1.When I see your smile.

392 118 32
                                    

(Foto ilustrasi: Feinata Cristalina)

Pesawat sebentar lagi akan melandas, penumpang diharapkan memakai sabuk pengaman dan tetap di tempat duduk.

Fei terbangun dari tidurnya, perjalanan panjang yang membosankan ini akhirnya berakhir juga pikirnya. Fei memutuskan untuk kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya di Korea. Sebenarnya dia hanya berlibur di Indonesia karena dia akan bekerja di negara ginseng itu.

Liburan? Ya pastinya menghabiskan waktu untuk shopping, mencoba berbagai kuliner Indonesia yang sudah lama tidak dia cicipi dan yang pastinya bertemu kembali dengan keluarga dan teman-temannya.

Penumpang mulai berdesakan untuk keluar dari pesawat, Fei sangat tidak menyukai keramaian, maka dari itu dirinya masih duduk bersantai di tempatnya. Lagipula buat apa buru-buru? Memangnya pesawat ini ada bomnya apa? Hahaha

Setelah satu persatu penumpang mulai bepergian, Fei melepas seatbelt-nya dan mengambil barang bawaannya. Membenahi sedikit penampilannya yang pastinya acak-acakan karena baru saja bangun tidur.

Fei menuruni anak tangga pesawat dan memasang senyumnya dengan lebar.

"Ahhhh comeback home!! Finally!" Fei menarik kopernya dengan segera, Fei teringat jika keluarganya akan menyambutnya di pintu kedatangan.

Setelah mengambil semua barangnya, Fei melangkah dengan pasti ke pintu kedatangan, dan benar saja disitu ada Ibu dan adik tercintanya, tidak lupa kedua sahabatnya yang selalu video call dengannya ketika Fei merindukan mereka.

"Feinata Cristalina!" Panggil keduanya

Fei melambaikan tangannya sambil memasang senyum bahagianya. Tiba di negara kelahirannya dan disambut orang-orang yang dicintainya, benar-benar sesuatu yang lebih dari keinginannya. Melihat mereka secara langsung lagi setelah lama tidak bertemu dan melepas rindu dengan mereka.

Fei memeluk satu persatu dari mereka tak terkecuali Ibunya yang sangat dicintainya, Ibu yang kuat dan tegar, yang telah melahirkan dan membesarkannya sampai sekarang ini. Dan kedua adiknya yang walaupun jahil dan selalu mengejeknya, tapi Fei menyayangi mereka.

"Wihh Fei kalau dilihat langsung ternyata penampilan lu udah beda ya." Ujar Veren.

"Hah apanya yang beda?" Tanya Fei penasaran.

"Lu kayak orang korea beneran tau nggak, kita sampai nggak nyadar kalau itu lu." Ucap Gisel menambahkan.

"Pret lah hahaha."

"Yaudah sekarang kita pergi cari makan dulu, Fei pasti cuman baru sarapan, yuk." Ajak Ibu Fei.

Mereka pun naik ke mobil dan segera menuju ke restoran tujuan mereka.

"Ehm, tau nggak gimana kabar Gio?" Tanya Fei.

"Ngapain nanya dia Fei?" Tanya Gisel.

"Dia kan sahabat gua juga, gua mau ketemu aja sama dia." Fei memasang senyumnya ketika mengingat nama Gio.

"Fei lu serius masih mau ketemu sama dia? Dia itu udah beda total tau, berubah banget."

"Dia mungkin nggak ingat lagi sama lu, Fei."

"Kok gitu? Berubah gimana?" Senyum Fei hilang seketika.

"Dia emangnya ada video call atau telponan sama lo waktu lo di Korea? Nggak kan? Pasti dia nggak ingat lagi sama lu Fei, udah 10 tahun loh." Ucap Veren.

"Iya juga sih, hehe." Fei mengulum senyumnya dan mengalihkan pandangannya ke arah jendela di sampingnya, entah kenapa hatinya sakit ketika mengingat kejadian 10 tahun yang lalu dengan Gio.

20 Years Old (UNFINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang