WHISPER

21 8 2
                                    

WHISPER

.
.
.


Alice terjerembab ke dalam kolam karena ulah teman temannya. Tadi nya mereka ber-enam asyik bermain air di kolam taman namun seketika suasana berubah kala salah satu teman Alice memicu perdebatan.

Yaaa, mereka ingin pergi ke kedai permen Roseberry yang terkenal. Disana banyak permen enak dan coklat yang lezat namun sayangnya harganya mahal. Tentu menjadi jauh lebih mahal bagi Alice. Ia hanya gadis mungil dengan kehidupan sederhana, semua temannyapun sama namun mereka tidak segan merengek kepada orang tua mereka hanya untuk jajan permen di toko Roseberry. Alice mana berani seperti itu. Orang tuanya agak kasar dan ia tahu kedua orang tuanya tidak mempunyai banyak uang.

"Bagaimana...ayo kita beli permen". Ajak salah satu teman.

"Ayooo Clare, Nian, Patricia, Gloria...ayoo". Ucap gadis bernama Cyndy tanpa menyebut nama Alice. Gadis itu sengaja tidak menyebut namanya. Memang berniat tidak ingin mengajak.

Mereka ber lima pun pergi. Meninggalkan Alice sendirian yang terpaku. Wajah Alice mengkerut kesal. Batinnya mengrutuki semua temannya. Selalu begini....

.
.
.

Alice gadis kecil yang bisa marah, iri, kesal dan menangis keras saat diperlakukan seperti itu. Seperti saat ini, saat teman temannya asyik memakan permen yang mereka beli tanpa mengajak Alice untuk bergabung dan membagi permen mereka.

Mereka berlima asyik bersenda gurau. Menghiraukan Alice yang sedari tadi duduk di tepi kolam.

Mencoba menegur, justru Alice mendapat tatapan tajam dari temannya.

"Tidak asyik bermain dengan mu. Beli apa apa tidak bisa. Merepotkan".

"Iya...pergi ke toko permen tidak bisa, pergi ke toko mainan juga tidak bisa. Siapa yang mau berteman dengan mu jika diajak selalu tidak bisa".

"Aku tidak punya uang untuk jajan terus. Lagi pula kalian hampir setiap hari jajan!". Ucap Alice kesal.

Mereka tidak suka dengan perkataan Alice. Akhirnya mereka mendorong Alice hingga gadis itu terjerembab ke kolam. Alice basah kuyup dan teman temannya hanya bisa tertawa.

.
.

Alice marah....
Ia menangis ingin membalas...

Ditambah seperti ada seseorang yang berbisik ditelinganya.

Dia berbisik. Kemudian berbisik lagi. Dan terus berbisik ditelinga gadis mungil itu.

"Tembak saja".

"Atau lempar mereka dengan batu". Catshire terus saja berbisik, membisikan kalimat-kalimat provokatif yang membuat Alice semakin meledak marah.

Sosok itu adalah Catshire. Sesosok kucing ajaib berwarna merah hijau, jika kau tahu di Wonderland juga ada sosok kucing ajaib seperti ini, dengan pemikiran gilanya. Catshire adalah teman khayalan Alice. Yang selalu menemani gadis itu ketika sendirian.

Alice mengambil batu, menggenggamnya erat. Batu kolam yang cukup besar dan dapat membuat kepala seseorang berdarah. Niat jahatnya untuk melempar batu itu ke mereka.

Tapi sosok Catshire itu terus berbisik yang membuat Alice berpikir. Ia memejamkan matanya, mengatur napas yang menderu cepat agar kembali stabil. Mukanya yang memerah padam berangsur putih kembali. Kemudian Alice menjatuhkan batu yang cukup besar yang digenggamnya.

Catshire tersenyum, usahanya gagal. Ia tidak bisa membuat gadis mungil itu marah.

"Kenapa tak membalas mereka?" Tanya Catshire kepada Alice.

"Tidak ingin". Ucap Alice.

"Kenapa tidak ingin? Bukankah mereka adalah sahabat-sahabat palsu mu? Mereka yang membuatmu berubah. Mereka mendekati mu lalu menjauhimu ketika bosan. Mereka juga membuat kubu yang tak bisa kau tembus, mereka tidak mengajakmu. Saat kau berbicara dan bercerita, adakah seorangpun yang mendengarkan? Lihat, kau basah kuyup hanya karena tidak bisa membeli permen". Catshire kembali memprovokasi Alice.

Alice hanya bisa tersenyum kecil.

"Aku berubah bukan karena mereka, tapi karena hatiku yang sudah berubah dan hal yang paling aku takutkan adalah ketika aku mulai bisa menyakiti orang lain. Memang puas rasanya bisa membalas perbuatan mereka, tapi aku pasti akan menyesal dan aku tidak akan bahagia".

Catshire kembali merekahkan senyumnya hingga gigi-gigi tajamnya terlihat jelas.
"Kau boleh kalah dalam hal apapun, tapi jangan pernah kalah dengan kemarahan dan dendam. Bersabar akan membuatmu menang. Menang melawan dirimu sendiri." Ucap Catshire sambil mengibas-ibaskan ekor panjangnya.

Alice menatap Catshire yang sedang melihat sahabat-sahabat palsunya dengan tatapan tajam lalu tersenyum lebar. Kucing aneh itu selalu mengingatkannya tentang hal yang tidak boleh ia lakukan dan selalu mengingatkan Alice jika gadis mungil itu melakukan kesalahan, benar-benar sahabat ajaib yang baik.

"Ayo pulang, bersihkan badan mu dan bantu ibu membuat biskuit". Ucap Catshire kemudian menghilang dari pandangan Alice.

Alice tersenyum. Ia hanya gadis mungil yang akan marah jika memang harus marah tapi berusaha untuk membalas kejahatan dengan kejahatan itu tidak baik kan?.

Nursery Rhyme (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang