Hari ini Reya tidak masuk sekolah. Karena harus menjemput kakaknya yang baru pulang dari luar negeri, akibatnya Luna harus duduk sendiri di kelas.
"Dasar anak males, kan bisa jemput kak Ashyla nanti. Orang dia sampe Indonesia juga sore kok! Alesan aja gak sekolah!" Luna kesal sendiri, karena Reya tak masuk sekolah. Ashyla merupakan kakaknya Reya.
Bel istirahat berbunyi, Luna mau tak mau ke kantin sendirian.
"Kok sendiri aja kak? Kak Reya mana?" Tiba tiba Andre duduk disamping Luna sambil membawa makanan.
"Eh hai, dia harus jemput kakaknya di Airport" jawab Luna dengan nada malas.
"Ohhh... Kak aku mau ngomong sesuatu boleh?" ucap Andre dengan wajah serius.
"Silahkan,"
"Lun! Reya mana?" Seketika suara Daffa mengagetkan Andre dan Luna.
Luna yang kaget, mengomeli Daffa. "Ya ampun kak selo dong! Kaget nih!"
"Hehe... maaf maaf, abisan gue gak liat Reya dari tadi pagi." Daffa yang cengengesan ini kemudian duduk diantara Andre dan Luna.
Andre menatap Daffa dengan tampang tak suka.
"Kenapa? Gak suka?" bisik Daffa.
Andre menatap tajam Daffa.
Luna yang tak keberatan Daffa duduk nyempil ini memberi ruang duduk untuk Daffa
"Dia jemput kakaknya di Airport! Gue bingung deh kenapa gak ada Reya sehari aja, semua orang kayak nya heboh banget ya?" ucap Luna dengan herannya.
"Gak gitu Lun, cuma kan lu tau Reya itu siapa gue? hahahaha... Udah deh gue cabut dulu, males ada bocah alay, dadah Lun!" Daffa memberi seringai ke Andre kemudian meninggalkan kantin.
Andre yang merasa diejek 'bocah alay' oleh Daffa ini menghela nafas panjang. Luna yang bingung akan Daffa dan Andre.
"Ah heran gue!" Ucap Luna sampil memukul meja kantin dan lekas pergi meninggalkan kantin.
"Yah kak kok ditinggal sih? Ah elah." Andre kesal dengan perlakuan Luna kepadanya.
*
Malam ini Alvin ada acara di sebuah Restoran ternama, ia yakin kalau ibu nya akan menjodohkan dirinya dengan anak teman ibu nya. Kata Nayla sih, nama teman ibu nya, Tante Leni.
"Ibu ibu jaman sekarang! Masih aja jodoh-jodohin anaknya! Emang ini jaman Siti Nurbaya apa?!" Alvin berbicara sendiri sambil merapihkan jas nya itu.
"Udah lah bang, ikutin aja dulu apa kata mama." kata Nayla dari luar yang sedang menonton televisi itu.
"Tapi gue gak suka di giniin Nay!" protes Alvin.
"Abang pikir deh, kalo Nayla digituin, Nayla bakal suka? Ya enggak juga lah bang, tapi yaudah lah ya, apa salahnya sih abang dateng dulu kesana liat cewe itu, siapa tau emang jodoh." kata Nayla mencoba menenangkan hati Alvin.
"Iya anak kecil!" jawab Alvin kesal.
"Ayo bang berangkat, dek jangan lupa pagar nya digembok, terus pintu rumah juga di kunci, jendela nya di kunci semua, lampu taman sama teras sama lampu garasi nyalain, kalo ada ora-" mama menjelaskan prosedur 'Kalau ditinggal Mama dan Papa'.
"Ssstttt.... Aku udah tau ma, udah mama berangkat aja, dadah! Hati hati bang nyetir nya!" Kata Nayla seraya menggembok pagarnya kemudian masuk kedalam rumah.
*
"Mana Tante Leni nya mah?" Tanya Alvin yang daritadi menunggu kedatangan Tante Leni.
"Hmm... Katanya sudah sampai, tapi mana ya. Ohh itu itu, hai Jeng! Sini."
"Hai jeng kenalin ini anak aku dia baru sampe Indonesia tadi sore," kata tante Leni.
"Ohh iya iya, berduaan aja nih?" Tanya mama Alvin kepada Tante Leni.
"Enggak, tadi sama si adek, dia lagi ke toilet dulu sebentar. Oh iya Jeng ini ada sedikit oleh oleh dari Mekkah." ucap tante Leni sembari memberikan cindera mata kepada mama Alvin.
"Wahh makasih ya, ayo pada kenalan dulu," kata mama Alvin
"What the fuck?! Kak Alvin? Kenapa ada disini? Apa jangan jangan mereka yang mau dijodohin? Gak mungkin! Gak percaya! Ini mimpi kan?" batin Reya.
"Awww sakit. Ahh no no no, apa apaan ini? Huhhh gue harus sms mama!" batin Reya.
For : Mama
Ma, adek mules parah, aku balik duluan ya pake taksi ini udh di dlm taksi
"Come on, bales maa.. bales!" gumam Reya panik.
From :
Yasudah, hati-hati
"Tamatlah riwayat gue" Reya panik akan kejadian ini, ia langsung cepat menyetop taksi dan pergi kerumah Daffa.
*
"Gue alvin"
"Ohh hai Alvin, aku Ashyla. biasa dipanggil Syla" kata Ashyla sambil berjabat tangan dengan Alvin.
"Cantik kan anak tante Vin? Hehehe..." gurau tante Leni kepada Alvin.
"Hehe.." jawab Alvin kikuk dan malas.
"Aduhh, cocok ya kalian..." Kata mama Alvin dengan raut muka yang agak serius.
"Bisa aja tante..." kata Syla.
Lalu mereka pun melanjutkan makan malam, walaupun Alvin tidak suka sama acara itu, tapi mau gimana lagi, Mamanya terus mendorong Alvin untuk dekat dengan Ashyla.
"Jeng makasih loh udah percaya buat jodohin Syla sama Alvin, dan terima kasih atas jamuan makan malam nya.. Pamit duluan ya Jeng, nak Alvin duluan ya, Syl, ayo salam sama Tante Ina,"
"Makasih ya Tan, duluan Tante, Alvin..."
Setelah Tante Leni dan Syla pergi, Alvin mengomel.
"Ma, berenti ya jodoh jodohin Alvin sama si Ashyla itu" kata Alvin dengan raut muka serius menatap mamanya.
"Loh kamu kenapa? Ashyla cantik loh, pinter, dia juga dari keluarga yang jelas. Mama kenal betul sama keluarganya, apalagi ibunya." jelas mama Alvin.
"Iya aku tau mama deket banget sama tante Leni, tapi Ma, aku gasuka di jodohin kaya gini, aku juga gak cocok sama Ashyla itu." Kata Alvin kesal.
"Mungkin kamu bilang gak cocok karena kamu belum deket sama dia, kalian jalanin dulu aja sebulan, dua bulan. Baru deh kamu bisa menilai kalian cocok atau enggak." Mama Alvin tetap memaksa.
"Terserah mama deh, jodohin aja terus. Percuma Ma! Percuma! Aku gak mau, aku gak ada feeling sama sekali sama dia!" Bantah Alvin.
"Kamu ini kenapa sih?! Kamu udah punya pacar? Hah? Iya? Mana pacar kamu? Gak pernah kan dibawa kerumah? Gak pernah dikenalin ke Mama, mana? Siapa orangnya?" Tanya Mama Alvin.
Alvin hanya terdiam membisu, karena Alvin tidak dapat menjawab pertanyaan mamanya, karena Alvin tau, Alvin belum mempunyai seorang pacar.
"Kenapa kamu diem aja? Gak ada kan? Kamu belum punya pacar kan?" Desak Mama Alvin.
"Suatu saat aku bakal ngenalin cewe itu ke Mama!" Alvin mengelak. Lalu melajukan mobilnya itu menuju rumah.
*
Vote + komen yaa...
06-November-2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Teen Love
Teen FictionApa yang kalian lakukan saat menyukai seseorang? Diam atau mengagumi dari jauh? Cara yang dilakukan oleh Luna cukup ekstrim, ia menyatakan cintanya terang-terangan dengan Alvin, yang nyata nya ditolak oleh Alvin. Apakah Luna akan gigih mengejar Alvi...