03. What?

1.3K 136 12
                                    

"Nayeon-ah,nanti malam kita diundang Kang Sangjanim ke acara ulang tahun pernikahannya,kau akan kujemput nanti,jangan terlambat!" itu yang ditulis pada note yang tertempel di meja kerjaku
'Emangnya ada wanita yang mau menikah sama orang kolot dan pelit itu?'
.
.
Aku berdiri di depan lemari baju,sudah hampir separuh dari isi baju itu tergeletak di lantai "Arg! kenapa semua tidak ada yang cocok huh?"
'Sabar Nayeon!'

Gaun terakhir yang ada dilemari akhirnya menjadi pilihan gadis itu, 'baiklah ini yang terakhir.'
.
Sunset View Hotel
Aku duduk sendiri diantara ribuan orang yang diundang oleh Kang Sangjanim,Jihyun yang konyol itu meninggalkanku setelah bertemu dengan CEO kim , Kim Jongin mungkin namanya?
Aku Sudah melakakukan hal yang biasa dilakukan memberi selamat kepada yang mengadakan, minum,makan,menyapa,tersenyum bahkan sesi foto sudah berakhir namun orang-orang ini tidak kunjung pulang "Baiklah,lebih baik aku pulang." kaki yang sudah agak tergores karena tidak terbiasa mengunakan high heels , "nona yang disana! Tas mu ketinggalan! Hei?" aku menoleh ke arah suara itu , aku kenal suara itu namun karena orang-orang masih berkerumun akhirnya aku hanya fokus dengan jalanku agar tidak terjatuh
"Gomawo." tanganku sudah meraih tas itu namun sang mpenemu masih tak melepaskannya "hei nona , kita ketemu lagi. Kau mengingatku?" dengan perlahan aku mendongak melihat siapa yang bertanya , dan ternyata itu laki-laki sialan!

"Kenapa kau disini?"

"Yah.." ia memasukan tangannya kembali ke saku celana-nya. "Karena aku diundang oleh tuan Kang? Wae? Kau iri?"

"Buat apa aku iri huh? Aku disini juga karena diundang!"

"Kau ini orangnya ribet ya? Masalah yang kecil kau besar-besarkan. Apa salah aku disini?" ucap Sehun frontal.

"Mungkin kau tidak salah jika datang kesini, yang salah saat kau muncul didepanku lagi!"

"Kau tidak salah kalau hanya datang, kau salah saat muncul di hadapanku pabbo!"

"Hei? Kau lupa? Kau yang muncul di hadapanku untuk mengambil tasmu ini."

Nayeon diam .

Ya secara halus ia kalah telak dengan perkataan Sehun.

"Terserah kau saja lah." kaki Nayeon melangkah pergi namun lagi-lagi Sehun menarik tangan-nya.

'Ugh! Dia ini kenapa sih?!'

"Kau ini bodoh ya! Apa kau tidak sadar jika kau pulang sendirian, kau akan mendapat bahaya!"

"Lalu?"

"Pulanglah denganku." ajak Sehun lembut.

"I think i don't need." 

Nayeon berjalan kearah halte bus, ia sadar bahwa sedari tadi ada segerombolan namja yang mengikutinya, alasan namja itu mengikuti gadis itu ya-- untuk bermain-main sejenak.

"Kal--"  ucapan Nayeon terhenti ketika 2 dari mereka memegang pergelangan tangannya. "Lepaskan aku!! Yak!!"

"Hei gadis manis, teriakanmu tidak akan didengar siapapun tau! Jadi lebih baik kau diam dan simpan suaramu untuk desahan nanti arra!" kata salah satu namja yang Nayeon tebak adalah ketuanya.

"Hei namja pengecut, desahan apa yang akan kalian dengar hm?" suara husky muncul, dan ya..

Itu Sehun! 

"YAYAYA! SEHUN! tolong aku! Kumohon!!" jerit Nayeon, tangannya sudah memerah akibat cengkraman 2 namja itu.

"Tutup matamu dan buka saat kusuruh!"

Nayeon menutup matanya rapat-rapat, yang ia dengar hanya suara orang bertengkar dan bunyi pukulan.

Selang beberapa menit, tubuhnya hangat.

Sehun memeluknya.

Nayeon yang ketakutan, menangis di dada Sehun.

"Sudah kubilang, kau ini bawel ya? Jika kau pulang bersamaku tadi kan hal seperti ini tidak akan terjadi." tangan Sehun terulur mengusap kepala gadis itu. "kajja, ini sudah malam."

Wawww💕 makasi buat reader yang udh mau nunggu ff gaje ini, laff yaa❤💙💚💛💜

[On Going] Become His Wife?! [Sehun Fanfiction] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang