Bab 2

86 1 0
                                    

Aku terus mengatur nafasku. Jantungku 5x lebih cepat berdebar. Kenapa? Ada apa denganku? Astaga! Bisa mati dilempar dari pesawat gara gara kesalahan bodoh ini. Ugh!!! Barbaraaa!!!

"barb" panggil seseorang yang berbisik ditelingaku. Sontak aku loncat kaget. Dan kembali memijat dadaku.

"please, don't do that" ia memiringkan kepalanya.

"apa yang aku lakukan? "

" berbisik disaat gentingku" aku meminat pelipisku dan menunduk frustasi.

" Baru kali ini, ada seorang yang menyiram kopi panas tepat di paha. Dan, bukan orang biasa. Anak raja sekaligus" aku terdiam. Mengingat mata abu abunya. Warna mata yang indah.

"apa yang akan terjadi padamu selanjutnya? " bisik amber lagi.

Aku mengingat lagi kejadian memalukan itu dan mengendus frustasi. Berharap, penerbangan ini berahir.

.
.
.

Aku terus mengintip untuk memastikan semua baik baik saja. Beberapa orang terlihat gopoh dengan pria itu.

Salah satu pria bertudung menatapku. Ia membalikkan badannya dan menatapku. Aku terkejut dan menundukkan pandanganku.

Aku kembali melihatnya. Pria itu masih menatap kearahku lalu tersenyum licik seolah memberi isyarat kau akan mati.

Aku menelan ludahku dengan tatapan masih bengong.
.
.
Setelah keadaan tenang, ms. Lily, menghampiriku. Dengan wajah sukar susah ditebak. Aku langsung berdiri sigap.

"hhh... Untungnya dia tidak marah"

Aku mengadah. "benarkah?" aku mengelus dadaku lega.

"dia akan menghukummu" aku kembali melotot padanya hukuman?

"ya, dia minta, selama didubai, sampai ia kembali ke negara asalnya, kau harus melayaninya" pikiranku kemana mana saat ms. Lily mengatakan 'melayaninya'

aku sontak menutubi tubuhku dan terkejut

"bukan! Dia minta, kau melayaninya sebagai asisten. Kemanapun dia pergi, dan apapun yang dia minta, kau harus menurutinya"

"tapi,aku tidak bisa bahasa arab--"

"bahasa inggrisnya fasih. Tenang saja" aku menatap amber yang melongo.

"um.. Eh.. Tapi, bagaimana dengan.. Pekerjaanku? "

" sudahlah, mau bagaimana lagi? Kau sudah membuat kesalahan besar dengan menumpahkan kopi panas dipahanya. Lalu, kau mau menghindar? " bentaknya.

Aku.. Tidak bisa liburan. Aku mendengus kesal dengan wajah super frustasi.

" hah, melayani 3 orang sekaligus" gumamku.

"3 orang? No! Hanya dia saja" ms. Lily tertawa kecil dan meninggalkanku yang mengenang airmatanya.

"phewww" amber menatapku dengan tatapan mengejek. "beruntung sekali, aku mau diposisimu" aku menatapnya tidak percaya dan menenggelamkan wajahku dikedua telapak tanganku.

"tidak bisa jalan jalan didubai, dan menghabiskan sisa jam bebas kerjaku dengan melayani anak raja" phhh

Aku kembali mengintip dan membuka celah gorden pesawat pribadi milik raja arab. Mereka tampak berbahagia.

"hey" panggil seseorang dibelakangku. Ah, itu koki pesawat. Aku menatapnya. Ia memberi dua piring makanan.

"dont mess it again" aku mengangguk. Dan mengumpat dalam hati. Oke, aku merapikan pakaianku dan rambutku.

Mencoba mengumpulkan nyawaku yang tadi hilang. Bernafas beberapa kali sampai akhirnya, aku mengambil dua piring makanan itu dan berjalan perlahan menuju kursi dimana anak raja arab itu duduk.

Jangan menatapnya

Setelah meletakkan piring itu diatas mejanya, aku perlahan menatap kearah pria yang tadi kutumpahkan kopinya. Bajunya masih basah, kotor, my bad!

Aku menatapnya sesaat. Ia menatapku tajam, tanpa ekspresi, mata abu abunya membuatku bergidik.

Aku membungkuk dan berlalu pergi.

HAAAAHHH. selama ada disana, paru paruku sama sekali tidak terisi udara. Rasanya udaraku habis oleh tatapannya yang menusuk. Aku benar benar merasa bersalah.

.
.
.

Dan, sampailah kami dibandar udara dubai. Disambut dengan hangatnya dubai. Aku berkali kali mengulur paru paruku.

Hangat. Hahh... Gedung menjulang tinggi.

Beberala pramugari dubai menghampiri kami, astaga. Mereka cantik. Orang arab cantik cantik. Beberapa pengawal menghampiri dan melindungi putra putra raja arab.

Aku belajar beberapa bahasa arab. Kucoba menyapa salah satu pramugari arab yang memang ada disampingku untuk membawakan barang milik raja arab.

"salam u alai kum? "

" waalaikumsalam" berbeda dengan pelafalanku. Dia lebih fasih. Aku menepuk jidatku.

Mereka asli arab tolol.

Amber langsung menyeretku menjauh dari pesawat yang bising itu.

"kata ms. Lily, dua hari lagi tugasmu berada dengan raja arab, well, hari ini, kita menuju hotel, dan nanti malam kita keliling dubai. Agree? " mataku membulat. Aku mengangguk cepat.

Kami menuju tempat dimana barang kami disana. Setelah mengambil beberapa barang, aku menatap sekelilingku.

Beberapa wanita menutup dirinya dengan kerudung. Pakaian hitam, kerudung sampai kelulut mungkin. Sangat tertutup.

"they called it cadar" seorang pramugari dubai menyapaku dengan senyuman. Aku membalasnya dan mengangguk.

Oh, cadar

"you want to try it! "aku menatap wanita itu dan mengangguk.

" maybe" lalu amber menghampiriku setelah kopernya ketemu.

"well, see you next time" pramugari disini pakaiannya lebih, tertutup. Maksudku, lebih simple.

Aku dan amber berjalan keluar bandara dengan pintu lain. Karna pintu lainnya dipakai untuk jalannya putra raja. Beberala orang sudah berkumpul didepan pintu. Ya, paparazzi.

Hotel kita jaraknya jauh dari bandara. Di Pusat kota. Mewah. Aku sekamar dengan amber. Walau sebenarnya, aku sekamar dengan reyes. Tapi, amber memaksa dirinya untuk menyingkir dari kamarku. Well, aku dan amber tidur sekamar. Disini kamarnya luas. Dua super bed. Dan benar benar kamar mewah.

Setelah merapikan segalanya, melepas segalanya, merapikan rambutku yang tadinya tergulung keatas, perlahan kulepas tiap jepit yang menempel. 5 menit, aku ahirnya berjalan menuju kamar mandi. Untuk mandi pastinya.

Dan amber, dia turun keloby membeli makanan. Baginya, makanan dipesawat kurang.

Perlahan, kuputar shower dan membiarkannya memberikan kehangatan untukku. Aku benar benar, lelah.

.
.
.

Copyright ©2016 by sjb

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Descedants Of The Sun (another Story?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang