Lelaki itu Han Sang Hyuk, masih menatap nanar aliran sungai di hadapannya. Pandangannya masih sama kosong.
Ada yang menganjal di hatinya, hatinya hampa tanpa surat-surat yang selalu membuatnya semangat.Awalnya dia akui dia sangat risih dengan adanya surat-surat itu, tapi lama kelamaan dia jadi terbiasa dan merasa hampa tanpa adanya surat dari gadis itu. 'Jang Han Na' gadis yang selama satu tahun ini selalu mengirimi Sang Hyuk surat.
Lebih tepatnya note-note kecil penyemangat untuk Sang Hyuk.
Tetapi sekarang tak ada lagi note-note kecil yang menyemangati Sang Hyuk .Kenapa Sang Hyuk bisa tau siapa yang mengiriminya note itu? Karena si pengirim dengan blak-blakan menuliskan namanya disetiap note yang ia berikan pada Sang Hyuk.
"Aku menyesal, telah mengacuhkanmu hingga membuatmu lelah" guman Sang Hyuk masih dalam posisinya -menatap kosong kedepan-
Entah ini salah siapa, apa salah Sang Hyuk yang terlalu cuek menanggapi surat-surat itu, atau Han Na yang sudah mulai lelah dengan sikap dingin Sang Hyuk.
Tidak ada yang tau, hanya Han Na yang tau hingga dia memutuskan untuk berhenti menjadi Secret Admire seorang Han Sang Hyuk yang terkenal dingin.Tiriring~ *bunyi apa ini *abaikan*
Ponsel Sang Hyuk berdering, dengan segera dia mengambil ponselnya yang dia letakkan disaku celananya, lalu melihat, ternyata notifikasi sosial media miliknya.
Sesaat setelah dia membuka akunnya, dia merasakan sakit di dada sebelah kirinya, sakit yang teramat sakit hingga dia tidak bisa mengungkapkannya."Siapa dia? Apakah dia yang membuatmu berhenti menjadi Secret Admire ku?" Sang Hyuk berbicara pada ponselnya sendiri, berharap Jang Han Na bisa mendengar keluhannya barusan.
Yap.. Yang baru saja dilihat oleh Sang Hyuk adalah foto Han Na bersama seorang lelaki, mereka berdua sangat serasi, tersenyum bahagia.
"I'm so really happy"
Kata itulah yang tertera di foto Han Na bersama lelaki itu. Membuat hati Sang Hyuk semakin teriris.
Apalagi saat dia melihat Han Na tersenyum bahagia.
Bahkan dulu Sang Hyuk sering melihat senyum Han Na yang hanya ditunjukkan untuk dirinya.
Tetapi sekarang senyum itu bukan untuk dirinya lagi."Kenapa kau terlihat semakin cantik Han Na-ya" Sang Hyuk menghela nafas berat lalu kembali kepada ponselnya.
"Maaf, sudah membuatmu lelah selama ini, aku tau aku tidak akan bisa masuk dalam kehidupanmu lagi. Terima kasih kau sudah masuk kedalam kehidupanku, aku akan selalu berdo'a agar kau terus bahagia Jang Han Na" setelah Sang Hyuk selesai menulis itu. Dia memejamkan mata, menghalau cairan bening yang siap meluncur kapan saja.
Perlahan kenangan dulu saat Han Na tersenyum, menyapanya. Kembali berputar dikepalanya bak roll film yang sangat menyakitkan.
Mulai sekarang Sang Hyuk akan menghadapi dunia kejam ini sendirian.
Tanpa senyum menenangkan dari Han Na.
Dia juga harus terbiasa menjalani hari-harinya kedepan, tanpa surat atau note penyemangat dari Han Na."Semoga kau berbahagia Jang Han Na. My Secret Admire"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Admire (Complete)
Fiksi PenggemarCerita ini hanya fiksi belaka, hasil kerja kerasku, aku hanya meminjam karakter dan nama Hyuk saja. Cerita ini terinspirasi dari kisah seseorang yang menjadi secret admire