Chapter 05

2.6K 188 12
                                    

Ns: yang berpuasa dilarang membaca bagian ITALIC~

"Aaakkhh~ Aahh k-kookiehh n-nghh a-apa y-yang k-kau l-lakukanhh.. Aakhh S-sakithh"
Taehyung menggigit bibir bawahnya kuat seraya memalingkan wajahnya ke belakang—menatap sang
pemuda berambut hitam yang kini tengah mengatupkan
matanya menahan nikmat seraya melenguh panjang. Taehyung berusaha berbicara ditengah tengah aktifitas
'intim' mereka. Tehyung meremas seprai dibawahnya
kuat—berusaha menahan rasa sakit yang ia terima di bagian belakangnya.

"A-apa nngh y-yang k-kau m-
masukkan aahh k-kookiehh—Aakkhh!"
Ucapan Taehyung terputus ketika Sosok bersurai hitam
itu mulai menggerakkan pinggulnya. Memaju mundurkan
'sesuatu' yang kini tengah memenuhi bagian
belakangnya. Taehyung mendesah keras seraya ikut
menggerakkan pinggulnya berlawanan arah, entah—apa
yang dia lakukan—ia hanya mengikuti instingnya yang
kali ini sedang bekerja.

"You're so naughty, baby V," bisik pemuda bersurai
hitam itu seraya mencondongkan kepalanya menuju peropotongan leher Taehyung, digigitnya pelan dan
dihisapnya—membuat Taehyung mengerang nikmat dibuatnya.

"K-kookieh.. a-aahh nnghh k-kenapa e-enak sekalihh—akhh!"
Taehyung menjerit keras begitu sosok dibelakangnya ini
bergerak semakin cepat dibelakang sana. Menghantam
titik ternikmatnya berulang kali. Tangan nakal pemuda
berambut hitam itu mulai menggenggam kepunyaan
taehyung dan mengocoknya pelan—dan membuat desahan Taehyung terdengar semakin keras karenanya.

"K-kookiehh.. a-aakhh.. ra-rasanya a-aku i-inginn p-pipiss.." ujar Taehyung ditengah tengah erangannya—Pemuda berambut hitam itu menarik seringaian
mengerikannya. Dikocoknya kepunyaan Taehyung dengan
cepat tanpa mengindahkan perkataan Taehyung sama
sekali. Taehyung kembali menjerit nikmat seraya
mengagungkan nama sang pemuda berambut hitam itu
berulang kali, ia meremas seprai dibawahnya semakin
kuat dan—

"K-kookiehh.. Aakkhhh!"
Taehyung memekik keras ketika cairan putih nan lengket
itu menyembur dari bagian 'privat'nya dan membasahi
perut serta seprai putih dibawahnya itu. Nafas Taehyung
memburu, semburat kemerahan nampak jelas sekali di
pipinya. Ia berusaha mengatur deru nafasnya yang
memang tak teratur itu—tubuhnya melemas—nyaris
terjatuh jika sosok dibelakangnya itu tak memeluk
tubuhnya dengan erat. Sosok dibelakangnya itu mulai
bengecup bahu mulus milik Taehyung seraya
menggigitnya pelan—membuat Taehyung lagi lagi
melenguh panjang karena 'perbuatan nakal'nya tadi.

"Itu bukan pipis, hyung-" bisiknya pelan seraya menjilati
perpotongan leher Taehyung.

"itu—cairan cinta,"

"M-mwo?" Taehyung mengerjabkan matanya tak
mengerti, sedangkan sosok dibelakangnya hanya terkekeh geli melihat reaksi yang diberikan Taehyung
atas penjelasannya.

"Hei, permainan kita belum selesai, Sayang,"

"A-aakkhh~ K-kookiehh n-not againnhh~ Annhh nnghh y-yahh k-kookiehh di-disanaa e-enakhh Kkhh~"
Dan suara desahan itu kembali meluncur dengan
mulusnya dari bibir si pemuda berambut caramel itu. Ia
mengatupkan kedua matanya—berusaha menikmati
setiap gerakan yang diberikan pemuda berambut hitam
tadi untuknya,

"Aku menyayangimu—ah tidak... aku  mencintaimu, Hyung"
.
.
.
G-GOD... A-APA I-ITU TADI?

Taehyung mengerjab ngerjabkan matanya berulang kali.
Bulir bulir keringat mengucur deras dari peluhnya. Ia
meneguk salivanya dengan susah payah. Berusaha
menalar—apa yang baru saja terjadi dengannya.
Tubuhnya bergetar hebat begitu mengingat ingat
kejadian tadi—ya... kejadian dalam mimpinya tadi.

No No No!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang