CHAPTER 5

695 2 3
                                    

Rangga POV

Silau sang mentari yang masuk melalui celah jendela membangunkanku dari tidur panjangku. Huh, rasanya nyenyak sekali. Aku melirik jam yang menunjukkan 06.30 pagi. Aku langsung berbenah diri untuk memulai pagi yang indah ini.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, aku turun ke lantai 1 dan langsung menuju dapur. Emosiku sudah sampai di ubun-ubun saat tidak menemukan secuil pun makanan di meja makan. Belum lagi rumah yang belum rapi membuat emosiku semakin naik.

Dengan langkah tegas, aku berjalan ke kamar Mia—kamar pembantu.

"Mia, bangun lo!!!!!!!!" teriakku sambil menggedor-gedor pintu kamarnya.

"..."

Tidak ada sahutan.

"Oh, shit! Dasar jalang! Lo udah mulai ngelunjak ya, sekarang?" teriakku lagi.

"..."

Masih tidak ada sahutan.

Dengan cepat, aku membuka pintu kamarnya yang tidak terkunci.

DEG!!

Aku tercekat saat melihat Mia yang tergelatak di lantai dengan tubuh menggigil hebat. Aku mendekatinya dan meletakkan telapak tanganku ke dahinya.

"Oh, shit! Gila, panas banget," batinku.

Dengan hati yang setengah-setengah, aku menggendongnya menuju kamar tamu. Aku membaringkannya hati-hati di atas ranjang. Aku mengamati bibirnya yang sangat pucat kebiru-biruan.

Aku menelepon temanku yang berprofesi sebagai dokter "Bro, lo sibuk nggak sekarang?"

"..."

"Ini, ada yang sakit di rumah gue."

"..."

"Istri? Gila lo!."

"..."

"Nanti deh gue ceritain semuanya. Sekarang, buruan lo dateng ke rumah gue."

"..."

"Oke gue tunggu."

***

Author POV

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Melki—teman Rangga— tiba di rumah Rangga. Ia memeriksa Mia dengan telaten. Mulai dari mengukur suhu tubuh hingga gejala yang dialami Mia.

"Dia nggak apa-apa kok. Cuma meriang karena semalaman tidur nggak pakai selimut," jelas Melki sembari merapikan alat-alatnya.

"By the way, ni cewek siapa, Ngga? Suer, cakep banget. Istri lo ya?" tanya Melki sambil menaik-turunkan alisnya.

"Dia pembantu gue," jawab Rangga cuek.

"Yakin lo? Kok gue nggak pernah liat, sih?"

"Shit! Lo kepo banget sih jadi orang!!"

"Gue kan temen lo, masa nggak boleh tau sih?"

Rangga mengerang kesal. Saat pernikahannya kemarin, Rangga sengaja merahasiakannya dari teman-temannya. Hanya Rachel yang tahu bahwa ia sudah menikah. Ia tidak ingin teman-temannya mengetahui bahwa ia sudha menikah.

"Seandainya ni cewe beneran istri lo, gue jamin deh nggak bakal bilang ke siapa-siapa. Lo kaya sama siapa aja," lanjut Melki.

Rangga menghela napas frustasi. "Oke, gue jujur. Dia emang istri gue. puas lo?"

Mata Melki membulat seketika. "Seriusan lo? Trus Rachel gimana? Lo tega banget sih jadi cowok."

Rangga menatap Melki tajam. "Cepat atau lambat gue bakal cerai-in ni cewek. Setelah itu, gue bakal nikah sama Rachel," ucap Rangga tajam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please, Love Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang