#1

314 18 2
                                    

Sebelum kalian membaca saya sebagai author junior mau minta
Maaf yaa kalo cerita ini absurd ato alurnya kecepetan ato bahkan ngebosenin kalian yang baca tapi sekali lagi saya hanya mencoba menyalurkan imajinasi saya
so enjoy your reading

--------

"Sudah ku bilang jangan dekati aku lagi _…_ " kata seorang wanita bersurai coklat dengan mata tajamnya yang bercharisma menatap kesal ke arah lelaki yang kini membuatnya kesal,
" Chae kenapa kau seperti ini?? Aku bahkan tidak tau apa salah ku chae?" Aku lelaki itu dengan sedih melihat wanita yang di cintainya seperti kecewa kepadanya

Tiba - tiba saja bayangan itu muncul di benak gadis itu entah siapa lelaki itu dan apa maksudnya yang pasti dengan mengingatnya membuat chaerin menjadi pusing.

*Chaerin POV

Aku mengerjap-ngerjapkan mataku berulang kali dan melihat keadaan skeliling.

'Yaahh itu sudah pasti kau masih di tempat semula dan kejadian suntik menyuntik itu juga bukan mimpi chaerin astagaaa' batin ku sambil menelungkupkan kedua tanganku kearah wajahku

"Kau tidak apa-apa unnie?" Kata perempuan manis dengan surai coklat yang sama dengan ku melihat wajahku khawatir. 'tunggu kenapa dia khawatir memang dia siapa ku huh?'
Kutatap wajahnya intents dan menyelidiki tiap inci wajahnya dan tanpa kusadari tangan ini sudah melayang begitu saja dan menangkup pipinya yang tirus

"Unnie kau kenapa? Apa perlu kupanggilkan dokter?" Katanya khawatir dengan kerutan di dahinya sambil menyambut tangan ku yang sudah bertenger manis di wajahnya 

Dan pertanyaan itu sukses membuatku kembali ke dunia nyata dimana gadis di depanku ini sungguh terasa tidak asing bagiku. Kemudian kutarik tanganku langsung dan mencoba bangun mengganti posisi tidurku menjadi posisi duduk.
Dan dengan cekatan gadis itu membantuku mencari posisi nyaman di ranjangku sendiri.

"Unnie kau belum menjawab semua pertanyaan ku. Apakah pertanyaan ku begitu susah kau jawab huh?!" Katanya lagi dan kemudian aku menyipitkan mataku tanda tak suka kepada gadis di depanku ini padahal aku baru mengaguminya tapi apa?!
ternyata dia sama seperti kebanyakan orang 'KEPO' dan aku benci orang kepo

"Apa apaan kau berani membentaku" kata ku datar dan dingin
Tiba -tiba saja wajahnya yang marah berubah menjadi takut
'Apa ini kenapa dia cepat sekali merubah ekspresi wajahnya seharusnya kan dia tetap mempertahankan wajah kesal nya untuk mendapatkan sebuah jawabanbatin ku karena memang begitukan seharusnya yang dilakukan orang kepo

"Ke-ken-napa u-unnie ber-kata seperti itu?" Tanyanya gagu dan menunduk seperti menyesal akan perkataannya sendiri

"Kau masih bertanya kenapa?! Bukankah sudah jelas aku tidak mengenalmu jadi untuk apa aku memberitahukan keadaan ku kepada orang asing kecuali orang yang bertugas memeriksaku!" Kata ku tegas kepada gadis itu lalu mengalihkan perhatianku kearah selang infus yang bertengger manis di tanggan kiriku.

Last Farewell [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang