Ivore' POV
'Apa aku sudah terlambat? Auryn, apakah kau tahu? Tidak ada yang bisa menggantikan posisimu' inner Ivore sambil menatap sendu dua manusia berbeda gender yang terlihat sangat akrab-Adrian&Auryn.
Ivore masih belum bisa untuk melupakan cinta pertamanya itu. Dia benar-benar sangat kacau semenjak gosip tentang keakraban Auryn dengan salah satu rival sejatinya-Adrian.
Gelar ketua osis terbaik yang disandangnya hampir saja hilang karena kekacauan hatinya. Untung saja ada ketiga sahabatnya yang selalu menasihatinya agar ia tidak terus seperti ini.
"Mau sampai kapan kau terus begini?" Tanya Ken, sahabat Ivore yang paling dekat dengannya dan yang paling mengerti dirinya.
"..." Ivore hanya diam tanpa ada niat menanggapi pertanyaan sahabatnya itu.
"Hahh...kukira kau itu lelaki ter-gentle di sini, tapi ternyata kau tidak lebih dari sekedar pengecut"
"Apa maksudmu?" Ivore bertanya dengan nada yang amat sangat dingin.
"Kau dan Auryn mempunyai gengsi yang luar biasa tinggi, tapi kau harus sadar, apakah yang kau lakukan selama ini mencerminkan sikap seorang gentlemen? Menunggu, melamun, dan melampiaskan semuanya semau kau, seperti itukah gentlemen? Tidak Ivore, Auryn perempuan, ia yang seharusnya menunggu, bukan kau"
"..."
"Aku bisa melihatnya"
"Apa?"
"Cintanya padamu belum sepenuhnya padam. Kau harus bertindak sebelum perasaannya beralih pada yang lain" ujar Ken sambil menepuk bahu Ivore.
"Hn...dia milikku dan selamanya akan menjadi milikku" tanggap Ivore disertai seringaiannya yang selalu menggoda iman para kaum hawa.
××××××××××
Heyo para readers tercintah...
Maapin author kalo ada typo typo yes?
Thanks again for arizacchi yang udah bikinin ilustrasi fisiknya Ivore.
Don't forget to vote and comment yaa...comment 'next' dari kalian penyemangat buat author.
See you♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I ?
Fanfiction'Aku tidak sendiri, aku masih punya mereka. Mungkin mereka tidak tahu ah bukan, bukan tidak tahu tapi mereka belum tahu. Aku yakin cepat atau lambat mereka akan tahu'