Dan dengan takut Rae Won membuka topi yang sedari tadi menutupi muka orang yang dianggapnya pencuri tadi.
Setelah topi terlepas, "Ha?! Neo?"
"Iya ini aku. Kenapa kau memukulku menggunakan sapu?" Tanya laki-laki yang dianggap pencuri oleh Rae Won itu.
Rae Won pun masih nampak kaget dengan orang yang dipukulnya, "Ii-iituu.. It..tuu.."
"Kenapa kau jadi gagap?" Tanya lelaki itu. "Dan apa kau bilang tadi? Pencuri?" Ucapnya
"Ituu.. tadi kukira kau pen..curi" Jawab Rae Won malu. "Soalnya kau terlihat mencurigakan, dan kau memakai topi." Jelasnya dengan menunjuk topi yang berada di tangan laki-laki itu.
"Oh jadi begitu. Tapi sakit tau kepalaku karena terkena pukulan sapumu itu." Ringis laki-laki itu seraya mengusap-usap kepalanya.
Reflek tangan Rae Won mengusap-usap kepala laki-laki itu karena merasa bersalah. "Jaeseonghaeyo BaekHyun-ssi." Dan masih tetap mengusap kepala BaekHyun dengan jarak badan mereka yang dekat.
"Ekhemm.." BaekHyun pun berdehem karena situasi hening diantara mereka. Dan juga jarak badan mereka yang dekat.
Rae Won pun tersadar dengan apa yang dilakukannya, dan kembali ke posisi semula.
"150.000 won." Ucap BaekHyun secara tiba-tiba.
"E-eh?"
"Berikan aku 150.000 won untuk membeli obat." Jelasnya.
Rae Won langsung mencari sesuatu di saku baju, celana dan hoodie yang dipakainya. Dan, barang yang dicarinyapun tidak ada. "Jaeseonghaeyo BaekHyun-ssi, aku lupa membawa dompetku." Lesu Rae Won.
BaekHyun kaget mendengar jawaban perempuan yang ada di depannya. Dan tawanya pun mulai meledak, "Hahaha aku hanya bercanda. Kenapa kau anggap serius? Hahaha"
Pipi Rae Won memerah seketika, karena malu.
"Dan juga, saat di kedai bubble tea kan sudahku bilang. Jangan bicara formal padaku." Ucap BaekHyun.
"Ah, mianhae BaekHyun-ah. Aku lupa." Cengir Rae Won tanpa dosa.
"Gwaenchannha.. Geundae, kenapa kau kemari?" Tanya BaekHyun penasaran.
"Itu, ada barangku yang tertinggal disini." Jawabnya. "Dan kau kenapa disini BaekHyun-ah?" Tanyanya.
"Aku sama sepertimu." Jawab BaekHyun, dan mengangkat tangan kirinya ke hadapan Rae Won, "Aku mencari ini. Haha" Tawanya.
"Itu?"
"Ini eyeliner kesayanganku. Hahaha" Jawab Baekhyun dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Aneh ya?"
Rae Won yang sedari tadi hanya bengong melihat BaekHyun dengan eyelinernya langsung menjawab, "Tidak aneh, itu kan sudah hobbymu memakainya."
"Kenapa kau tau hobbyku? Jangan-jangan kau fansku ya?" Goda BaekHyun yang memainkan alisnya.
"Tidak-tidak." Tolak Rae Won dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. 'Sejujurnya memang benar aku fansmu.' Batin Rae Won.
"Aku berharap kau fans ku sih." Ucap BaekHyun. "Dan apa barangmu yang tertinggal disini?
Tanya BaekHyun."Ah benar. Itu-" Perkataan Rae Won terhenti saat melihat tangan kanan BaekHyun memegang sesuatu. "Aku mencari sapu tangan yang kau pegang." Tunjuk Rae Won pada tangan kanan BaekHyun.
BaekHyun mengangkat tangan kanannya dan melihatnya, "Sapu tangan ini?" Tanyanya.
Rae Won hanya mengangguk-angguk, "Tapi itu bukan milikku." Ucap Rae Won.
"Tapi ini milikku." Kata BaekHyun yang menyebabkan Rae Won kaget dengan jawabannya itu.
"Itu.. milikmu?" Tanya Rae Won memastikan.
"Kau tidak liat inisial di sapu tangan ini?" BaekHyun mempertunjukan sapu tangannya lebih tinggi.
"Aku lihat. Inisialnya B.B.H" Jawab Rae Won dengan mengeja setiap inisial itu.
"Dan nama panjangku?"
"Byun BaekHyun." Rae Won mengeja kembali nama itu dengan wajah polosnya.
"Dan jika namaku di singkat?"
"Jika di singkat menjadi B.B.H" Jawab Rae Won yang masih belum menyadari ada yang dimaksud BaekHyun.
"Dan kau tau itu artinya apa?"
"Itu artinya sapu tangan itu milikmu." Dengan wajah tanpa dosanya Rae Won menjawab seadanya. Dan beberapa detik, "JADI ITU MILIKMU?!"
BaekHyun mengusap kedua telinga nya, "Kau baru menyadarinya?"
"Jadi, orang yang bertabrakan denganku waktu itu adalah kau?"
"Ahh aku mengingatnya. Pantas saja wajahmu terasa familiar. Ternyata waktu itu." BaekHyun pun mulai bernostalgia dengan kejadian yang dulu. "Kalau begitu aku minta maaf karena tidak sengaja menabrakmu. Dan langsung meninggalkanmu. Karena, aku sedang dikejar oleh sasaeng fans." Jelas BaekHyun.
"Tidak apa-apa BaekHyun-ah. Aku maklumi." Jawab Rae Won dengan tersenyum. "Jadi, kemarikan sapu tangan mu itu." Pinta Rae Won.
"Buat apa? Ini kan punyaku."
"Aku ingin mengesahkannya."
"Emang nih sapu tangan mau nikah?"
"Bukan itu maksudku. Cepat berikan"
Dan BaekHyun memberikannya pada Rae Won.
"Jadi seperti ini." Rae Won melipat sapu tangan itu dengan rapi. "BaekHyun-ah.. Aku ingin mengembalikan sapu tanganmu yang terjatuh saat kita tak sengaja bertabrakan saat itu. Ini." Rae Won menyodorkan sapu tangan itu pada BaekHyun.
Lawan bicara Rae Won itu pun cengo dengan tingkah perempuan polos ini. "Yang kau maksud mengesahkan itu ini?"
"Iya."
"Hahahah kau itu polos atau apa Rae Won-ah.." Tawa BaekHyun pun meledak seketika.
"Jangan tertawakan aku." Pipi Rae Won kembali memerah karena menahan malu. "Cepat ambil sapu tanganmu." Tambahnya.
"Hahah iya iya, kau polos sekali." Tawa BaekHyun yang belum mereda dan mengambil sapu tangan miliknya.
"Gomawo Rae Won-ah karena masih menyimpan sapu tangan ini." Ucap BaekHyun. "Karena sapu tangan ini dari seseorang yang aku sayang waktu kecil." Jelasnya dan memandang sapu tangannya dengan senyuman.
.To Be Contined.
Annyeong yeorebeun^^
Author back again :DGimana chapter ini? Kurang dapat feel lucunya ya? -,-
Tapi siapa orang yang disayangi BaekHyun waktu kecil? *aku juga gak tau *Lah?
Tunggu chapter selanjutnya, jangan bosan yak?
Annyeong~
KAMU SEDANG MEMBACA
EXO Next School (Baekhyun Fanfiction)
FanfictionBagaimana kehidupan sekolah seorang Park Rae Won dihiasi dengan datangnya para EXO di sekolahnya? Apakah ia akan terjalin asmara diantara mereka?