggu lagi ada acara ulang tahun sekolah? Kau bisa mengungkapkan perasaanmu padanya," kata Christy bersemangat.

Sejenak aku berpikir. Acara itu mungkin adalah ide yang bagus. Setiap tahunnya sekolahku selalu mengadakan acara seperti ini dan biasanya bandku akan tampil. Kurasa acara ini benar-benar kesempatan buatku.

"Kamu benar," ujarku.

"Aku rasa aku akan mencoba menyatakan perasaanku di acara itu nanti," kataku sambil tersenyum, meskipun sebenarnya banyak pikiran negatif yang membuatku pesimis akan diriku sendiri.

"Hey Ha na, dimana kamu?!" Aku menoleh mencari seseorang yang tiba-tiba memanggil namaku. Oh tidak! Ternyata Mr. Smith yang memanggilku. Apa karena tadi aku tak sengaja menumpahkan minumanku ke laptopnya?!

"Chris, sorry I've to go. Aku akan menghubungimu nanti," Aku pun buru-buru menarik tasku dan beranjak berdiri dari bangku dekat lapangan basket sebelum akhirnya berlalu pergi meninggalkan Christy yang bingung akan tingkahku.

Dengan cepat, aku berlari menjauh dari lapangan basket. Aku tidak tahu kemana langkahku tertuju. Yang kupikirkan saat ini hanyalah menghindar dari Mr. Smith.

Aku bukanlah orang yang tidak bertanggung jawab. Aku tahu perbuatanku salah. Aku tahu itu, tapi aku hanya ingin menunda hukumanku. Setidaknya sampai besok. Aku sangat lelah hari ini.

Meskipun samar-samar, aku masih mendengar teriakan Mr. Smith. Karena kelelahan, aku pun berjalan walaupun tetap mempercepat langkahku.

Aku tidak mengira akan usaha pantang menyerah Mr. Smith. Mr. Smith terkenal galak, namun aku tahu dia sosok pria yang baik. Aku selalu mendapat nilai yang memuaskan pada mata pelajarannya, tapi kurasa setelah perbuatanku tadi mungkin aku hanya tinggal nama.

Inside My Heart (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang