"Apa yang ingin kamu lakukan hari ini?" aku bertanya diam-diam ketika kami berdua berkendara jauh dari pusat kesehatan.
Beberapa hari yang lalu, Harry meminta izin dari orangtua dan dokter-dokternya untuk pergi hang out denganku , dan yang mengagetkanku, mereka sebenarnya mengatakan "iya". Sebuah "Iya" yang besar, bahkan.
"Bisakah kita berhenti di Mc Donald's dulu?"
Aku segera tertawa disaat dia mengucapkan hal itu. "Dari semua tempat yang kamu boleh kunjungi, di waktu yang terbatas, kamu memintaku membawamu ke Mc Donald's?"
"Diam!" Ia tertawa juga. "Aku belum pernah memiliki Big Mac di sepanjang hidupku. Aku tidak benar-benar tau apa alasannya, tapi hanya saja orangtuaku tidak mengizinkanku."
"Uh, mungkin itu karena kamu memiliki kanker?"
"Biarkan aku mengingatkanmu lagi bahwa aku menderita kanker paru-paru, Mia, bukan sejenis flu perut." Ia menggertak di kursinya, memanyunkan bibirnya yang bulat.
"Baiklah, cheeky , jika itu yang kamu mau." Aku menganggukan kepalaku sebelum membanting stir mobil ke arah kanan. "Ayo dapatkan Big Mac berharga mu, kalau begitu."
Dengan malu perasaan malu,ia menatapku, tanpa berkedip. "Stop panggil aku cheeky atau aku akan keluar dari mobil ini."
"Masa bodoh, cheeky" aku menyeringai.
- - -
"Ya Tuhan, ini terasa sangat keren," Ia mendesah setelah mengambil gigitan ketiganya. Aku menyesap es lemon ku sambil mempelajari ekspresi wajahnya. Dia terlihat seperti balita yang akan membuka hadiah natalnya. "Kenapa kamu melihatku seperti itu?"
"Karena kamu terlihat seperti sangat menarik dengan burger berminyak di tanganmu dan saus tomat yang berlumuran di sudut bibirmu." Aku membawa tanganku menyusuri rambutku yang berantakan-rambut yang dikepang.
"Ya, ya," ia memutar matanya dengan tatapan tidak berselera. "Kenapa kamu tidak makan? burger ini terasa menakjubkan."
"Aku sudah makan dua roti bagel salmon sebelumnya, jadi aku tidak lapar." Aku mengangkat kedua bahuku yang kecil. "Aku selalu mengonsumsinya untuk sarapan, bersama dengan secangkir minuman hangat. Itu seperti rutinitas pagi hari bagiku."
"God,kamu sangat membosankan, Mia," katanya. "Jalani kehidupan lebih simpel, pergi dan cobalah makanan yang berbeda! Ada banyak makanan seperti pancake, waffle, atau mungkin kacang panggang klasik khas Inggris diatas roti bakar jika kamu ingin sesuatu yang lebih gurih. Patahkan siklus itu."
"Haruskah aku?"
Aku belum pernah benar-benar merubah aspek apapun dalam hidupku sedikitpun sejak aku terbebas dari kanker. Segalanya sudah diatur dan di program sehingga kanker itu bisa pergi dariku dan membiarkanku hidup. Dua roti bagel salmon di pagi hari, bakso khas Italia atau roti sandwich Kalkun untuk makan siang, salad ayam untuk makan malam....
Sangat simpel, sangat dasar.
"Jelas," Ia menyelesaikan Coca-Cola nya dan berdiri dari tempat duduknya sambil menyeret tangki oksigen kecil itu menggunakan tangannya.
Terkadang aku membayangkan betapa risihnya Harry disaat ia harus membawa tangki oksigen itu kemana-mana. Itu kelihatan agak berat bagiku, tapi aku tidak mau bertanya padanya dan bertingkah seperti seorang yang tidak sopan.
"Datanglah ke rumahku, aku akan mengenalkanmu kepada keluargaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts | HS [Bahasa Translation]
FanfictionMia Hadley adalah seorang relawan yang bahagia-dan juga-beruntung di support group milik Pusat Kesehatan Chesire Timur. Menjadi pejuang kanker, ia mengerti betapa frustasinya mengalami penyakit ini. Harry Styles adalah seorang pasien kanker yang ber...