Chapter 2. Ex Girlfriend (Haha Couple). Insya Allah, besok ku teruskan.

4K 24 3
                                    

Chapter 2

Ex Girlfriend (Haha Couple)

Mempunyai seorang pacar pasti indah. Nikmat. Apalagi, tentu akan selalu menyenangkan hati, karena bagi sebagian orang bahwa mempunyai pacar itu akan mampu memotivasi seseorang. Motivasi untuk hidup dengan lebih baik, optimis, penuh harapan, perjuangan, dan pantang menyerah. Tentu, alasan bagus dan lumrah tersebut yang mendasari pikiran namja handsome itu. Lee Byung Hoon.

Dulu, sebelum rambutnya mulai di blonde seperti sekarang, rambut aslinya adalah hitam. Meski memang tidak terlalu hitam kelam, sebab warna rambut aslinya Hoon adalah agak pirang. Warna rambut keturunan sebenarnya. Dan itu dari ayahnya Hoon yang orang Irlandia, dan mengaku pernah menetap selama beberapa tahun di Dublin. Sebagai tempat tinggal dari salah satu keluarga grup musik terlawas sekaligus legendaris abad ini, yaitu Westlife.

Lagu-lagu mereka sempat disukai oleh Hoon, namun hanya beberapa lagu yang ia sukai, dan terus diperdengarkan hingga saat ini. Karena selain ia amat menyukai warna musik Korea, tetapi namja yang satu ini mengaku amat menyukai tipe warna musik musisi asal Inggris, yakni One Direction. Dan warna mata Hoon yang hijau, sekaligus biru indah itu berasal dari Papanya. Tuan Lee. Dengan nama panjang Lee Sung Jong.

Bentuk matanya yang agak kecil, hangat, namun bisa sangat tajam saat memandang itu  semakin membuatnya terlihat seperti L Infinite. Tapi, nama kecil Hoon pasti bukan L, melainkan Noran. Noransaek[1], maksudnya. Jika Appa[2] Hoon sepengetahuannya, bahwa beliau cukup menggemari hoesaek[3] dan kumsaek[4]. Maka Hoon kecil dari dulu cukup dekat sang Appa. Maka tak heran, ketika Hoon sedang dekat dengan seorang gadis di sekolahnya dulu, Hoon pun langsung berusaha untuk berterus terang kepada beliau. Mungkin karena sejak dulu, keluarga yang tinggal tersisa untuk Hoon hanyalah Appa seorang, jadi bagi Hoon Appa adalah segalanya. Termasuk, pada saat Hoon pernah di skorsing, lantaran bukan karena kesalahannya sendiri. Tetapi, melainkan karena suatu kesalahan pahaman yang berakibat fatal untuk dirinya sendiri, dan hal ini semata–mata dikarenakan oleh salah satu ulah penggemarnya di sekolah.

Penggemar yang begitu fanatik, lalu dia seperti mulai menggila karena pikirannya rupanya sudah mulai tidak waras lagi. Coba, mana ada seorang yang mengaku “penggemar sejati”, tapi malah menusuk idolanya dari arah belakang?! Yang karena ulah kejamnya tersebut mengakibatkan kerugian waktu dan terkuraslah energy Hoon, karena begitu banyak emosi yang bergumul di dalam hatinya. Dan idola yang super tampan dan kece atau keren mana, yang tahan bila nama baiknya mulai terasa dipertaruhkan? Bahkan, harga diri atau martabatnya sebagai seorang lelaki juga turut di injak–injak. Tentu saja, sebagai seorang lelaki baik, tahu diri, dan santun, Hoon tidak akan berbalik untuk menyerangnya dengan sikap kurang baik. Karena itu malah akan membuat dirinya terlihat “sama dengannya”. Coba saja, baca isi tulisan di mading sekolah berikut ini, yang pernah dia tempel di pagi hari. Pada sebuah kejadian buruk di bangku SMA. Di kelas 3.

Lee Byung Hoon dengan Shin Hyorin kemarin siang, dan tepatnya sepulang sekolah, mereka berdua berciuman. Di dalam kelas…! Di kelas lab Fisika.

Kemarin siang, sewaktu aku sedang ada janji dengan salah satu adik kelasku dalam rangka RAKER atau Rapat Kerja untuk klub fotografi, aku tanpa sengaja berjalan lewat di kelas lab. Karena ruang lab atau labolatorium Fisika gedungnya berdekatan dengan ruang organisasi sekolah, khususnya Kesiswaan, maka aku melihat mereka berdua sedang asyik mengobrol di dalam kelas. Karena penasaran dengan pembicaraan hangat mereka berdua yang tampaknya sangat asyik, ku beranikan diri untuk menguping. Aku melihat mereka dari arah jendela dan tempatnya di paling pinggir. Maka, tanpa pernah ku duga, kalau mereka berdua akhirnya… berciuman. Ingat, berciuman! Di dalam kelas. Di sekolah kita!

