Another fairy

3 0 0
                                    

Author pov

"Menurut peta ajaib ku ini, sekarang penyihir jahat ada di sekitar kota london."ucap putri zena menunjuk tanda panah merah di peta ajaibnya.

"Itu tandanya baik, atau tidak peri?"tanya kinaya dengan muka polos.

"Ya, pasti tidak!! London pasti sebentar lagi di kuasainya.."jelas putri zena.

Tok..tok.."paket!!"teriak tukang pos didepan pintu. "Iya, makasih ya"ucap kinaya menerima paket itu dan membukanya.

"Jika peri jahat dan penyihir bergabung..semua dunia, akan berhasil dikuasainya"pikir putri zena.

"Boneka!!"ucap kinya bersorak gembira.

"Apa boneka??"ucap zena langsung menengok ke kinaya, yang memegang boneka perempuan memakai baju balet.

"Tunggu"putri zena langsubg mengambil boneka itu, dari tangan kinaya.

"Kenapa lagi sih putri?"tanya kinaya memasang wajah bingung.

Lalu, keluar cahaya dari boneka itu. Dengan cepat zena melempar boneka itu kesembarang tempat. Dan, boneka itu berubah jadi peri.

"Putri zena?"ucap peri itu menatap senang putri zena.

"Lia?, tapi bagaimana bisa ku lihat kau mati?!"ucap putri zena kaget.

"Aku tak mati putri, hanya aku pingsan"jelas lia dan langsung berlari memeluk sekilas putri zena.

"Aku turut berduka cita atas raja dan ratu, putri"ucap lia memegang pundak kanan zena.

"Tunggu, kau kenal dia zena?"tanya kinaya, membuat tatapan mereka beralih ke kinaya.

"Berani sekali kau menyebut putri zena--"

"Dia teman ku, namanya kinaya. Aku yang mengizinkannya menyebut nama ku zena saja"potong zena.

"Aku tidak tahu apa, yang akan ku lakukan. Aku ketakutan. Kekuatan ku menghilang entah kenapa. Dan, aku dimasukkan kekotak dan dikirimkan kesini"jelas lia.

"Kekuatan mu, dan peri lain ada di aku. Aku mengambil semua kekuatan kalian"ucap peri zena.

"Yang, mulia bisakah kau memberi kekuatan ku balik?"tanya lia.

"Tentu saja"lalu, kupu-kupu indah keluar dari tangan putri zena. Dan, kupu-kupu itu mengelilingi lia. Kupu-kupu itupun hilang dalam sekejap.

"Yeah, kekuatan ku kembali. Terimah kasih putri, kaulah satu-satunya peri sehabat ku"ucap lia sambil tersenyum.

"Jangan jadikan ku angin yang berlalu"ucap kinaya melipat kedua tangannya dan menarohnya didada.

"Kami tidak menjadikanmu, angin ataupun bayang-bayang kinaya. Kami berdua akan berdiskusi sebentar untuk melawan peri jahat. Oh, ya lia sebaiknya kau ubah penampilan mu jadi manusia biasa"liapun, berubah jadi manusia biasa.

Zena, dan liapun menghilang dibalik tembok. Kinaya mendengus kesal. "Tadi, seharusnya aku minta ikut, ayah, bunda dan kak kiva pergi"pikir kinaya.

'Lia pov'

Flassback

Semua para peri tergeletak tak bernyawa, banyak darah dimana-mana. Ku lihat putri zena sedang menangisi raja dan ratu yang ikut menjadi korban.

Para peri berteriak minta tolong, dan ada yang melawannya penyihir dan peri jahat memanglah evil.

Semua usaha, yang dilakukan para peri semuanya sia-sia. Booom...semuanya gelap, yang terakhir ku lihat adalah putri zena yang melarikan diri.

Flassback of

"Besok kita ke london"jelas putri zena.

"Ke london? Kita mau ngapain ke--"

"Penyihir bersembunyi di salah satu kawasan london itu"

"Apa rencana putri?"

"Kita menyerangnya bersama-sama"

"Tapi, dimana kita akan menemukan penyihir?"tanyaku.

"Peta ajaib pemberian ayah ku ini, akan membantu kita menemukan keberadaan peri jahat"

"Kapan kita akan ke londonnya?"

"Secepatnya"

"Tapi, bagaimana dengan kinaya?"tanyaku.

"Kita akan ajak, ia juga"

"Aku punya firasat buruk tentang ini"ucap ku memikirkan
Hal negatif, yang akan terjadi.

***
'Zena pov'

"Kinaya, ya ampun sampai pisang tumbuh deh kamu diatas sana!!"teriakku, sangat sebal karna sudah 10 menit kinaya belun turun.

"Maaf peri menunggu lama"kulihat kinaya mengendong tas ranselnya, dan kopernya.

"Kita akan menginap 2 hari aja, kenapa kau bawa banyak sekali?"tanya lia.

"Karna, keperluan kita semuanya ada disini"jawab kinaya.

"Kami tak ada keperluan, hanya kau saja kinaya"ucap lia menunjuk kinaya sekilas.

"Hehee...ayo langsung aja kita berangkat"kami berangkat kebandara menaiki kendaraan panjang, aku tak tahu apa nama kendaraan ini yang ku tahu adalah unicorn dan pegasus.

"Apa nama kendaraan ini?"tanyaku pada kinaya yang asyik menonton hp.

"Bus"jawab kinaya, dan aku menggangguk-angguk.

My Magig BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang