Setelah berjam-jam dijalanan, kini Michelle sudah bisa merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk kesayangannya.
Bodo amat sama makeup, higheels yang masih ia kenakan. Yang penting sekarang Michelle bisa menghilangkan stres yang melanda pikiran gadis mungil ini.TOK..TOK..TOK..
Pintu kamar Michelle berbunyi. Dengan semangat yang minim, Michelle bangkit dari posisi awalnya, dan langsung membuka pintu kamar.
Wajahnya yang super duper lecek, seketika berubah menjadi sangat sumringah ketika ia tau bahwa Reno datang.
Gadis mungil ini langsung memeluk tubuh Reno, yang masih berdiri tegak di depan pintu kamar Michelle.
Perlahan, Reno mencoba membalas pelukkan Michelle."Chelle? Lo lagi ada masalah ya?"tanya Reno sambil meregangkan pelukkannya.
"Gue lagi bete banget Ren"
"Kalo kata orang, gue ini udah jatuh terus ketimpa tangga lagi. Huh" sambung Michelle.
"Yaudah, cerita dong. Siapa tau gue bisa bantu lo, Chelle."
"Nah iya, gue bahkal cerita sama lo. Tapi lo tunggu dipinggir kolam ya, gue ganti baju dulu" suruh Michelle.
Reno pun langsung menuju kolam renang yang tersedia dirumah Michelle. Ia duduk dipinggirnya, kakinya ia celupkan di dalam air.
**
Reno. Cowok ini adalah sahabat gue dari umur 6 tahun. Rumah Reno dan gue juga gak berjarak jauh, jadi Reno bisa gampang untuk datang main ke rumah gue.
Cowok ini yang selalu ada buat gue kalau gue lagi bete kayak gini. Oh ya, dia sih katanya lagi suka sama cewek. Tapi dia gak mau ngasi tau gue. Ini sifat dari jaman bocah, yang gue paling gak suka dari Reno.
Misterius.**
"Renoo kuu" panggil Michelle
"Apaan petit"
Michelle cepat-cepat langsung duduk disebelah Reno. Menatap Reno dengan wajah bingungnya. Petit?Apaan petit?
"Ren, tadi kamu panggil aku apa?"
"Petit" jawab Reno polos.
"Petit apaan? Cantik? Manis? Imut? Aa Reno, kamu kok romantis banget sih.." Michelle kepedean. Ia langsung mencubit hidung Reno yang jauh lebih mancung, ketimbang hidungnya sendiri.
"Ih pede bener kamu yaa"
Tangan Reno melepas cubitan Michelle. Kini giliran Reno yang menarik pipi Michelle.
"Petit itu kecil. Kamu kan tubuh nya kecil, jadi aku panggil petit aja."sambung Reno.
Michelle langsung menepis tangan Reno. Bibirnya manyun. Michelle memulai untuk menjadi manja.
"Lo jahat mah sama gue. Pijetin gue, capek tau gak nyetir pake highheels, trus lo bilang gue petit. Akit"
Reno yang gak bisa nahan sama sifat manja anak ini, langsung menuruti kemauan Michelle. Reno mulai menarik kaki kiri Michelle, lalu ditaruh diatas pahanya, dan mulai memijat kaki perempuan manja ini.
"Oh ya Chelle, kamu mau crita apa tadi?"
Michelle menepuk jidatnya pelan. Kenapa dia bisa sampe kelupaan untuk nyritain masalahnya sama cowo ini.
"Lo buat gue nyaman sih, gue sampe lupa gue mau cerita disini"
"Dasar petit. Yaudah buruan cerita"
Michelle langsung memulai ceritanya dari awal sampe akhir. Reno yang mendengar cerita Michelle, hanya bisa manggut-manggut dan tetap diam.
"Kok lo diem? Lo gak ngasi gue solusi apa gitu?"tanya Michelle
"Lo mau gue kasi solusi yang jujur apa yang bohong?"
"Kok lo malah balik tanya sih Ren? Kalo gue sih mau nya yang jujur"
Reno tertawa kecil. "Bener ya? Gue bahkal jujur sama lo. Tapi lo gak boleh marah sama gue"
"Oke"
"Jadi, lo salah Chelle. Harusnya lo berangkat lebih awal, biar gak kena macet. Dan lo emang gak sopan sama dosen lo pas ditelfon. Untuk urusan Dimas, sebenernya dia udah ngasi tau lo. Tapi caranya dia salah" jelas Reno.
Michelle hanya bisa terdiam. Ia mulai menyesel udah memarahi Dimas. Perlahan Michelle menarik kakinya yang masik berada di atas paha Reno.
"Pergi yuk. Gue gak mood dirumah"
"Yaudah, gimana ke dufan aja?"
Michelle tersenyum bahagia, ia langsung berdiri dan pergi menuju dalam rumah.
**
Mobil Reno berlaju menuju sebuah super market di kota Jakarta.
"Kok kita ke supermarket?"tanya Michelle penasaran.
"Mau belanja barang"
Wajah Michelle berubah 360 derajat.
"Tadi kan maunya ke dufan, Ren. Bukan ke supermarket. Ish rese banget"
"Lah bodo. Kan yang nyetir gue. Ya suka sua gue lah mau kemana"
"Rese"
Akhirnya percakapan didalam mobil sampai disitu. Michelle kesel sama tingkah Reno. Huh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love
FantasyKisah percintaan kedua remaja ini memang dibilang terfavorite. Kenapa? Karna banyak orang yang sangat suka dengan tingkah kedua remaja ini. Mereka sangat kagum dengan keseharian pasangan ini. Namun, apakah mreka tau bahwa ada sesuatu dibalik semua i...