Sungguh, bagiku perbuatan mereka berdua sangat tidak pantas sebagai seorang sunbaenim[5]. Itu adalah suatu sikap buruk yang sangat keterlaluan di mataku. Dan mungkin kalau di antara kalian, atau mungkin para guru di sini “memergoki kegiatan berciuman mesra mereka”, maka siapapun akan berang. Akan marah. Karena tempat menuntut ilmu yang suci ini malah dirusak oleh “tindakan mesum” mereka berdua. Dan oleh karena itu, kalau kalian tidak percaya dengan kesaksianku, maka silahkan kalian semua lihat foto yang berhasil aku ambil di antara kegiatan berciuman mereka. Karena gambar tersebut sudah aku perbesar ukurannya, sehingga kalian bisa melihatnya dengan jelas. Jadi, dalam masalah ini, aku benar tidak berbohong, kan?

Seharusnya, pihak sekolah harus segera menindak lanjuti seikap kurang wajar mereka berdua yang sudah berani merusak nama baik dari almamater sekolah. Karena sebagai seorang pelajar yang baik, sebenarnya perilaku tersebut tidak patut untuk dilakukan dengan cara rendahan dan murahan seperti itu.

Ini sama saja dengan mencoreng diri mereka sendiri, serta mencoreng juga semua ajaran atau didikan para guru kami yang terhormat di sekolah ini. Salam informasi secara akurat dariku. Mohon maaf, kalau aku telah berani mempublish berita kurang mengenakan ini di pagi hari. Salam damai dariku…

Kalsaek…

Begitulah, isi tulisan yang lebih mengarah kepada surat dengan berisi sebuah pencemaran baik bagi Hoon. Surat yang terlampir sebuah foto yang sudah dicetak dalam ukuran cukup besar. Dan membaca akhir kata dari si pengirim surat misterius tersebut, maka cukup membuat Hoon penasaran. Karena hal apa, dan siapakah sebenarnya si Kalsaek atau warna coklat itu?! Karena seingatnya, mana ada teman sekelas atau adik kelasnya yang mempunyai nama samara tersebut. Lagipula, pada saat kejadian, Hoon baru saja beranjak naik ke kelas 3 SMA. Adalah sebuah kejadian mencegangkan dan merugikan dirinya, sebab bagi Hoon selama ini ia selalu baik kepada semua orang. Jika ia mempunyai seorang musuh, maka ia rasa sangat aneh dan tidak masuk akal. Terlebih, pada saat Hoon mulai berpikir bahwa apakah jangan–jangan pelakunya adalah penggemarnya sendiri, karena Hoon dulu di sekolah dianggap sebagai seorang artis remaja. Karena Hoon adalah seorang gitaris sekaligus solois.

Ia bahkan pernah rekaman di salah satu studio terbagus dan terpercaya di pulau Jeju, dan sampai sejauh ini albumnya sudah mencapai sekitar 8 buah album. Semua digabung antara dari waktu ia debut, sampai album mini pun telah tercipta dari tangannya yang cekatan. Dari otak jeniusnya yang banyak sekali menghasilkan lagu–lagu bertema percintaan, kehidupan, kekeluargaan, persaudaraan, perjuangan, sampai impian yang begitu indah. Bermakna sangat dalam, lalu menyentuh ke dalam sanubari.

Bakat dan jiwanya memang sudah kuat di bidang musik, meski secara “otak”, ia juga cukup pandai di bidang ilmu pasti. Oleh karena itu, tak heran rasanya, jika Hoon semasa SMA pernah duduk di kelas–kelas favorit atau pilihan, serta berakhir dengan jurusan IPA. Meksi bakatnya yang lain adalah pada bidang sastra. Makanya, dia pandai menulis, terutama lirik lagu yang mantap sekali. Dan tak heran juga, jika ketika kuliah ia kemudian lebih memilih jurusan sastra daripada musik. Lagipula, sejak ia SD sampai SMA, Hoon teramat sering mengikuti les musik, dan kegiatan baik tersebut dengan rajin ia lakukan dalam seminggu 4 kali. Lebih khusus, sepulang sekolah, dan guru musik Hoon yang sendiri datang ke dalam rumah mewahnya. Dan hal itu sifatnya lebih ke arah privat. Juga, mengingat masalah musik, di mata para penggemarnya, setahu Hoon yang cukup populer dengan single With U. Sebuah lirik lagu pop yang cukup asyik, menghentak, dan dibawakan dengan riang gembira.

Foot note dalam bahasa Korea ke Indonesia;

[1]  Warna kuning.

[2]  Papa.

[3]  Warna abu–abu.

[4]  Warna emas.

[5]  Senior. Kalau ingin terasa singkat, maka tinggal ucapkan kata "Sunbae" saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"My Lovely Girl". *Fan Fiction Korea, Komedi Romantis. Sinopsis*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang