London

6 0 2
                                    

In london

Kinaya daristadi, tak henti-hentinya merengek meminta es krim, bonekalah dan coklat. Lia asyik memotret keindahan london. Ku biarkan saja kinaya, yang merengek. Akupun, membaca peta london.

"Ayolah, zena 1 coklat aja. Dan, aku janji gak akan minta apapun"ucap kinaya dengan mata berlinang-linang, aku kasian padanya. Bunda, ayah dan juga kiva meminta ku menjaga kinaya di london nanti, dan membelikan satu barang saja disana.

"Baiklah"ucap ku memutarkan bola mataku.

"Uh, segarnya udara di london ini"ucap lia memutar-mutarkan dirinya sekilas.

"Lia!!"panggilku.

"Apa, putri zena?"sahut lia.

"Tolong, temani kinaya beli coklat"suruh ku.

"Uang mana?"minta lia.

"Pakai kekuatan mu saja!!"jawab ku. Dan, lia juga kinayapun memasuki toko coklat.

Aku merindukan dunia peri, para peri yang bahagia, dan bunda ayah ku. Aku akan balas dendam pada peri jahat dan penyihir, yang menghancurkan kehidupan indah ku.

"Eeem...sorry"aku langsung menoleh kebelakang.

"Ya, can I help you?"jawab ku.
Detak jantung ku tak beraturan, yang kulihat adalah pria tampan sedang berdiri dihadapan ku saat ini.

"Where is the library, you see library in here?"tanyanya.

"In there"tunjukku ke perpustakaan didekat air mancur.

"Thanks, my name is flint"ucapnya.

"Princess zena, maksud ku zena"jawabku.

"Kau bisa bhs.indonesia? Kenapa tidak ngomong bhs.indonesia saja zena. Sampai jumpa"iapun, pergi.

'Lia pov'

"Putri, putri ngeliatin apa sih serius amat?"tanya ku memegang bahu putri.

"Oh, gak. Udah kan beli coklatnya. Ayo lebih baik kita cari tempat penginapan."ucap putri zena langsung mendorong koper kinaya.

Kamipun, menginap disalah satu hotel london. Aku suka london ini!!.

"Lia, dan zena aku ke bawah sebentar dulu ya, mau makan"ucap kinaya pergi kebawah.

"Aku merindukan bunda, dan ayah, juga para peri yang lain. Lia"ucap putri menatap ku dengan mata berlinang-linang.

"Aku juga, merindukan rumah kesayangan"aku menepuk bahu putri.

"Bisakah kau panggil aku zena"tanya putri.

Aku mengerutkan kening ku. "Aku tak bisa memanggil putri, dengan sebutan zena. Menurutku, itu tidak sopan"jawabku.

"Baiklah"ucap putri zena.
"Selesai kita mengalahkan peri jahat dan penyihir, kita akan buat kerajaan pearly baru"ucap putri merangkul pundak ku.

"Ya, kita pasti akan mengalahkan peri jahat dan penyihir putri"yakin ku.

"Dan, kau akan ku jadikan seorang putri"ucap putri membuat ku mengaga.

"Aa..paaa?? Seorang putri, tapi aku tak pantas menjadi putri. Putri"ucap ku tidak yakin

"Aku yakin kau pantas, dan aku akan menjadi ratu. Penganti ku adalah kamu lia"ucap putri sambil tersenyum.

"Makasih, yang mulia"ucap ku sambil memeluk putri zena sekilas.

"Sama-sama"jawab nya.

"Asyik drama saja kalian berdua"ucap kinaya datang tiba-tiba, dan mendengus kesal.

"Drama itu apaan?"tanya ku bingung.

"Sudahlah, jangan di pikirkan."ucap kinaya, yang langsung membaringkan tubuhnya dikasur dan tidur.

"Ini, sudah malam. Lebih baik besok saja kita cari penyihir"ucap putri zena, dan kamipun tidur.

'Kinaya pov'

"Paa..eh, mana putri zena dan lia nih?"aku baru mau bilang selamat pagi, tapi pada gak ada.

"Mungkin, mereka mencari penyihir"pikirku dan merapikan tempat tidur hotel.

Lalu, akupun mandi. Dan, sarapan di restoran khusus orang yang menginap.

"Ih, kapan sih zena dan lia kembali?"ucap ku mendengus kesal.

"Andai saja aku seorang peri. Aku bisa terbang, mengabulkan permintaan dan hidup di alam bebas"ucapku menghayal.

Aku akan memakai baju peri seperti ini.

"Hey, kinaya!!"dunia menghayal ku buyar saat lia datang, dan melambai-lambai kan tangannya di depan wajah ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey, kinaya!!"dunia menghayal ku buyar saat lia datang, dan melambai-lambai kan tangannya di depan wajah ku.

"Hey, kalian sudah balik"sambut ku ceria.
"Apa kalian menemukan penyihir itu?"lanjut ku, dan mereka menggeleng.

"Entah, kenapa peta ajaib ku salah menunjukkan peta penyihir. Sepertinya penyihir menggunakan kekuatannya untuk memperlambat kami menemukannya"jelas zena.

"Tapi, kami tetap berusaha mencarinya"ucap lia semangat.

"Mau teh"mereka menaikkan alisnya.
"Oh, ya aku lupa kalian peri. Masa sih peri makan dan minum. Itu namanya ANEH"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Magig BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang