THE DARK SHADOW

67 13 4
                                    

STORY BEGIN~

Dia berdiri dibelakang gadis bertudung merah. Terus mengikuti langkah gadis itu hingga ke ujung gang. Gadis bertudung merah menoleh ke belakang, dia masih disana. Terus membututi bagai bayangan.

Gadis bertudung merah harus melepas diri dari yang selalu mengikuti. Mengikuti dari belakang kemanapun gadis itu pergi, membisikkan kata-kata dan hal yang merasuk di hati dan pikirannya. Gadis itu sudah lelah dengan semua ini. Dia harus bertarung dan menjadi ksatria untuk dirinya sendiri sekarang.

Gadis bertudung merah itu menggenggam sebuah pedang yang panjang dan bermata runcing mengkilap. Dengan ini mungkin dia bisa memusnahkan sosok itu.

"Muncullah, aku tidak sepenakut dulu" ucap gadis bertudung merah.

Hanya angin yang hembus pelan yang menjawabnya. Tak sesosokpun muncul tapi gadis bertudung merah itu sudah siap siaga. Mengukuhkan kuda-kudanya dan mengeratkan genggaman pedangnya.

Lima menit berlalu.....

Gadis itu mulai lelah, ia meregangkan tubuhnya sesaat namun sosok hitam itu menghampirinya dengan cepat dan seketika gadis bertudung merah terhempas ke tanah. Gadis itu mencoba berdiri dan kembali kepada posisi awalnya, siap siaga. Sosok hitam itu mulai menampakkan diri."Hahahaha...bagaimana bisa kau melawanku?" ucap sosok hitam itu.

"Aku akan mengalahkanmu dan membuatmu menghilang" ucap gadis bertudung merah dengan berani dan yakin.

Sosok hitam itu tertawa dengan keras. Ia berpikir bagaimana gadis lemah seperti dia bisa mengalahkannya. Sosok hitam itu semakin geli tertawa, tawanya menggema ke setiap sudut gang sempit. Lalu sosok hitam itu kembali menyerang gadis bertudung merah dengan cepat. Berkali-kali terhempas ke tanah dan berkali-kali juga gadis itu berdiri. Tubuhnya sudah penuh luka, darah segar mengalir dari pelipisnya yang sobek tapi itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang ada di hatinya karena ulah sosok hitam itu.

"Bagaimana kau bisa mengalahkanku sedangkan aku adalah bagian dari dirimu juga" sosok hitam itu tersenyum sinis.

Mata gadis bertudung merah membulat kaget. Napasnya menderu tanda ia mulai takut. Tidak..ia tidak boleh kalah. Gadis bertudung merah tertunduk lemah, bulir air keluar dari mata indahnya. Gadis bertudung merah menangis sesal.Melihat gadis itu tak berdaya, sosok hitam itu kembali menyerang kali ini dengan kuat ia menghempas gadis bertudung merah hingga pedang gadis itu patah. Tak ada lagi senjata yang gadis itu punya, pikir sosok hitam itu.

Gadis bertudung merah berdiri, menyeringai ke arah sosok hitam itu. Membentangkan tangannya dan berteriak kencang.

"MENDEKATLAH" teriak gadis itu.

Tanpa buang waktu lagi, sosok hitam itu dengan senang hati melesat cepat ke arah gadis bertudung merah. Dan saat itu juga suara tembakkan terdengar memekakkan telinga. Gadis bertudung merah melesatkan tembakan ke arah sosok hitam yang sudah terlanjur berada di hadapannya. Melihat sosok hitam itu meraung, membuat gadis bertudung merah tersenyum.

"Memang benar kau adalah bagian dari diriku yang gelap. Tapi bukan berarti kau tidak bisa aku kalahkan. Sudah ku perangi dirimu dengan menundukkan kepalaku tanda aku tidak akan angkuh lagi, sudah ku perangi dirimu dengan tersenyum tulus tanda aku tidak berburuk sangka lagi dan sudah ku perangi dirimu dengan menangis sesal tanda aku benar-benar ingin menjadi orang yang lebih baik. Tak perduli aku harus luka, tak peduli aku harus sakit. Aku hanya ingin berjalan lurus menuju kemenangan." Ucap gadis bertudung merah dengan tegas.

Jeritan menggema seiring dengan hilangnya sosok hitam itu perlahan-lahan dari pandangan gadis bertudung merah. Gadis itu tersenyum dan kembali berjalan menyelusuri gang. Ia menatap langit yang ditaburi banyak bintang, tanda titik awal ia berhijrah dan berjuang melawan sosok hitam yang mungkin akan kembali jika ia tidak jaga diri dan jaga hati.

Nursery Rhyme (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang