Chapter 04

2.7K 191 9
                                    

"Hei hei Jungkook!" Jimin mengerecutkan bibirnya kesal
seraya mengguncang guncangkan tubuh Jungkook untuk
kesekian kalinya—well, saat ini Jungkook sedang asyik
didalam lamunannya dan mengabaikan Jimin yang niat
awalnya ingin mengajak Jungkook bermain kartu
bersamanya. Jimin mendumel tak jelas seraya mencubit
perut Jungkook dengan kuat. Membuat sosok pemuda
berambut hitam ini mengaduh tidak jelas seraya
mengeluarkan umpatan umpatan kotor yang sengaja ia
lemparkan kepada sahabatnya karena sudah berani
beraninya membuyarkan lamunannya. Sedangkan Jimin?
Well, dia hanya menyerngitkan alisnya tidak mengerti
melihat kelakuan sahabatnya yang bertambah aneh ini.

"Kau ini.. aneh sekali sih,"
Jungkook hanya menghela nafasnya panjang seraya
mengalihkan pandangannya menuju luar jendela.
Ditatapnya orang orang yang berseragam sama
dengannya sedang asyik melaksanakan aktivitas istirahat
mereka di luar—well, terutama bocah berambut caramel
yang tengah menjadi pusat perhatiannya saat ini. Ya,
bocah berambut caramel itu—yang tengah menjadi topik
lamunannya tadi. Kali ini Taehyung sedang asyik bermain
badminton bersama ketua klub Science yang—Hei...
tunggu dulu.. kenapa bisa bisanya ketua klub science itu
meninggalkan lab-nya pada jam istirahat?! Ini tidak
mungkin! Ketua klub science yang satu ini biasanya tidak
akan mau jika disuruh meninggalkan lab-nya pada jam
istirahat! Tapi sekarang... dia... dia...

"Whoaa.. Whoaa.. Lihat itu! Jung ho seok! Si ketua klub science! Permainannya ternyata tidak buruk juga—benar
kan Jung... hei.. kemana Jungkook?" Jimin baru tersadar
bahwa sejak tadi sahabatnya sudah meloyor pergi
meninggalkan dirinya. Jimin tersenyum bodoh begitu
menyadari bahwa sedari tadi ia hanya berbicara kepada
dirinya sendiri.

"Sialan Kauu—Kim Jungkook!"
Ck ck ck... Poor Jiminnie.

-Nonono!-

"Kkk, Tak buruk juga, Hoseok-hyung," ujar pemuda
berambut caramel itu seraya mengusap wajahnya dengan
handuk tanpa memudarkan senyuman manis yang
melekat di bibirnya. Sedangkan pemuda yang bernama
Hoseok itu hanya termangu melihat senyuman manis
Taehyung yang baru ia sadari itulah salah satu penyebab
yang membuatnya keluar dari lab pada jam istirahat. Ya,
berkat senyuman itulah—Hoseok mulai tertarik dan
memberanikan dirinya keluar dari lab—dan mengikutinya
menuju lapangan. Well well, benar benar tak disangka.

"Te-terimakasih, Taehyung-ah," ucapnya sedikit gugup.
Hoseok mulai menggaruk garuk rambutnya yang
sebenarnya tidak gatal itu.

"Ternyata... menghabiskan
waktu istirahat diluar benar benar lebih menyenangkan
dibanding didalam lab,"
Taehyung mengedipkan sebelah matanya,

"Tentu saja, eumm!"
"Ah! Taehyungie!"
Seorang pemuda berporos tampan dengan rambut eboni
itu tengah berlari kecil menuju Taehyung, diiringi dengan
senyuman tampannya yang siap meluluhkan hati semua
orang yang melihatnya. Namun, sayang sekali. Hal itu
tak berlaku untuk seorang Kim Taehyung. Lihat saja dia,
dia hanya mengerjabkan matanya seraya menunjukkan
ekspresi 'Oh, hai! ada apa?'-miliknya.

"Eungg? Ada apa Jin-hyung?" tanya Taehyung seraya
memiringkan kepalanya lucu. Membuat Jin ingin menelan
hidup hidup pemuda manis yang ada di hadapannya saat
ini, tapi—hell... dia adalah ketua OSIS, jadi.. well, dia
akan SANGAT menjaga image-nya di depan publik. Ia
tidak mau membuat reputasinya turun sebagai ketua
OSIS yang terkenal tampan di sekolah ternama ini.

"Umm— jadi begini, maukah kau datang kerumahku malam ini? Ada beberapa materi Kimia yang belum aku
mengerti—dan ingin kutanyakan lebih lanjut kepadamu,
kudengar kau ahli dalam bidang Kimia, Jadi-"

"dengan senang hati," ucap Taehyung menyela seraya
menunjukkan senyuman manisnya. Jin hanya tertegun
melihat makhluk manis berambut Caramel dihadapannya
ini. Rasanya ia ingin memakan makhluk manis ini
sekarang juga—tapi... ia harus menahannya.. Ya! Harus!
sampai malam tiba dan ia bersama Taehyung hanya
berdua di kamarnya.. dan ia akann.. Aihh, hanya
membayangkannya saja sudah membuat Jin menegang!
Ekkhh! Tunggu dulu- Kalian dengar barusan? Sepertinya
alasan Jin untuk meminta Taehyung datang kerumahnya
bukanlah untuk belajar kimia atau semacamnya... tetapi..
well... Ada niat tersembunyi.. dibalik senyuman
pangerannya itu.. sepertinya malam ini akan menjadi
malam Yang panjang untuk Taehyung. Well, yahh..
sepertinya.
Tanpa mereka sadari, sepasang mata tengah
memerhatikan mereka berdua dengan tatapan tajam nan
menunjukkan rasa ketidak suka-an. Kedua tangannya
mengepal geram

No No No!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang