"HaeRim-ah ayo ke kantin." ajak Rae Won
"Shireo, aku ingin di sini melihat D.O"
"Yaa.. Sekarang kau seperti itu? Memang kau kenyang hanya melihat mereka?"
"Mungkin"
"Geurae, aku sekarang tidak akan traktir kamu lagi." jawab Rae Won sinis dengan nada bercanda.
"Baiklah baiklah.. Kau merusak hatiku."
"Hahaha mian.. Kajja."
Saat mereka akan meninggalkan kelas, tiba-tiba terdapat suara yang membuat mereka berhenti.
"Kami tidak ditraktir juga?"
Suara BaekHyun yang membuat mereka berhenti dari langkahnya.
"Ne?"
"Tidak-tidak aku bercanda." jawab BaekHyun dengan suara pelan, karena banyak murid yang berteriak di dekatnya.
"Ah... Ne.."
"Bye-bye" salam Chanyeol dan yang lainnya dengan melambaikan tangan mereka dengan senyuman.
Mereka berduapun segera pergi ke kantin, sambil mendengar sekilas ocehan para murid tentang mereka berdua.
"Kau tau? Mereka sepertinya akrab lho dengan uri Chanyeol, sebel banget tau."
"Mereka berdua beruntung banget, baru sehari saja sudah deket dengan uri oppa, memangnya mereka cinderella apa?"
"Mereka berdua gak tau diri"
Seperti itulah ocehan-ocehan yang di dengar Rae Won dan HaeRim dalam perjalanan menuju ke kantin.
"Bisa-bisanya mereka ngomongin kita seperti itu." Kata Rae Won
"Biarlah, namanya juga iri. Kita termasuk orang beruntung tau."
"Beruntung apanya?"
"Ya beruntung lah, sudah duduknya berdekatan, tadi diajak bicara sambil melambaikan tangan dengan senyuman. Kan sesuatu^^ "
"Itu yang namanya beruntung? Yang namanya beruntung itu, pas kita udah main bareng, sudah akrab sampai jadi sahabat, bisa bantu PR kita, kalau minta buatkan PR kita pada mereka kan enak. Dan juga yang lebih beruntung bisa pacaran sama salah satu dari mereka." Jelas Rae Won panjang x lebar
"Kamu jahat banget sih minta buatkan PR ke mereka? Kamu dulu beneran fans mereka?"
"Yaiyalah.. Memang kenapa?"
"Kamu seperti haters mereka."
"Ya! Bukannya begitu, hanya saja aku sudah gak terlalu fanatik seperti dulu. Sudah lah kita sudah sampai kantin, tapi masih saja ngomongin mereka."
"Oo gitu.. Jangan lupa traktir aku lho"
"Kau memang..."
Rae Won dan HaeRim pun membeli kue di kantin hingga bel pun berbunyi. Semua murid termasuk Rae Won dan HaeRim kembali menuju kelas mereka masing-masing.
---Kelas 1-A---
"Anak-anak sekarang saya beri tugas berkelompok. 1 kelompok berisi 8 anggota. Semuanya menjadi 4 kelompok. Tetapi ada 1 kelompok yang harus berisi 7 anggota, karena di kelas ini cuma terdapat 31 murid."
"Ne sosaengnim.."
Para murid pun mulai memilih-milih kelompoknya. Jangam ditanya lagi, banyak murid di kelas tersebut ingin sekali bergabung dengan kelompok EXO karena mereka kurang 2/3 orang.
"Oppa.. boleh aku gabung dikelompokmu?"
"Aku bergabung dikelompokmu Oppa. Boleh ya?"
"Oppa gabung dong.."
"Oppa..."
"Oppa.."
Semua murid berdesak-desakkan untuk meminta para Oppa mereka untuk masuk kedalam kelompoknya.
"Yaa HyeRim-ah... Mengapa mereka memanggilnya Oppa? Padahal umur mereka dengan kita sepadan. Dan juga mereka bukan pacarnya."
"Biarlah, aku juga ingin memanggil mereka Oppa."
"Ya! HyeRim-ah andwae.."
"Hahaha.. Tapi kita sekelompok sama siapa? Semua murid pada meminta pada EXO untuk bergabung ke kelompoknya."
"Benar juga, semua teman yang biasa sekelompok dengan kita pada berdesak-desakan pada mereka."
"Hmmm..."
Rae Won dan HyeRim bingung akan berkelompok dengan siapa. Jika begini caranya, bisa-bisa kena marah sama guru karena tidak dapat kelompok.
"Oppa pilih aku..."
"Oppa aku..."
"Mian kami sudah cukup anggota" jawab D.O
"Nugu Oppa? Nugundaeyo?"
"Mereka.." tunjuk BaekHyun pada bangku yang di tempati oleh 2 orang perempuan yang kebingungan dengan suasana tak terduga itu.
"Hey chinggu, kalian sudah masuk di kelompok kami kan?"
"Ne? Joeneunyo?" Tanya Rae Won dan HaeRim dengan ekspresi yang tidak dapat digambarkan.
.To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXO Next School (Baekhyun Fanfiction)
FanfictionBagaimana kehidupan sekolah seorang Park Rae Won dihiasi dengan datangnya para EXO di sekolahnya? Apakah ia akan terjalin asmara diantara mereka?