Menjadi remaja sembilan belas tahun yang hanya memiliki satu mantan pacar tidak pernah gagal membuatku sedikit malu saat akan datang ke rumah seorang laki-laki. Aku tahu bahwa Harry jauh berbeda dari yang lain, tapi itu masih sedikit merusak saraf.
Hal itu mengingatkanku pada masa laluku dengan Nathan Young. Menjadi dua remaja berusia lima belas tahun yang terkena kanker dan memiliki cacat yang ekstrim di waktu itu, kami berdua akhirnya jatuh cinta di tengah sebuah rumah sakit yang mematikan, hingga akhirnya ia meninggal tepat sebelum ulang tahun ke-enambelasnya.
Seharusnya kami menjadi relawan di support group bersama-sama. Seharusnya kami menceritakan kisah cinta kami yang megah ke semua orang. Seharusnya kami bertambah usia bersama-sama dengan anak-anak yang kami kasihi.
Seharusnya kami menunjukkan kepada dunia bahwa cinta kami mampu menaklukkan segalanya. Itu adalah cara kami melawan dunia.
"Mia?" Suara Harry yang memanggil namaku mengembalikanku ke realita. "Kita sampai."
"Benar," aku menjawab, hampir sesak. "Ayo."
Memasukki rumah berlantai dua miliknya, kami berjalan ke arah ruang tamu dimana orangtua Harry dan saudara perempuannya sedang menonton televisi. Aku bisa melihat mereka secara bertahap tertawa pada tayangan Keeping Up With The Kardashians.
Ketika Harry baru saja ingin berbicara, ibu Harry memutar kepalanya untuk memandang kami dan segera melompat ke lengan Harry. Warna rambut Anne sama dengan Harry, tergerai di punggungnya bahkan hampir menyentuh pinggangnya. Intinya, dia terlihat cantik.
"Lihat siapa yang ada disini!" Ia mencium pipi Harry sebelum memelukku. "Kamu pasti Mia Hadley. Senang bertemu kamu, sayang. Harry memberitahuku bahwa kamu sedang bekerja secara sukarela di support group yang dia ikuti."
"Ah, iya, itu aku. Senang bertemu anda, Nyonya...,"
"Panggil aku Anne," Dia menggeleng dan terkekeh. Dengan segera, saudara perempuan Harry dan ayahnya datang untuk melihat dan memberi pelukan erat serta tatapan hangat. "Ini adalah kakak perempuan Harry, yang lebih terlihat seperti adik perempuannya, dan ayah tirinya yang hebat, Robin."
"Itu indah," aku menyelipkan rambut merahku ke belakang telingaku.
Keluarga Harry sangat baik dan membantu, maka aku tidak benar-benar mengerti kenapa dia tidak optimis untuk tetap hidup. Maksudku, aku akan melakukan apapun untuk membuat keluargaku ada di sekitar ku jika aku sedang berada di posisinya.
"Aku pikir mungkin aku harus pulang ke rumah, ini hampir mendekati wakttunya makan malam dan-"
"Sempurna! Kamu bisa makan malam bersama kami, mungkin sambil menerangkan sedikit tentang program-program yang ada di support group mu dan hal lain," Anne menatap Harry dengan tatapan memohon.
"Ya, sebenarnya, itu akan sangat menarik," Harry terkekeh sebelum terseyum padaku dan Anne. "Tinggalah untuk makan malam, Mia?"
Tidak mau menghancurkan suasana yang bahagia ini, aku menganggukkan kepalaku berkali-kali sebelum kami berlima pergi ke ruang makan untuk mencicipi makanan yang dimasak oleh Anne.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts | HS [Bahasa Translation]
FanficMia Hadley adalah seorang relawan yang bahagia-dan juga-beruntung di support group milik Pusat Kesehatan Chesire Timur. Menjadi pejuang kanker, ia mengerti betapa frustasinya mengalami penyakit ini. Harry Styles adalah seorang pasien kanker yang ber...