part 1

1.3K 36 0
                                    

***

Author POV

Masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, gadis cantik yang hari ini genap berusia 26 tahun itu duduk termenung didepan makam kedua orang tuanya. Sesekali ia menyeka air mata yang meluncur di kedua pipinya.

''omma..appa..kenapa kalian tega meninggalkanku sendiri?'' lirih hiu hwi.

''apa kalian tak merindukanku eoh?'' lanjutnya.

Flashback

20 Desember 2007

Minggu pagi itu mungkin akan menjadi minggu yang tak akan pernah hiu hwi lupakan sepanjang hidupnya. Dengan diantar supir keluarga Lee, tuan Park, ia pergi menuju Incheon International Airport untuk menjemput kedua orang tuanya yang akan kembali ke korea dari perjalan bisnisnya selama 2 bulan di kanada.

''Nona muda jangan terburu-buru, pendaratan masih 2 jam lagi'' ujar tuan Park.
''tidak apa-apa ahjussi, aku sungguh merindukan omma dan appa, aku sungguh ingin cepat bertemu mereka'' balas hiu hwi dengan senyuman yang selalu menghiasi bibirnya. Tuan Park hanya bisa tersenyum melihat tingkah nona mudanya.

Setelah hampir 1,5 jam menunggu mereka mendapat informasi mengejutkan. Diberitakan pesawat tujuan korea dari kanada mengalami kecelakaan saat akan mendarat di Incheon International Airport karena memang terjadi badai salju di Korea

''ahjussi berita itu tidak benar kan? Katakan padaku jika itu semua bohong. Omma dan appa pasti baik-baik saja kan ahjussi?'' tanya hiu hwi. Tuan Park hanya bisa menenangkan nona mudanya.

''nona kau harus kuat ne? kau harus merelakan mereka'' kata tuan Park sembari memeluk tubuh mungil itu, karena memang semua penumpang meninggal di tempat.

' andwe.. hiks..hiks.. omma...appa''

Flashback End

Author POV

Sudah enam tahun, ya enam tahun sejak kejadian itu hiu hwi masih belum bisa merelakan kedua orangtuanya meninggalkan dirinya begitu saja. Semenjak kedua orangtuanya pergi ia pun menjadi gadis murung dan penyendiri. Entah sudah berapa kali ia dibujuk untuk melupakan kenangan itu,tapi tetap saja ia masih belum sanggup. Dan semenjak itu ia belajar memegang kendali perusahaan milik keluarganya. Belajar menyukai hal-hal berbau bisnis, karena ia sekarang adalah pewaris tunggal Hwivichi Coorporation. Sebuah perusahaan yang mengelola hotel dan plaza di pulau jeju.

''Setengah jam lagi ada pertemuan dengan salah satu penanam saham dari Inggris Hwi-ya'' kata sekertaris pribadinya Park Seul Woo.

''Baiklah, siapkan mobilnya saja'' balas hiu hwi

A Minute Later

Hui Hwi POV

Saat ini kami sedang berada di sebuah restoran bernuansa Jepang. Ya kami sedang menunggu penanam saham asal Inggris itu. Seul Woo bilang dia sebenarnya berasal dari Korea, tapi ia lama menetap di Inggris. Marcus Cho, itu namanya. Nama itu mengingatkanku pada seseorang.

''Ah molla, marga Cho di korea tidak hanya satu, lebih baik fokus saja pada pekerjaan. Ya fokuslah Hiu Hwi'' batinnya.

Setelah 10 menit menunggu akhirnya mereka datang.

''annyeonghaseyo'' sapanya.

''annyeonghaseyo tuan Cho'' sapa Seul woo. Aku hanya tersenyum menanggapi sapaannya.

''Bisa kita mulai sekarang'' balasnya lagi

''Ne'' jawabku.

Setelah 2 jam kami membahas kesepakatan harga saham, kami pun telah menyetujui apa saja yang mereka ajukan. Alasannya sangat klasik, karena perusahaan kami memang sedang pailit. Kami membutuhkan banyak dana, dan entah karena alasan apa Marcus Cho itu memilih perusahaanku untuk menanam saham. Sedikit terkejut memang, tapi aku tidak mau pikir panjang lagi untuk menolak niatnya itu. Tapi dia mengajukan satu syarat padaku, tapi anehnya dia tidak memberitahukan syaratnya, katanya aku akan mengetahuinya sendiri. Ah molla, yang terpenting perusahaan terselamatkan.

Kyu..mianhe..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang