PART 4

514 15 2
                                    

Setelah setengah jam berlalu, kini mobil Reno sudah memasuki garasi rumah mewahnya. Ia menatap wajah Michelle yang masih terlelap, kasian. Ia tau banget gimana rasa capeknya Michelle, yang harus menenteng belanjaan sebanyak ini.

"Yaampun Chelle, kasian elo ya" ucap Reno dalam hati.

Dengan rasa penuh kasian, Reno mengangkat tubuh mungil Yasmin untuk dibawa masuk ke ruang tidur tamu.

Namun sebelum dibawa masuk ke kamar, mama Reno menghampiri anak lakinya yang lagi kesusahan untuk membuka pintu kamar.

"Ren, Michelle tidur ya?"

"Iya mah, kayak nya kecapekan. Ohya mah, mba Asri mana ya? Itu tolong suruh keluarin barang-barang dari mobil ku ya. Di taruh di dapur aja" jelas Reno.

"Iya Ren" jawab mama Reno sambil membukakan pintu ruang tidur tamu.

"Masuk Ren, jangan diapaapain ya Michellenya. Belom sah lo.. hehehe"

Mama Reno langsung meninggalkan tubuh Reno yang salting. Ya kali gue mau apapain Michelle, dia kan adek gue, omel Reno dalam hati.

**

Setelah selesai membawa Michelle ke kamar, Reno langsung turun kebawah. Niatnya sih mau mandi, tapi apa daya karna tibatiba Michelle terbangun dari tidurnya.

"RENO KAMU DIMANA?" teriak Michelle panik.

"DAPUR. TURUN BURUAN DEH LO. KEBO BANGET DASAR!"balas Reno.

Dengan langkah gontai, Michelle menuruni satu persatu anak tangga dan langsung menuju dapur, tempat Reno berada.

"Anterin gue pulang dong, pegel nih"

Wajah dan suara Michelle memang menandakan bahwa dia sedang lelah, tapi hal itu tidak membuat Reno menjadi luluh untuk menuruti permintaannya Michelle. Ia malah makin ada niat untuk ngerjain anak ini lagi.

Kalo gue suruh dia buatin gue makan, baru gue anter pulang, keknya seru juga kali ya, Pikir Reno dalam hati

Reno langsung bangkit dari tempat duduk nya, ia tersenyum kemenangan saat melihat wajah Michelle.

"Ngapain lo senyum senyun gak jelas? Jangan bilang, lo suka lagi sama gue!"

"Najis!" Jawab Reno mentah-mentah.

"Yaudah kalo gitu, anter gue deh buruan"

"Gamau"

"Aaaa Reno... plisee.. masak lo tega sih ngeliat gue jalan kaki pulang ke rumah?"

"Bodo"

Michelle memasang wajah manjanya. Hal itu biasanya membuat Reno gak tega untuk menuruti Michelle, tapi kali ini enggak. Reno sama sekali gak menengok ke Michelle sedikit pun.

Michelle menyerah. Tapi tibatiba keajaiban datang! Mama Reno keluar dari kamarnya, setelah mendenger suara Michelle merengek-rengek seperti anak kecil yang memaksa minta dibelikan icecream.

"Eh, ini kok diemdieman? Berantem lagi? Yaampun.." suara mama Reno memecahkan keheningan yang ada.

Michelle langsung mengambil kesempatan yang ada, "ini tuh tante, si Reno gak mau nganterin aku pulang. Padahal kan udah sore".

Mama Reno hanya bisa tertawa kecil, "Ren, gakboleh gitu ah. Ayo dianterin Michellenya pulang".

"Yaudah. Buru chell, dasar ngeribetin". Reno kalah. Reno dikalahin cewek manja. Mama Reno jahat sama anak sendiri. FIX.

"Lahh! Kan lo yang bawa gue kesini! Ihh!!"ucap Michelle sambil menyusul Reno yang udah lebih dulu masuk ke mobil.

**

Mobil Reno berhenti di depan pagar rumah mewah Michelle. Wajah Michelle udah gak ceria lagi, semenjak melihat ada mobil Dimas didepannya.

"Ren, lo bisa nemenin gue masuk dulu gak? Sampe si Dimas pulang" pinta Michelle lembut.

"Yaudah. Ayo"

Akhirnya mereka berdua turun dari mobil. Wajah Michelle, masih menggambarkan ketakutan. Pasti nanti Dimas marah sama gue, soalnya gue gak bales chat nya dia, dan gak angkat telfonnya dia sama sekali. Aduh Michelle!!

"Hai Dim," sapa Reno, saat melihat Dimas sudah duduk nyaman di ruang tamu rumah Michelle, ditemani dengan segelas teh hangat, dan Russel, adik cowok Michelle.

"Eh Ren, dari mana aja?"

"Tadi habis refreshing sebentar doang kok Dim, tenang"

Dimas hanya membalas dengan tawa kecil. Lalu ia menatap Michelle yang belum mengeluarkan kata-kata sedikit pun.

"Kamu kenapa Chelle?"

Michelle salting. Michelle gugup. "E.e..eng..ggak kok Dim.."

Dimas mengambil jacketnya, lalu ia bangkit dari tempat duduknya. Mendekati Michelle, dan mencium manis di dahi perempuan yang paling ia sayang setelah mamanya.

"Yaudah, kamu kayaknya kecapekan. Mending aku pulang aja ya, biar kamu bisa istirahat".

"Eh Dim, jangan. Mending lo nemenin dia istirahat, gue mau balik nih." Ucap Reno.

Michelle langsung menatap tegas ke arah Reno. Tadi janjinya kan nungguin sampe Dimas pulang, lah ini ngapain dia pamit duluan? Kampret banget!

"Ah iya Dim, mending kamu nemenin aku istirahat. Biar si Reno aja yang pulang. Plisee" Michelle mulai keluar manjanya.

Dasar Reno! Gue jadi sok manis gini kan! Argh!

"Ohyaudah deh, aku nemenin disini"

"Udah kan Chelle? Gue balik ya. Dim, Sel, gue pulang ya." Pamit Reno.

Russel yang dari tadi fokus dengan handphone nya, langsung mengalihkan matanya menuju wajah tampan Reno. "Iya kak, hati-hati".

**

"Iya jadi gitu, aku disuruh bayarin sama Reno. Kan aku kesel ya Dim, mana lagi dia tadi gak mau nganterin aku pulang. Huh, untung ada mamanya Reno, jadi dia nurut" cerita Michelle ke Dimas.

Sekarang tubu Michelle sudah diatas kasur kesayangannya, dan Dimas duduk di depannya sambil memijatkan kedua kaki mungil Michelle.

Dimas hanya bisa tertawa, ia gaktau mau respon lagi. Pacarnya memang seperti anak-anak, tapi entah kenapa Dimas ngerasa sayang banget sama Michelle, tapi dia juga bimbang, karenaa----

"Dim, kok kamu melamun sih?"

Suara Michelle menyadarkan Dimas yang melamun. Dimas langsung mengalihkan pembicaraan, dia gak mau melihat Michelle jadi curiga sama dia.

"Enggak kenapa kok. Chelle, udah malem, aku pamit ya. Gak bagus aku malem-malem masih dirumah pacar"

"Iya Dim, mau aku anterin ke bawah?"

"Enggak usah Chelle. Kamu istirahat aja, besok aku jemput jam sembilan ya". Ucap Reno sambil berjalan menuju pintu kamar, dan turun meninggalkan Michelle.

Kok Dimas tadi tumben banget jadi cowok yang romantis, dan tadi dia kenapa ya tibatiba bengong sendiri gitu..

**

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang