Biar kugenggam erat-erat
Ikrarnya dia milikku itupun sesaat
Walau nanti tetap kan lepas tersesatBiar kunikmati detik yang berdentang
Di suatu senja seraya menanti petang
Walau akhirnya jadi ingatan yang melayang di awang-awangBiar kuberlari sampai letih
Jika jatuh mungkin tak bangkit lagi
Walau jejaknya mustahil untuk kuikutiBiar kuberharap pada bintang yang menggantung di awan
Akan datangnya pengganti pria impian
Walaupun untuk jatuh menyiram harapan si bintang engganBiar kulewati bulan tanpa mampu terpejam
Tak kuasa bila harus kuabaikan cahayanya yang temaram
Walau tak sabar menanti fajar menyingkap malamBiar kuberteman bayangan
Satu-satunya yang tak pernah pergi meninggalkan
Walau selalu diam tanpa obrolanBiar kubermimpi di siang hari
Tentang hari ceria yang tak sanggup terulangi
Walau hanya luka lama yang kerap terbuka kembaliBiar kukikis hati dengan tangis
Sejak kata-kata dalam otakku terkuras habis
Walaupun hanya bermuara pada selembar kertas tipisBiar kukenang di dalam angan
Sampai jengah aku uraikan
Aku rindu,Ruang balok, 20 April 2016
Si Minggu Pagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Minggu Untuk Senja
PoesíaTentang rasa yang hanya sanggup jadi untaian kata tanpa terungkap hanya tak sengaja terbaca